Bagaimana tentang akhir sebuah cerita tertulis?
Kami terombang-ambing dalam narasi
Tercekat dalam dialog
Dan hanya mengikuti alur yang tersedia
.
.
.
Tapi semuanya bukan tentang akhir yang terjadi, melainkan bagaimana kami mengukir segalanya. Kami memang berakhir, tapi bukan berarti kami terlupakan.
__The White Lotus Chapter 34 "Last For You"__
"Katakan pada Yang Mulia Raja, pembunuh Ratu dan putri Jiwoo datang untuk menyerahkan diri."
Pengawal istana itu mengernyit, "Seorang perempuan?"
Yein terdiam tak menjawab.
Lelaki tadi menoleh ke arah salah satu temannya, memberikan kode untuk segera mendekat.
"Bawa gadis ini menghadap kepala Kim Ryuwon!" dan dengan pasrah Yein hanya membiarkan orang itu menggiringnya masuk ke dalam.
"Kalau mereka adalah bunga lotus merah muda. Lalu bisakah aku menyebutmu sebagai lotus putih? Karena kau juga tumbuh di antara lumpur itu, namun kau tetap indah dan suci. Kaulah yang membuat tumbuhan itu diliat dan dihargai."
"Aku tahu ini tak benar. Aku tahu yang aku lakukan salah. Kau adalah putri mahkota yang sebentar lagi akan menikah dengan kakakku. Aku tahu itu. Tapi... apa salah jika aku mencintaimu?"
"Aku tak peduli! Bahkan saat semuanya berubah, hatiku masih mengarah padamu dan tak ada yang bisa mengubahnya."
"Sembilan tahun lalu aku kehilangan arah, aku merasa gila, aku bahkan ingin mati. Semua orang mengatakan kau pergi, aku tidak ingin mempercayainya."
"Aku sudah berjanji pada diriku untuk melindungimu. Tapi untuk apa aku melindungi seseorang yang tak ingin dilindungi olehku? Apa kau tidak berfikir bahwa apa yang aku lakukan demi kebaikanmu? Aku berusaha keras mencari bukti konspirasi pembunuhan keluargamu, walaupun hasilnya sangat minim dan aku benar-benar kesulitan. Tidakkah kau menghargaiku yang ingin melindungimu?"
"Aku fikir selama sembilan tahun ini, aku sudah salah mencintaimu. Maaf, aku tak bisa melindungimu lagi. Kau membuatku kecewa!"
Yein menghela napas pelan mengingat segala potongan kenangan bersama lelaki itu. Lelaki yang telah berkorban banyak untuknya dan dengan bodohnya ia sia-sia 'kan. Yein tak ingin kembali merasa bersalah dan membuat pangeran berada dalam situasi yang tak seharusnya.
Pangeran telah menderita dan ia tak akan membiarkannya. Langkahnya terhenti pada halaman istana, di depannya berdiri seorang lelaki tua yang hanya dengan sekali pandang Yein yakini sebagai kepala kepolisian istana.
"Siapa orang ini?"
Orang yang menggiringnya tadi memberi penghormatan, "Gadis ini mengaku sebagai pembunuh Yang Mulia Ratu dan putri Jiwoo, tuan!"
"Seorang gadis? Apa bukti kau melakukannya?" kepala Kim Ryuwon mengernyitkan dahinya.
"Saya meninggalkan pedang saya dan..." gadis itu melemparkan sebuah benda ke hadapan Kim Ryuwon, "Sabuk pedang saya."
Ryuwon menarik napas dalam, ia ingin bertanya lebih jauh namun raja telah memerintahkan untuk menginterogasinya sendiri.
"Untuk saat ini tahan dia! Terlalu larut untuk melakukan interogasi."
KAMU SEDANG MEMBACA
The White Lotus ✅
Diversos[HISTORICAL FANFICTION] Saat kami berpikir bahwa cinta itu luar biasa indah, ternyata cinta itulah yang membuat kami terperosok begitu dalam ke lubang derita. "Aku adalah musuh Anda, seseorang yang menghunuskan pedang pada Anda." "Saat pedang itu b...