Lagi-lagi Sasuke dan Sakura bangun kesiangan. Sasuke yang memang pada dasarnya suka bangun siang setiap kali tidak masuk kerja dan tidak ada janji nyaman-nyaman saja harus berdesakan di ranjang bersama Sakura, ditambah lagi suasana hatinya sedang galau berat sehingga ingin melakukan apapun rasanya tiada mood, dan lagi kamar Sakura ini kalau sudah masuk jam 5 pagi sampai matahari terbit bisa berubah menjadi begitu dingin sangat cocok digunakan untuk saling berpelukan di atas ranjang di balik selimut tebal.
Sakura yang juga sedang galau sama seperti Sasuke, dia juga kehilangan mood-nya dan berniat tidur saja sampai siang nanti.
Tapi ternyata niatan mereka kacau saat Mebuki menggedor pintu kamar mereka dan berteriak bahwa Sasori ingin bertemu Sakura.
Saking kagetnya gadis itu sampai mampu membuat Sasuke terjatuh dari ranjang karena tingkahnya. Sakura hanya menggosok giginya dan membasuh wajahnya dengan air. Dia bahkan tidak peduli pada baju yang dipakainya.
Sasuke yang merasa tidak nyaman melihat Sakura keluar menemui seorang pria hanya dengan hot pants dan tank top segera menyambar kaosnya dan memasangkan - dengan paksa - kaos itu pada Sakura. Gadis itu sempat menolak tapi segera dicegah oleh Sasuke dengan cara mendorong gadis itu untuk cepat-cepat keluar dari kamar.
Setelah Sakura keluar Sasuke tertinggal sendirian di dalam kamar. Dia tidak ingin menemui Sasori bersama Sakura, dia ingin di kasur saja menikmati empuknya ranjang Sakura seorang diri.
Tapi hatinya malah gusar karena tak bisa kembali memejamkan mata melainkan kepikiran tentang apa saja yang akan di ucapkan Sasori pada Sakura nanti.
"Dia kan gadis bodoh, bagaimana nanti kalau dia dibohongi oleh Saori itu sehingga dia kembali luluh padanya?" Gumam Sasuke setelah mendudukkan dirinya di atas ranjang.
Dia bangkit dari ranjang dan memutuskan untuk mengintip Sakura dan Sasori yang sudah duduk di ruang keluarga melalui celah pintu kamar Sakura. Terlihat dari balik pintu Sakura sudah duduk berhadapan dengan Sasori di sofa depan televisi, mereka kelihatan tegang sekali ketika sudah saling berhadapan.
Sasuke tak tahu saja seperti apa jantung Sakura saat ini rasanya. Bahkan dadanya sampai sakit saking kencangnya jantung berdetak.
Sakura berusaha duduk dengan tenang dan bersikap biasa saja pada Sasori yang ada di hadapannya. "Kau tidak ke sekolah?" Tanya Sakura basa-basi.
Lelaki rambut merah itu mengangguk dan kelihatan sekali bahwa dia gugup. "Aku ke sekolah tadi, karena ini sudah hampir setengah 11 jadi aku rasa memang ini sudah waktunya pulang."
Oh astaga? Selama itukah Sakura mati di dalam kamar?
"Oh." Hanya itu yang keluar dari mulut Sakura karena tak tahu harus menanggapi seperti apa lagi.
"Sakura, kau kelihatan buruk. Ma-maksudku, matamu," ucap Sasori dengan menunjuk mata Sakura.
Gadis itu segera mengerjapkan mata dan menunduk. "Hmm. Tidak apa, nanti aku kompres dengan air hangat supaya bengkaknya hilang." Sakura paham apa yang dimaksud Sasori. Pasti perihal matanya yang bengkak seperti baru saja ditonjok orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Begin Again
FanfictionOrang sering bilang bahwa pernikahan akan bertahan lama karena didasari rasa cinta. Lalu bagaimana dengan mereka yang sama sekali tidak saling cinta??? Sasuke x Sakura --oOo-- Naruto © Masashi Kishimoto AvalerieAva 2017 present : "Begin Again"