Sasuke dengan sembarangan menghentikan mobilnya saat sudah masuk di halaman mansion Uchiha dan saat mesin mobil sudah mati dia diserbu oleh mulut-mulut yang keberatan dengan cara lelaki itu mengemudi.
"Sasuke, kalau sampai terjadi apa-apa pada istri dan calon bayiku, kupastikan kepalamu tak akan melekat lagi dengan tubuhmu." Sontak semua menoleh pada Itachi yang wajahnya berubah merah biru karena Sasuke yang begitu ugal-ugalan mengemudikan mobil.
"Apa?" Beo keempat manusia yang lain menuntut jawaban pada Itachi dan Izumi.
Izumi hanya tersenyum kikuk menanggapi pertanyaan dari Sasuke, Sakura dan kedua mertuanya. "Baru telat satu minggu."
Wajah mereka – kecuali Itachi dan Izumi – terkejut bukan main. "Sungguh?" Tanya mereka berempat kompak.
Wanita rambut coklat itu hanya tersenyum dan mengangguk.
"Oh Tuhan! Akhirnya! Cucu pertamaku!" Mikoto memekik kegirangan dan segera melompat keluar dari mobil, membukakan pintu mobil bagi Izumi dan memeluk istri dari anak sulungnya itu erat-erat, menciumi Izumi dan melimpahi wanita itu penuh sayang.
Fugaku pun tak dapat menutupi raut wajah bahagianya. Dia turut bahagia atas kehamilan pertama Izumi karena memang itulah yang ditunggu-tunggu oleh Itachi dan istrinya. "Jadi, kapan kalian menyusul kakak kalian?"
Sasuke dan Sakura menatap Fugaku yang masih duduk di dalam mobil bersama mereka. "Tenang saja Yah, aku sudah menyebar bibit unggul pilihan! Tinggal menunggu panen saja," ucap Sasuke dengan mengedipkan sebelah matanya pada Sakura, lelaki itu mendekatkan wajahnya pada Sakura dan berbisik, "Bukan begitu, Honey?"
Blush.
Wajah Sakura berubah merah padam menyerupai kue mochi dengan pewarna pink yang biasa dibuat oleh Mebuki saat Sakura masih kuliah dulu.
Fugaku terkekeh dan membuka pintu mobil, melihat Fugaku yang hendak keluar Sakura segera beranjak turun dari mobil dan membantu Fugaku turun. Sakura memapah Fugaku membantu mertuanya berjalan menggunakan tongkatnya. "Supir, tolong bawakan barang-barangnya ya!" Teriak Sakura sengaja mengeraskan suaranya sambil menoleh pada Sasuke.
Kembali Fugaku terkekeh dan berjalan masuk meninggalkan Sasuke yang kerepotan menurunkan koper-koper besar dari bagasi Alphard hitam milik Ayahnya.
"Sakura, jadi kau benar-benar akan menginap disini?" Tanya Fugaku saat Sakura membantunya duduk di sofa.
"Iya Ayah. Dengan begitu aku bisa membantu Ibu mengurus Ayah sampai sembuh. Tapi aku tidak bisa selalu ada karena setiap jam 8 sampai jam 12 aku harus mengajar." Sakura menerangkan.
Lelaki paruh baya itu tersenyum dan menepuk puncak kepala Sakura. "Maafkan aku menyusahkanmu."
Saat Sakura hendak menjawab permintaan maaf Ayah mertuanya, suara Sasuke menginterupsi obrolan antara Sakura dan Fugaku. "Sakura! Bantu aku, kau ini tidak setia sekali."
Kedua manusia yang tengah duduk di sofa itu menoleh ke pintu melihat Sasuke yang berjalan masuk menyeret koper-koper besar dan menenteng dua tas tangan besar wanita yang Sakura yakini itu milik Mikoto dan Izumi.
"Aku bantu Sasuke dulu ya Yah," pamitnya pada Fugaku dan melesat menarik beberapa koper yang sudah di masukkan ke dalam rumah oleh Sasuke.
"Sakura, tinggalkan saja koperku dan koper Izumi disana, biar aku yang angkat sendiri nanti." Perintah Itachi yang baru keluar dari kamar mandi bawah.
Sakura tersenyum dan mengangguk. "Selamat Itachi-nii, semoga bayi kalian tumbuh sehat." Wanita itu berojigi memberi selamat pada Itachi.
"Terima kasih Sakura, kau harus marathon dengan Sasuke supaya anakku dan anakmu bisa lahir bersamaan." Canda Itachi yang membuat Sakura tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Begin Again
FanfictionOrang sering bilang bahwa pernikahan akan bertahan lama karena didasari rasa cinta. Lalu bagaimana dengan mereka yang sama sekali tidak saling cinta??? Sasuke x Sakura --oOo-- Naruto © Masashi Kishimoto AvalerieAva 2017 present : "Begin Again"