Part 23 - Hope and Again

1K 75 22
                                    

Bella merasakan seperti ada yang sedang mengobati keningnya, mengobati dengan sangat perlahan dan telaten, sesekali orang itu meniupi kening Bella ketika habis mengoleskan betadine. Bella belum membuka matanya, dia enggan untuk membuka karena dia sudah tau siapa yang sedang mengobatinya ini. Biarkan dirinya menikmati sentuhan lembut yang dia berikan kepala Bella.

"Maafin gue Bel, karena gue belom bisa ngejaga lo seutuhnya. Karena gue belom menjadi yang terbaik buat lo dan gue akan berusaha berubah demi lo." ucap cowok tersebut saat masih mengobati Bella dan secara otomatis dia ngomong tepat dihadapan Bella.

"Gue akan terima jika apa yang lo dapat sekarang itu ditujuin ke gue, tapi gue gak terima jika lo berada dalam masa seperti ini Bell. Gue akan cari tau siapa dalang dibalik semua perbuatan ini," katanya kembali saat sedang memakaikan handsaplas ke kening Bella.

Bella masih berpura-pura pingsan yang sebenarnya sadar saat cowok itu sedang mengobatinya. Dia ingin tau apakah cowok itu jujur dengan apa yang dia ucapkan, ataukah hanya omongan bulshit agar Bella terjebak dalam perangkapnya.

"Gue sayang sama lo Bell dan gue gak tau kapan, dimana dan pada saat apa rasa ini muncul. Rasa sayang gue kali ini bener-bener beda dari yang lain." kemudian cowok itu duduk dikursi yang berada disebelah Bella dan memegang tangan kanan Bella dengan kelembutan.

"Rasa sayang ini gue curahkan cuman dengan orang yang bener-bener gue sayang. Rasanya saat lo dalam keadaan ya seperti ini, gue ngerasa guelah yang paling bersalah karena gue gagal buat ngejaga lo." ucapnya sambil lebih menggenggam tangan Bella.

"Gue harap disaat gue ngomong ini saat lo sadar nanti pintu hati lo akan terbuka buat gue masuk dan membenahi hati lo yang mungkin masih belom tertata rapih," tiba-tiba Bella merasakan keningnya hangat seperti ada yang sedang menciumnya.

"Gue sayang sama lo dan akan selalu seperti itu. Jaga diri lo baik-baik saat gue gak ada disamping lo dan jangan takut kalau lo sendiri. Karena gue akan terus ngejaga lo walaupun bukan jarak yang dekat," setelah dia mengatakan itu, dia langsung keluar dari ruang uks.

Saat merasa cowok itu benar-benar sudah tidak ada didalam ruangan ini Bella membuka matanya perlahan dan hal yang paling ia rasakan adalah mengapa cowok itu seperti takut untuk kehilangan dirinya.

Jujurkah lo ngomong kalau lo sayang sama gue? Jujurkah lo akan selalu ada buat gue? Gue takut saat gue sendiri, karena gak ada yang ngejagain gue disaat seperti ini. Dan gue gak tau kenapa akhir-akhir ini banyak banget hal buruk yang menimpa gue dan juga gue gak tau sebabnya kenapa? Gue mau marah, tapi gue gak tau mau marah sama siapa. Gue mau berhenti karena gue cape, tapi gue gak tau mau berhenti dari apa? Dan jujur. Gue juga ngerasa nyaman didekat lo, gue ngerasa ada yang ngelindungin gue dari apapun itu dan anehnya gue belom menemukan rasa sayang gue buat lo. Alden. Batin Bella.

Bella berusaha untuk duduk dan bersandar dengan tumpuan bantal yang berada dibelakang punggungnya.

"Gue akan berusaha buat ngebuka hati gue lagi dan gue harap jika ada yang bisa masuk kedalam hati gue, dia adalah cowok yang bisa buat ngelindungin gue dan dia benar-benar sayang sama gue." kata Bella mantap untuk kembali ngebuka hatinya untuk yang ke dua kalinya, dan dia berharap kali ini dia tidak salah pilih lagi.

Dan gue berharap cowok itu lo. Lanjutnya dalam hati sambil tersenyum.

Saat Bella sudah merasa baikan dia berusaha untuk turun dari tempat tidur tapi kepalanya sangat sakit, dia lupa jika terjadi insiden yang terkena kepalanya.

"Kenapa sih hidup gue jadi banyak rintangannya kayak gini. Minggu lalu Siska ngelabrak gue tapi gue masih bisa lawan dan sebabnya adalah Alden, sekarang sama Mita dan dengan alasan yang sama pula. Lagian kenapa sih para mantannya Alden gak iklas kalau Alden udah bahagia tanpa mereka." kata Bella sambil memegangi keningnya yang dilapisi handsaplas dari Alden.

MAYBE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang