Saat kecewa itu sudah memuncak
\Kau pikir bahwa hati ini masih sama seperti sebelumnya?
Tidak
Semuanya terasa hancur begitu saja
.
.
.
Aku tahu aku salah, aku tahu aku menyesal. Namun waktu tak bisa terputar kembali dan takdir tak bisa ditentang.
__The White Lotus Chapter 30 "Regret"__
Lelaki itu terus melangkah hingga ia tiba di depan sebuah kediaman sederhana, ia pernah mendengar bahwa ada seorang tabib wanita muda yang menetap di tempat ini. Taehyung berpikir bahwa tabib ini mungkin bisa menjaga rahasia, perempuan sangat mudah diancam 'bukan?
"Permisi!" Taehyung melangkah masuk, ia kemudian mengetuk-ngetuk kayu dipan, matanya berkeliling mencari sosok itu, dimana sebenarnya kamar tabib itu?
"Permisi! Ada tabib di sini?" ucapnya dengan suara lebih keras.
Pintu sebuah kamar tiba-tiba saja terbuka, Taehyung mengalihkan pandangannya ke seorang wanita yang baru saja keluar dari sana, "Ada apa tuan?"
"Apa Anda seorang tabib?"
"Ya, tuan! Saya tabib."
Taehyung menghela napas lega, "Kakak saya terluka parah di punggungnya, tolong bantu saya."
"Di mana?"
"Cukup ikuti saya!"
Gadis itu mengangguk, "Kalau begitu saya mengambil peralatan saya dulu!" ia kemudian memasuki kamarnya namun tak lama, wanita itu kembali keluar dan mulai berjalan bersama Taehyung.
.
.
.
Langkahnya tetap tegas dan berwibawa, sedangkan lelaki yang setia mengikut di sampingnya hanya bisa memandangnya dalam pandangan sendu. Ia tahu bahwa lelaki itu mencoba setenang mungkin, namun sebagai seseorang yang mengenal pangeran sejak kecil ia tahu bagaimana kondisi hati lelaki itu.
Pangeran Jungkook tetap berjalan memasuki kamarnya, membuat Seungchul berhenti dan hanya menatap pangeran. Pengawal Choi menarik napas dalam lalu terduduk di tempat di depan kamar itu, satu hal yang belum ia lakukan adalah mengecek kediaman putri Jiwoo dan memberi tahu keadaan itu ke istana. Namun entah mengapa dibanding orang-orang itu, ia lebih memilih untuk tetap berada di samping pangeran yang kini dalam tekanan batin yang dalam.
"AAAAAKKKKHHHHHHH!" pengawal Choi menutup matanya ikut merasakan sakit itu.
Sedang keadaan dalam kamar pangeran mulai berantakan tak beraturan, lelaki itu mulai menghancurkannya apapun yang ada di sekitarnya untuk menumpahkan segala emosinya hingga akhirnya ia bersandar di dinding dan jatuh terduduk.
Lelaki itu menarik lututnya dan terisak, hatinya begitu sakit, kekecewaan itu terlalu dalam untuk ia terima. Selama sembilan tahun terakhir ia mendedikasikan dirinya untuk mencintai Yein. Dan saat dia bahkan tahu kenyataan bahwa gadis itu masih hidup, Yein menolaknya dan terus menjauh hingga akhirnya membuat luka baru dalam hatinya yang bahkan jauh lebih menyakitkan.
Ia kehilangan sosok Yein, ia tak mengenal gadis itu lagi. Gadisnya berubah dan ia gagal menuntunnya ke tempat gadis itu seharusnya berada. Pangeran hanya ingin membuat orang-orang yang berada dalam konspirasi itu dihukum sesuai dengan hukum yang ada dan dirinya akan menarik Yein ke sisinya. Namun, apakah harapan itu seakan sebuah lelucon? Harapan kosong belaka?
KAMU SEDANG MEMBACA
The White Lotus ✅
Random[HISTORICAL FANFICTION] Saat kami berpikir bahwa cinta itu luar biasa indah, ternyata cinta itulah yang membuat kami terperosok begitu dalam ke lubang derita. "Aku adalah musuh Anda, seseorang yang menghunuskan pedang pada Anda." "Saat pedang itu b...