10. Back

2.2K 453 78
                                    


Saat bunga lotus di sana perlahan tenggelam

Kau tahu bahwa bunga lotus lainnya akan mulai tumbuh 'bukan?

Bunga lotus dengan keindahan yang berbeda

.

.

Kematian? Tidakkah kata itu begitu sakral namun dijadikan sebagai lelucon oleh orang lain? Era ini, di mana membunuh bukanlah hal tabu. Era ini, di mana mereka yang berada di atas adalah pemegang kendali. Jadi apa salahnya jika aku membunuh dan berusaha mengendalikan mereka?

Bunga lotus itu sudah mati.

__The White Lotus Chapter 10 "Back"__

Masih dalam pertarungan sengit, orang tersebut melakukan gerakan memutar pada kakinya dan berhasil membuat pangeran terjatuh. Dengan gerakan cepat ia mengarahkan pedang tersebut ke arah leher pangeran, namun tak tinggal diam... pangeran juga mengarahkannya pada leher orang tersebut membuat mereka saling bertatapan.

"Apa yang kau inginkan sebenarnya?"

Tak ada jawaban.

Pangeran menarik napas pelan ketika pedang tersebut perlahan melukai lehernya, ia berusaha untuk memberontak. Namun pedangnya tiba-tiba saja dijatuhkan oleh pedang lain yang kini mengarah padanya, pangeran Jungkook menoleh menatap seseorang yang jauh lebih tinggi dibanding orang yang ia sebut pendek tadi. Ia terdiam pasrah, dua pedang yang akan berakibat fatal jika ia memberontak sekarang.

"Kita harus pergi saat ini. Pasukan polisi istana akan segera datang dan kita kalah jumlah!" suara berat dari orang yang baru datang tadi membuat orang tersebut menganggukkan kepalanya pelan. Perlahan orang itu menjauhkan pedangnya dan memasukkannya ke dalam sabuknya. Namun lelaki yang berbicara tadi belum menjauhkan pedangnya.

Orang tadi kemudian berjalan menjauh. Seakan menunggu orang tersebut menghilang dari pandangan mereka, lelaki itu kini menarik kembali pedangnya lalu menendang dada pangeran dengan keras membuat pangeran meringis kesakitan sebelum akhirnya pergi dengan jalan sama yang dilalui orang sebelumnya.

"Pangeran!"

Pekik pengawal Choi yang baru saja tiba, ia mendudukkan pangeran yang memegang dadanya kesakitan. Matanya mengarah pada luka sabetan yang sebenarnya tak cukup dalam, namun berhasil membuat banyak darah keluar dari sana.

"Aku baik-baik saja," ujar pangeran yang masih memegangi dadanya. Ia menoleh menatap jalan yang dilalui orang tadi, "Siapa mereka?"

"Entahlah, tapi sepertinya target utama mereka adalah Yang Mulia Raja atau Ratu."

.

.

.

Pangeran Jungkook tampak meringis ketika tabib perlahan mengobati lukanya. Yang mulia raja dan ratu yang berada tak jauh di dekat pangeran ikut mengernyit seakan merasakan rasa sakit yang lelaki itu terima.

Tabib itu mulai menutup luka di leher pangeran dan berhasil menutupnya dengan sempurna.

"Anda harus mengganti perbannya setiap hari hingga lukanya mengering," pangeran mengangguk mengerti. Dan akhirnya tabib itu pamit setelah mendapat bayaran atas pekerjaannya.

"Kenapa kalian masih di sini?" tanya pangeran sinis.

"Pangeran?"

Pangeran menatap kedua sosok itu bergantian, "Kalian lihat bukan? Kehidupanku yang tenang di sini, tiba-tiba saja diserang oleh orang yang tak kuketahui setelah kalian datang berkunjung."

The White Lotus ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang