"Tuan, kenapa Nyonya belum keluar untuk sarapan?" Pertanyaan Nenek Chiyo membuat Sasuke mendongakkan kepalanya dari lembaran koran yang tengah dia baca.
"Apa Nyonya Sakura sakit? Biasanya pagi-pagi sekali Nyonya sudah keluar," ucap Nenek Chiyo lagi dengan meletakkan kopi pagi Sasuke.
Lelaki itu menolehkan kepalanya kepada pintu kamar Sakura yang berada tepat di sebelah kamarnya. Pintu itu masih tertutup dan tidak menunjukkan tanda-tanda pintu itu tidak akan terbuka dalam waktu dekat.
Tanpa menjawab perkataan-perkataan Nenek Chiyo, Sasuke beranjak melangkah ke kamar Sakura. Dia mengetuk beberapa kali tapi tidak kunjung terbuka, akhirnya tanpa permisi dia menyentak pintu kamar Sakura dan mendapati si pemilik kamar masih meringkuk di atas ranjang bergelung dalam selimut tebal.
"Nikmat sekali hidupmu, yaa," gumam Sasuke saat sudah berada di tepi ranjang Sakura.
Lelaki itu mengulurkan tangannya untuk menarik paksa selimut Sakura tapi saat tangannya sudah menyentuh selimut cepat-cepat dia lepaskan lagi. Wajahnya berubah ketakutan saat sadar bahwa Sakura yang terbungkus selimut itu hanya memakai pakaian dalam.
Tidak, tidak! Ini masih terlalu pagi bagiku untuk bermain sabun. Sialan. Batin Sasuke panik.
Tidak mau menanggung konsekuensi mengerikan apabila dia membuka selimut Sakura akhirnya Sasuke memutuskan untuk mengguncang tubuh Sakura yang masih meringkuk di kasur.
"Heh bangun perawan tua!" Ucap Sasuke dengan nada sedikit keras.
"Bangun, Sakura! Kau tidak pergi mengajar, Sasori akan mati merindukanmu nanti. Heh, bangunlah!" Sasuke mengguncang lebih kencang tubuh Sakura.
Akhirnya gadis pink itu menggeliat dan Sasuke mundur dua langkah dari tepi ranjang Sakura. Menunggu wanita itu sampai benar-benar sadar dari tidurnya.
Sakura melenguh dan menggeliat di atas ranjangnya.
"Hooaaam," gadis itu menguap tapi belum membuka matanya.
Beberapa detik Sasuke menunggu tapi Sakura sepertinya kembali tertidur.
"Heh, Sakura!" dengan teriakan itu yang dipanggil pun menolehkan kepalanya kepada Sasuke - masih belum membuka matanya. "Ini sudah hampir jam 8 pagi, kau tidak ke seko-"
"APA?" Pekik gadis itu dengan reaksi terlonjak di atas ranjangnya.
Sasuke terbelalak saat selimut yang tadi menutupi tubuh Sakura merosot dan menampakkan tubuh Sakura yang hanya memakai bra.
"H-hey selimutmu!" Jerit Sasuke setelah berhasil memalingkan muka.
Sakura menatap selimutnya dan sebuah teriakan sekeras halilintar segera merusakkan pendengaran Sasuke.
"SASUKE, APA YANG SUDAH KAU LAKUKAN?" Jerit Sakura dengan menyembunyikan kepala dan seluruh tubuh di dalam selimut tebal.
"Aku tidak menyentuhmu-"
"BOHONG! KAU KIRA AKU AKAN PERCAYA DENGAN UCAPANMU?"
"Kalau tidak percaya kenapa kau bertanya!" Balas Sasuke kesal. "Kau mabuk semalam dan kau sendiri yang melepas kaosmu!" Jerit Sasuke lagi setelahnya dia memilih melarikan diri dari kamar Sakura.
Dia tidak mau mood-nya berantakan pagi-pagi. Jam 9 nanti dia harus meeting dengan Itachi dan Mikoto di perusahaan pusat, dia tak ingin uring-uringan hari ini.
Setelah meninggalkan kamar Sakura, Sasuke memutuskan untuk kembali melanjutkan acara minum kopinya di ruang makan. Biasanya ada Sakura yang cerewet dengan Nenek Chiyo atau Ayame, tapi kali ini hanya ada Sasuke saja yang makan pagi dengan hening.
KAMU SEDANG MEMBACA
Begin Again
FanfictionOrang sering bilang bahwa pernikahan akan bertahan lama karena didasari rasa cinta. Lalu bagaimana dengan mereka yang sama sekali tidak saling cinta??? Sasuke x Sakura --oOo-- Naruto © Masashi Kishimoto AvalerieAva 2017 present : "Begin Again"