16. Divine

2.1K 403 66
                                    


Kadang ada sesuatu yang tak ingin kau tunjukkan

Tapi hal itu malah membuatnya tersakiti

Kadang kau menunjukkan sesuatu padanya

Tapi ternyata hal itu tetap saja menyakitinya

.

.

.

Apakah langkah itu akan membawa takdir baru untuk mereka berdua ataukah langkah itulah yang membelokkan takdir mereka ke lubang yang semakin dalam? Tak ada yang tahu. Karena mereka bahkan belum memulai ataupun mengakhiri segalanya.

Yein menahan napas berharap langkah lelaki itu berhenti, ia tak siap jika harus berhadapan dengan pangeran. Ia belum bisa bertemu dengannya, ia takut jika pangeran mengetahui tentangnya ia akan goyah dan menghentikan hal ini. Yein menunduk dan tiba-tiba saja ia melihat kelinci yang baru saja ia tangkap hidup-hidup, ia kemudian merendahkan tubuhnya dan perlahan melepas kelinci itu berharap apa yang dilakukannya sudah benar.

"Ternyata hanya kelinci, aku fikir apa," dan perlahan kini suara langkah tadi mulai menjauh. Yein menarik napas lega, kelinci tadi sudah menyelamatkannya dari pangeran. Lupakan tentang rasa lapar yang tadi menyerangnya, jantungnya tak bisa berkompromi saat ini. Ia menegakkan tubuhnya lalu mengintip pelan, ia tak melihat keberadaan pangeran. Perlahan Yein meninggalkan tempat itu, berharap perasaannya bisa membaik.

__The White Lotus Chapter 16 "Divine"__

Suara gesekan besi terdengar memecah keheningan hutan, kedua lelaki itu sibuk memperlihatkan hasil latihan masing-masing. Tentu saja pengawal Choi memiliki kemampuan pedang jauh lebih baik dibanding pangeran, namun pangeran nampaknya tak ingin menyerah di tangan lelaki itu.

"Pangeran!"

Pedang mereka saling menghantam satu sama lain.

"Apa?" jawabnya datar mencoba untuk tetap fokus.

"Lelaki tadi, prajurit menteri Park. Kenapa pangeran ingin mengetahui tentangnya?"

Pengawal Choi menghindar dengan baik saat pangeran hampir saja menebas lehernya.

"Kau ingat penyerangan yang terjadi saat raja dan ratu berkunjung?"

Pengawal Choi mengangguk tetap tenang selama pertarungan, sedang pangeran mulai terlihat lelah.

"Ada dua orang yang menyerangku saat itu. Orang pendek itu dan satu lagi entah siapa. Tapi saat mendengar suara prajurit menteri Park, aku teringat dengan orang yang satunya lagi. Suara mereka sama persis."

Choi Seungchul melakukan gerakan cepat, menghantamkan kembali pedangnya pada pedang pangeran dengan sangat keras hingga pedang di tangan pangeran terlempar jauh.

"Aku kalah lagi," pangeran mencebik kesal.

"Tak mungkin menteri Park berusaha menyerang anak dan menantunya 'bukan?"

Pangeran Jungkook mengangguk pelan, "Pokoknya cari tahu saja tentangnya!"

Pengawal Choi mengangguk hormat, "Baiklah pangeran!"

.

.

.

Langkah itu tampak gontai menuju sebuah rumah sederhana yang telah menjadi tempat tinggalnya bertahun-tahun, sepasang mata lelaki yang telah mengenalnya kini memicing dengan dahi yang mengernyit.

The White Lotus ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang