xvi

26.5K 1.7K 382
                                    

Mereka kembali ke cottage setelah matahari hilang dan lampu-lampu redup mulai menyala. Setelah sepeda berhenti di depan cottage, Sakura langsung turun dari sepeda dan berjalan masuk ke dalam cottage tanpa mengatakan apapun dan tanpa menghiraukan lagi empat kantung belanjaan yang sudah dia beli.

Sasuke pun tak berniat sama sekali untuk menegurnya karena dia rasa itu percuma. Sejak tadi – sejak dia mencium Sakura – gadis itu tak berkata apapun bahkan ketika Sasuke bertanya Sakura tak menjawab sama sekali. Sasuke dibuat bingung oleh sikap Sakura, jika memang Sakura marah karena kelancangan Sasuke tadi dia lebih suka Sakura menamparnya atau menghantamnya dengan batu atau apapun dari pada diam seperti orang bisu begini.

Lelaki itu hanya pria biasa yang tak mampu membaca isi pikiran manusia. Raut wajah datar Sakura membuat Sasuke makin frustasi dan makin dibuat penasaran dengan apa yang dirasakan oleh gadis itu, dia menderita sekali dengan sikap diam Sakura yang seolah tak menggubrisnya sama sekali.

Dengan perasaan bersalah dan rasa penasaran yang tinggi Sasuke mengangkut sendiri belanjaan Sakura dan membawa itu semua masuk ke dalam rumah.

Saat lelaki itu masuk ke dalam rumah yang di dapati hanya keheningan, ruang tamu kosong dapur pun sama, balkon belakang sepi sama sekali tak menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Tapi dia masa bodoh dengan kemana perginya keempat manusia yang lain.

Sasuke melangkah menuju kamarnya, kamar yang tadi pagi dia tinggalkan begitu berantakan kini sudah kembali bersih dan rapi seperti semula, seprai bekas ceceran darah Sakura pun sudah hilang. Sasuke meletakkan kantung-kantung itu di lantai dekat koper besarnya, kepalanya menoleh ke pintu kamar mandi yang tertutup dan dia segera membuat kesimpulan bahwa Sakura sedang menggunakan kamar mandi mereka.

Lelaki itu keluar dari kamarnya menuju dapur untuk mencari makanan karena perutnya sudah terasa lapar. Saat hendak membuka kulkas tak sengaja matanya menangkap secarik memo yang tertempel di kabinet atas kompor.

Kami berempat pergi makan malam diluar karena kau dan Sakura tak kunjung kembali jadi terpaksa kami tinggalkan.

- Itachi Ganteng -

"Hanya orang tua dan istrimu saja yang mau mengakui ketampananmu," ucap Sasuke malas menanggapi secarik memo yang ternyata ditinggalkan oleh Kakak lelakinya. Dia tak habis pikir kenapa harus meninggalkan memo jika ponsel canggihnya saja bisa untuk melacak maling. "Dasar bodoh."

Sasuke membuka kulkas dan tak menemukan makanan selain sayuran dan buah-buahan. Saat matanya menangkap pemandangan tomat segar – yang menurut Sasuke jauh lebih menggiurkan bentuknya dari pada Terumi saat sedang tak memakai baju – matanya berbinar dan segera mengeluarkan keranjang sayuran dari kulkas kemudian melahapnya tanpa mencucinya lebih dulu.

Dia tidak rakus, hanya sedang kelaparan saja.

***

Sakura terduduk di atas kloset dengan tatapan yang sulit diartikan, tangannya yang sejak tadi memegang ponsel terasa dingin sekali karena nervous. Jantungnya berdetak dan perutnya mulas tanpa sebab.

Sepulang dari bersepeda dengan Sasuke tadi dia memutuskan untuk bersembunyi di dalam kamar mandi demi menghindari Sasuke. Tak tahu apa alasannya tapi yang jelas Sakura merasa bahwa dia perlu menghindari Sasuke untuk saat ini.

Kejadian tadi. Kejadian di pantai tadi masih terekam jelas dalam otaknya dan kembali membuat perutnya geli, seperti ada ribuan kembang api meletus dalam perutnya sehingga membuatnya mulas tanpa sebab.

Seakan sadar mengenai tujuan utamanya masuk ke kamar mandi tadi, Sakura segera menyalakan ponselnya dan menghubungi seseorang yang sangat ingin ia hubungi.

Begin AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang