Hari ini keadaan Bella sudah agak mendingan dari yang kemarin kemarin, walaupun masih lemas. Karena sudah dua hari ia tidak masuk sekolah, mungkin sudah banyak mata pelajaran yang tertinggal.
Ia pun enggan untuk tidak masuk sekolah, karena dirumah juga ia tidak ngapa-ngapin. Jadi, menurut Bella lebih baik sekolah.
Saat Bella ingin pergi ke kantor guru bersama Selly. Di jalan ia bertabrakan dengan seorang cowok yang sama sekali tidak diketahui Bella.
"Aww.." pekik Bella saat bertabrakan dengan seorang cowok dan sampai jatuh kelantai.
"Eh sorry gue gak sengaja," kata si cowok itu sambil ngebantuin Bella berdiri.
"Lo gapapa kan Bel?" tanya Selly yang ikut membantu Bella.
"Gak, gue gapapa," kata Bella.
"Sekali lagi sorry," kata si cowok itu dengan lembut.
"Iya, lagian gue juga salah ko jalan gak liat liat," kata Bella.
"Gue duluan ya," lanjut Bella langsung berjalan ke kantor bersama Selly."Oke," kata di cowok itu "Ko, kayaknya gue pernah liat dia ya? Tapi, dimana?" pikir cowok itu "Gue lupa nanya kantor dimana lagi," lanjut cowok itu dan langsung mencari dimana ruangan kantor guru.
***
Saat bel masuk berbunyi menandakan pelajaran akan segera dimulai.
Datanglah pak Dhanil dan bu Berlin– guru Bahasa Indonesia. Dibelakang mereka ada seorang cowok yang mengikutinya masuk kedalam kelas.
"Selamat pagi," salam bu Berlin dan pak Dhanil.
"Pagi pak, bu." jawab seluruh kelas.
"Baik. Hari ini kita kedatangan murid baru, silahkan perkenalkan dirimu," kata pak Dhanil.
"Nama saya Aditya Faisal Khan, saya pindahan dari India. Karena ayah saya sekarang kerja di Indonesia, jadi saya dan ibu saya pindah ke sini. Saya pernah tinggal di Indonesia kurang lebih selama 5 tahun, jadi saya lumayan lancar ngomong bahasa Indonesia. Semoga kita bisa berteman dengan baik," kata Faisal setelah perkenalannya.
"Ada yang ingin ditanyakan tentang Faisal?" tanya pak Dhanil.
"Bell bukannya cowok itu yang tadi nabrak lo di koridor ya?" bisik Selly.
"Iya, ko dia bisa masuk kelas ini ya?" bisik balik Bella ke Selly.
"Mana gue tau," kata Selly mengangkat kedua bahunya. "Tapi dia cowok India Bell, ganteng lagi," puji Selly.
"Terus?" kata Bella.
Kok, kaya pernah kenal sama dia ya? Pikir Bella.
"Nomor WAnya berapa?" tanya Sasha ceplas-ceplos dan membuat seisi kelas jadi ketawa.
"Kamu tuh, malah tanya kayak begituan. Yasudah Faisal sekarang kamu duduk disebelah Alden." kata pak Dhanil. "Sebelah kamu kosong kan Al?" tanya pak Dhanil.
Alden hanya mengagguk. Memang sejak awal masuk dia ingin duduk sendiri. Karena, murid di kelasnya ganjil dan sekarang sudah genap sejak kedatangan Faisal.
"Yasudah Faisal kamu duduk disebelah Alden," kata pak Dhanil. Dan Faisal pun berjalan menuju kursinya.
Setelah sampai di meja Faisal memperkenalkan namanya kembali kepada Alden.
"Faisal," kata Faisal dengan menjulirkan tangannya ke Alden.
"Alden," membalas jabatan tangannya."Yasudah kalian mulai pelajarannya, silahkan bu." kata pak Dhanil mempersilahkan memulai pelajaran kepada bu Berlin dan ia berjalan keluar kelas.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
MAYBE YOU
Teen FictionMenurut Bella, Cinta itu hanya bikin sakit hati, hanya bisa kasih harapan palsu, hanya omong kosong, dan Cinta itu hanya ada di dunia dongeng dan di dunia drama. Karena masa lalunya dan ditambah dia selalu bertemu dengan cowok yang suka tebar perso...