Aku menatap bunga lotus di sana...
Dan saat itu tiba-tiba saja, hujan turun dengan deras....
.
.
"Jung Yein? Bisakah kau mendongak menatapku?" titahnya.
Perlahan Yein mendongak dan saat itulah pangeran Jungkook berjalan selangkah lebih dekat dengan Yein, namun tetap menyisakan jarak kecil antara mereka.
"Aku sudah membuat keputusan. Setelah melihatmu kemarin, kau berhasil membuatku suatu dalam diriku bergelenyar aneh. Jadi, aku akan mengatakan hal ini padamu," Yein tampak meremas hanboknya gugup dengan suasana saat aneh saat ini.
Semilir angin sepoi kembali menerpa membuat para dedaunan berjatuhan di atas kepala mereka.
Pangeran menarik napas pelan, "Jung Yein. Maukah kau menjadi permaisuriku?"
Yein membulatkan matanya terkejut dengan pernyataan pangeran, tangannya menopang pada pinggir jembatan mengantisipasi tubuhnya yang mungkin saja limbung.
"Apa yang Anda bicarakan pangeran? Tolong jangan bercanda! Kita baru saja bertemu kemarin dan saya fikir ini terlalu tiba-tiba."
Pangeran Jungkook tersenyum simpul lalu melangkah mundur, "Aku tidak akan memaksamu. Kau tak perlu menjawabnya hari ini. Bagaimana jika jawabannya besok? Aku akan menunggumu di sini!"
Yein menunduk menatap ujung sepatunya memikirkan perkataan Jungkook, "Baiklah, besok pagi di tempat ini."
Pangeran mengangguk pelan, "Aku akan menunggumu!"
__The White Lotus Chapter 4 "The Begin"__
Yein melangkahkan kakinya memasuki kediaman yang bisa dikatakan cukup mewah itu, ia melangkah dengan perasaan berbunga-bunga. Namun tetap saja, ia merasa bahwa pernyataan pangeran terlalu tiba-tiba.
"Haruskah aku mengatakan ini pada Ayah?" gumamnya pelan. Saat ia hendak menuju kamar pribadinya, suara langkah kaki tergesa-gesa membuat Yein berbalik. Ia melihat Eunbi mendekat kepadanya.
"Kenapa kau tergesa-gesa seperti itu?"
Eunbi menarik napas pelan lalu menghembuskannya kasar, "Tuan besar memerintahkan Nona muda ke ruang baca! Sekarang!"
Yein mengangguk pelan, ia lalu berjalan menuju ruang baca yang letaknya berada di seberang bangunan lain di kediamannya. Ia tampak melepaskan sepatu berwarna marun miliknya lalu berdiri di depan pintu ruangan tersebut.
"Ini Yein, Ayah," ujarnya.
"Masuklah!" suara dari dalam terdengar membuat Yein perlahan membuka ruang baca itu. Ia membungkukkan tubuhnya sejenak lalu mengambil tempat duduk di depan Ayahnya.
"Bagaimana kabar anak-anak yang kau ajar saat ini?" tanya lelaki tua yang memiliki paras lembut itu.
Yein tersenyum lebar menanggapi, "Semuanya berjalan dengan baik. Banyak dari mereka yang sudah pandai membaca bahkan berhitung."
"Melihat dari ekspresi wajahmu, kau nampaknya sangat senang mengajar mereka."
Yein menatap mata Ayahnya yang memancarkan tatapan yang menenangkan, "Tidak seperti itu Ayah, aku bahkan belajar banyak hal dari mereka. Aku pikir lebih cocok untuk mengatakan ini sebagai tempat berbagi ilmu."
Lelaki itu terkekeh pelan, hingga suara ketukan terdengar dan seorang wanita paruh baya memasuki ruangan itu.
"Kau benar-benar mendidik anak dengan sangat baik," puji menteri Jung pada istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The White Lotus ✅
Random[HISTORICAL FANFICTION] Saat kami berpikir bahwa cinta itu luar biasa indah, ternyata cinta itulah yang membuat kami terperosok begitu dalam ke lubang derita. "Aku adalah musuh Anda, seseorang yang menghunuskan pedang pada Anda." "Saat pedang itu b...