Tidak mudah buat cewek manapun menaklukkan Wynter. Hya dari awal bahkan sudah enggan berurusan dengan cowok satu itu. Demi Wynn ....
Itu dari sisi Hya. Gimana Wynter sendiri?
Sejak bab pertama, garis besar perasaan Wynter pada Hya sudah aku gelar.
Berawal dengan prasangka.
Sampai Cintha mengetuk jendela hatinya.
Itu di bab pertama. Loh, kan spoiler? Pembaca jadi sudah tahu dong akhirnya?Ya. Sengaja. Karena penekanan plot Wynter ada pada proses perubahannya. Bukan pada ending. Gimana Wynter berjalan, jatuh bangun, dan akhirnya berlari dari titik awal penuh prasangka dan kebencian menuju Cintha .... (haha, boleh dibaca dengan gaya Cinta Laura)
Tapi kalau dipikir-pikir, aku enggak spoiling kok.
Pertama, karena cerita roman memang nyaris selalu berakhir dengan cinta, terlepas dua insan bersatu atau enggak. Iya kan?Kedua, aku bereksperimen, terinspirasi novel Shattering Glass karya Gail Giles, yang meletakkan ending di bab pertama. Di novel itu, adegan di awal banget memaparkan, karena alasan yang jelas, si protagonis membunuh antagonis, teman dekatnya sendiri.
Kok malah bikin penasaran, bagaimana prosesnya?
Dari situ aku belajar, kulminasi bukan segalanya dan enggak selalu harus diletakkan di puncak. Proses kadang lebih penting. Aku jadi enggak khawatir meletakkan ending di awal. Wynter mengaku jatuh cinta pada Hya. Tapi aku harus benar-benar menyajikan proses perubahan yang masuk akal, enggak instan, dan pastinya bikin baper dong. Karena pembaca sudah tahu perasaan Wynter di akhir, pertanyaannya berubah jadi:
"Kapan tepatnya dia jatuh cinta?"
"Dengan latar belakang buruk yang memicu kebencian ke cewek, gimana dia bisa berubah?"
"Gimana peran Hya sendiri?"
"Gimana Wynn membantu atau justru menghambat?"
Semua terjawab, terbuka sedikit demi sedikit sepanjang cerita. Kalian bisa merasakannya. Bahkan bisa menunjukkan momen-momen baper yang bisa jadi titik balik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Write Me His Story (SUDAH TERBIT)
Teen FictionPenerbit Pastelbooks #Dapatkan di Mizanstore.com atau toko-toko buku terkemuka# Wynter Mahardika tidak pernah menulis buku harian. Untuk apa? Enam belas tahun hidupnya berantakan. Mum, Dad, dan ibu tiri, hanya singgah sesaat lalu membiarkannya tumb...