"Umpatan" of the Day 4

6.1K 1.3K 934
                                    


Wynter populer dengan umpatannya yang khas dan antimainstream.  Rutukan yang menjadikan Wynter itu Wynter.

Ada pembaca yang bilang makiannya  aneh, banyak yang bilang lucu, lebih banyak lagi malah kangen kalau Wynter enggak mengumpat. Sudah jadi trade mark atau brandingnya Wynter deh.

(Pembaca langsung tahu kalau aku enggak sengaja pakai istilah yang sama untuk karakter lain.  Langsung dikomeni, eh itu mah omongan Wynter. Hihi, my bad. Harus diedit)

Berikut tanya jawab khusus tentang umpatan Wynter.

Kenapa mengumpat?

Wynter perlu pelampiasan emosi seperti kebanyakan remaja lain. Biasanya muncul pada saat ia frustrasi akibat situasi yang enggak bisa dikendalikan. Atau cuma pengin sarkastik aja.

Kepada siapa ditujukan?

Bukan siapa tapi apa. Wynter mengumpat pada keadaan. Itu sebabnya orang di depannya tidak merasa tersinggung. Kalaupun sesekali Wynter mengumpat orang, makiannya terlalu menggelikan untuk bikin marah. Sebetulnya, Wynter terlalu lembut hati dan sopan untuk menyakiti orang dengan kata kasar. Ehem  ...

(Wynter, ini demi tiket konser yang kamu janjikan!)

Apa saja yang dijadikan bahan umpatan?

Binatang, sayuran, makanan, dan benda-benda lainnya.

Gimana rumusnya?

Kata benda di atas ditambah kata sifat yang kadang asbun (asal bunyi), tapi sering juga pakai aliterasi  (kesamaan bunyi/huruf di awal) dan rima (kesamaan bunyi akhir). Makian spontan ini menunjukkan kecerdasan verbal/bahasa Wynter. Dia selalu dapat A+ untuk Creative Writing walau enggak suka sama gurunya, Miss Jansen.

(Wynter, you owe me two bars of white chocolate.)

Siapa yang mengajari Wynter mengumpat?

Bukan, bukan aku. Tapi Kapten Haddock di komik Tintin favoritnya. Sebagai mantan nakhoda, Haddock memaki pakai segala sesuatu yang berkaitan dengan laut. Topan, badai, kerang, dll.

Wynter pakai kata-kata yang akrab, termasuk sayuran karena ia senang memasak.

Selain makian khasnya, adakah makian umum?

Ada. Beberapa, tapi sama sekali tidak kasar. Wynter kelahiran London, makian ala British sesekali ia pakai. Seperti blimey, good grief,  etc.

Apakah itu berarti authornya suka mengumpat?

"No. Never. Kak Ary cenderung halus bahasa, dan  menyayangkan makian kasar di banyak cerita remaja," jawab Wynter, sebagai saksi.

(Oke, Wynter, aku perlu kasih apa nih? Apa?   Adegan itu? In your dream!)


Apakah remaja identik dengan bahasa kasar?

Write Me His Story (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang