Setelah makan malam selesai kedua manusia itu memutuskan untuk segera masuk ke dalam kamar Sakura dan coba kalian tebak apa yang terjadi? Sebuah cubitan menyakitkan pada pinggangnya harus Sasuke terima dari Sakura, karena apa? karena kelancangan Sasuke mengatakan mengenai cucu pada kedua orang tuanya tadi.
"Kau tidak boleh berkata begitu pada Ayah Ibuku! Bagaimana kalau mereka berharap itu sungguhan?" Cicit Sakura memprotes Sasuke.
Lelaki yang masih mengusap-usap pinggangnya itu pun pada akhirnya menyingkap sedikit bajunya ke atas dan berkaca melihat seperti apa bekas cubitan Sakura pada pinggangnya. "Sial Sakura! Lihat, kulitku sampai ungu begini," protesnya pada Sakura si pelaku KDRT.
"Sudah jangan mengalihkan pembicaraan! Kau harus tanggung jawab pokoknya!"
"Ck, tanggung jawab apa? kau kusentuh saja tidak."
Sakura memberengut kesal. "Itu tadi! Tentang apa yang kau katakan pada Ayah Ibuku! Kau tidak kasihan pada mereka kalau mereka benar-benar mengharapkan cucu? Dasar tukang PHP!"
"Kenapa menyebutku tukang PHP? Memangnya kau merasa aku melakukan PHP padamu? Tidak kan?" Sanggah Sasuke tak terima.
"Bukan padaku! Tapi pada Ibu dan Ayahku. Bagaimana kalau mereka mengharapkan cucu dariku sementara kita akan bercerai sebentar lagi?"
Dengan santainya lelaki itu mengendikkan bahu dan duduk bersandar pada kepala ranjang mungil milik Sakura. "Kau melarangku mengatakan yang sebenarnya pada mereka, lalu saat aku berbohong – sesuai kemauanmu – kau malah mengomeliku. Kau ini benar-benar merepotkan."
"Tapi kau tidak perlu mengatakan begitu pada mereka! Kau ini jangan menambah masalah baru Sasuke," Sakura menghampiri Sasuke dan mengomeli lelaki itu.
"Ya ya, aku minta maaf karena sudah PHP pada orang tuamu," ucap Sasuke pada akhirnya. Dia lelah mendengar Sakura mengomel lebih baik dia mengalah supaya gadis cerewet ini segera diam.
Setelah perdebatan tak berujung solusi itu berakhir, kamar Sakura jadi super hening, hanya ada suara jarum jam saja terdengar di tambah suara-suara serangga di luar jendela kamar Sakura. Tapi selain itu ada pula suara grasak-grusuk yang berasal dari luar kamar Sakura.
Sasuke menatap Sakura dengan menaikkan sebelah alisnya, begitu pula Sakura yang turut menatap Sasuke dengan menaikkan sebelah alisnya.
Mengerti apa yang dimaksud Sasuke, Sakura segera melangkah sepelan mungkin menuju pintu dan menyentak pintu putih itu tanpa mengatakan apapun. Yang didapati Sakura saat pintu terbuka adalah dua manusia paruh baya berbeda warna rambut tengah membungkuk menempelkan telinga mereka pada pintu kamar Sakura.
"Apa yang kalian lakukan di depan pintu kamarku?" Tanya Sakura dengan wajah garangnya pada dua manusia yang tak lain adalah Ibu dan Ayahnya.
Sebuah cengiran kikuk diberikan pada Sakura atas pertanyaan yang gadis itu lontarkan. "T-tidak ada Saki, kami hanya lewat saja. Ehehe, iya kan Yah?" Kilah Mebuki.
Kizashi mengangguk cepat-cepat menyetujui ucapan istrinya. Sakura tahu mereka bohong. Dia tahu dua manusia itu menguping! Untung saja perdebatan dengan Sasuke tadi dia tidak sampai berteriak sehingga Sakura bisa memastikan bahwa dua manusia itu tak mendengar apa isi perdebatannya dengan Sasuke.
"Ayah, Ibu, lebih baik kalian tidur. Ini sudah malam! Jangan mengharapkan akan terjadi sesuatu disini," tegas Sakura dan kembali menutup pintu kamarnya tanpa lupa mengunci pintu tersebut. "Orang tua gila!" Gerutunya dan mulai naik ke ranjang kecilnya.
"Mereka menyenangkan kau tahu! Berhenti mengatai mereka gila," bela Sasuke.
"Mereka memang gila! Tidak waras, tidak normal."
KAMU SEDANG MEMBACA
Begin Again
FanfictionOrang sering bilang bahwa pernikahan akan bertahan lama karena didasari rasa cinta. Lalu bagaimana dengan mereka yang sama sekali tidak saling cinta??? Sasuke x Sakura --oOo-- Naruto © Masashi Kishimoto AvalerieAva 2017 present : "Begin Again"