13. Silently

2.6K 419 45
                                    

Iris itu terus memandang sosok lain

Dan aku hanya mampu memandangmu dalam diam

Walau raga tak berjarak

Tapi nyatanya, sang hati tak mampu menjangkau

Dirimu terlalu jauh untukku

.

.

.

Disaat aku berpikir bahwa apa yang kulakukan adalah hal terbaik. Aku mulai goyah saat hatiku masih ada untuk dirimu yang mencintaiku. Diriku berteriak, "Lupakan aku!" tapi akulah yang tak mampu melupakanmu. Egoiskah aku?

__The White Lotus Chapter 13 "Silently"__

Rintik embun berkohesi pada dedaunan hijau menyambut matahari yang semakin merangkak naik. Pasar ibukota mulai diramaikan oleh para pedagang yang menjajakan berbagai macam barang ataupun makanan, langkah derap kaki terdengar riuh dan teriakan beberapa orang juga mulai mendominasi.

Lelaki berpakaian bangsawan, pangeran Jeon Jungkook dan tentunya ditemani oleh pengawal setianya Choi Seungchul, kini berjalan menyusuri pasar. Ia terhenti di tempat yang menjajakan buah-buahan, membeli beberapa buah di sana dan kembali berjalan. Langkahnya menuju sebuah pondok kecil yang mulai dipenuhi oleh beberapa anak kecil.

Pangeran berjalan melepaskan sepatunya memasuki pondok, ia terduduk lalu meletakkan buah-buahan itu di hadapannya, "Bagaimana kalau kita makan dulu sebelum belajar?" ujarnya membuat anak-anak di sana menyunggingkan senyum bahagia.

Pangeran tersenyum melihat antusias anak-anak itu mengambil berbagai macam buah di sana.

"Andai kau masih ada, Yein-ah. Kau pasti tak akan berhenti tersenyum melihat anak-anak ini."

Menghabiskan waktu beberapa menit untuk menunggu mereka menyelesaikan prosesi makannya, pangeran mulai memukul meja membuat mereka terdiam.

"Sekarang kita akan belajar berhitung."

.

.

.

"Tak heran jika Yein tak pernah bisa melupakan pangeran," lelaki posturnya sedikit lebih pendek dari lelaki di sebelahnya itu berkomentar, "Kau tak akan pernah bisa mengalahkannya."

Langkah Taehyung terhenti, ia menoleh menatap Jimin sembari menaikkan satu alisnya, "Apa maksudmu?"

"Kau mencintai Yein. Jangan berbohong, kau tak pandai menyembunyikan perasaanmu!" Jimin menepuk pundak Taehyung lalu berjalan mendahului lelaki itu.

Taehyung mendesah kasar, ia merasa sangat menyesal karena tak sengaja melihat pangeran sedang mengajar anak-anak rakyat jelata tadi. Ia benci dibandingkan dengan pangeran. Dirinya adalah dirinya, pangeran adalah pangeran. Bagaimana bisa Jimin membandingkan mereka.

Lagipula... "Siapa yang mencintai gadis tengik itu?"

Taehyung sontak berbalik menatap Jimin yang kini sudah menjauh darinya, ia mulai melangkah cepat mensejajarkan tubuhnya dengan lelaki itu dan bersiap untuk memukul kepala Jimin, namun langkah Jimin tiba-tiba terhenti.

"Itu dia... Lee Sungyeol. Salah satu orang kepercayaan menteri Park Kiseup."

Taehyung tampak mengangguk mengerti dan dengan gerakan tiba-tiba Jimin mengeluarkan pedang dari sabuknya dan mengarahkan pada leher Taehyung.

The White Lotus ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang