Part 28 - Sebuah Perjuangan

809 68 10
                                    


"Siapa disana!" teriak pria yang berkepala botak itu.

Kedua pria itu langsung menghampiri dimana suara itu berasal. Namun saat sampai kesumber suara itu tidak ada siapapun disana. "pasti ada yang gak beres," ucap pria berkepala botak.

"Paling cuman tikus lewat," bantah pria berjanggut tebal.

"Tapi feeling gue gak pernah salah."

Karena tidak ingin terjadi pertengkaran diantara mereka berdua akhirnya pria berjanggut tebal mengalah dan memberi intruksi untuk mencari siapa penyebab munculnya suara tadi.

Mereka bergegas pergi keluar untuk mencari tau siapa yang membuat suara itu.

Setelah kedua pria itu pergi dia memastikan bahwa semuanya aman terkendali, rencana ini sangat diluar dari ekspetasinya tapi untung dewi fortuna masih dipihaknya.

Perlahan dia keluar dari tempat sembunyinya dan berjalan kearah pintu yang sudah tak dijaga, dia mencoba membuka pintunya dan kali inipun dewi fortuna masih berada dipihaknya, pintunya tidak terkunci dan dia mudah masuk kedalam.

Saat didalam suasana mendadak hawanya beda jadi panas dan pengap, padahal banyak sirkulasi udara didinding-dinding.

Dia melangkah masuk kedalam namun tidak ditemukan siapapun didalam, dia perlahan berjalan mencari Bella tanpa ada suara sedikitpun. Saat dia baru beberapa langkah dia mendengar suara orang yang habis menangis dan seketika bulu kuduk dia berdiri.

"Horor banget ini tempat, gak ada orang tapi ada yang nangis." ucapnya sambil terus berjalan mencari suara tangisan itu.

Langkah demi langkah suara itupun semakin terdengar jelas, saat dia melirik kearah kanan dia melihat ada orang yang sedang menangis sambil menundukan kepalanya sehingga rambut panjangnya menutupi wajahnya.

"Lo siapa? Kenapa nangis?" dia pun mendekati perempuan yang nangis itu dan setelah selangkah lagi dia dari perempuan itu, dia menurunkan badannya agar sejajar dengan perempuan itu.

"Lo kenapa bisa ada disini dan lo kenapa nangis?" tanyanya kembali.

Bukannya menjawab perempuan itu semakin menangis dan dia semakin dibuat bingung harus bagaimana caranya agar perempuan itu tidak menangis lagi, dan siapa tau dia mengetahui dimana keberadaan Bella.

Namun saat perempuan itu menangis, suara tangisan itu tak asing ditelinganya dan membuat dia sangat penasaran. Saking penasarannya dia menyingkirkan rambut panjang perempuan itu lalu diselipkan dibelakang telinganya.

Deg

Perasaan yang sangat amat campur aduk seperti nano-nano. Cemas, senang, sedih, marah semua dicampur menjadi satu. Kedua tangan dia kepal dengan sekuat tenaga agar mampu menguasai dirinya.

Dia bahkan baru menyadari bahwa perempuan itu mulutnya ditutupi dengan kain karena itu suara aslinya agak tersamarkan, kedua tangannya diikat dibelakang tiang yang ada dibelakangnya dan kakinya diikat.

"Siapa yang lakuin ini semua ke lo?! Siapa!" ucapnya memegang kedua pundak perempuan itu dengan nada yang pelan namun membuat orang seperti menelan salivanya sendiri.

Cukup! Cukup sudah. Ini sudah diluar akal sehat! Siapapun yang melakukan ini mereka tidak akan lolos dari tangannya!

Terdengar suara langkah kaki memasuki ruangan itu dan dia langsung mencari tempat bersembunyi.

"Jangan berisik! Pengang telinga gue ngedenger lo yang setiap hari nangis mulu. Gak cape apa lo?! Dan ya, jangan sampai bos tau kalau lo setiap hari nangis buat hal yang gak guna, lo akan dapet hal yang lebih parah dari nangis yang sekarang lo lakuin!" ucap pria berkepala botak.

MAYBE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang