12. Eyes

2.6K 440 41
                                    

Hanya udara kosong sebagai jarak pemisah

Aku memandangmu yang ingin ku raih

Namun aku memilih berbalik menuju hal lain

Sesuatu hal yang mungkin mampu menarik jantung ini hingga tak mampu berdetak

LAGI

.

.

Kau tahu apa yang telah kulalui selama ini? Penderitaan, kesakitan, air mata, luka yang bahkan tak pernah mampu disembuhkan oleh apapun. Kehilangan, kematian dan kehancuran menemani mimpi-mimpiku. Disaat aku ingin membalas semuanya, disaat aku ingin apa yang kurasakan juga mereka merasakannya. Kenapa aku harus bertemu denganmu? Aku memang bodoh menanyakannya, karena sudah jelas kau dan dia yang ingin ku hancurkan terikat akan hubungan. Tapi... kenapa setelah sembilan tahun ini. Setelah aku mencoba melupakan segalanya. Kau hadir dan merasuki hati ini kembali, memenuhi setiap sudut hingga sesak semakin menyiksaku.

Aku mati untuk kesekian kalinya, karenamu.

__The White Lotus Chapter 12 "Eyes"__

Langkah kaki pangeran Jungkook terhenti, matanya lurus ke depan memandang seseorang yang tengah berdiri di depan kediamannya. Orang itu menggunakan pakaian serba hitam dengan sebuah penutup mulut, matanya tertutup entah apa yang ia lakukan, pangeran kembali melangkahkan kaki namun tiba-tiba saja orang tersebut menoleh. Mata mereka bertemu kembali, iris mata yang sungguh tak asing dan membuat pangeran akhirnya menyadari bahwa orang itu adalah orang yang sama. Orang yang mengacungkan pedang padanya kemarin malam.

Apa orang itu mencoba untuk kembali membunuhnya?

Pangeran menoleh ke samping menatap pengawal Choi lalu menggerakkan matanya seakan memberi sebuah kode yang entah apa, hingga mereka berdua akhirnya bergerak cepat mendekat sosok tersebut, namun sosok itu segera berlari menghindar. Orang itu benar-benar gesit.

"Aku ke sana dan kau ke sana!" perintah pangeran Jungkook pada pengawal Choi sembari menunjuk jalanan di depannya, sedang pangeran sendiri berbelok pada gang yang bisa menjadi jalan pintas untuknya mendekat pada orang itu.

Ia terus berlari sangat lama, matanya mulai mencari sosok yang telah menghilang itu. Pangeran pada akhirnya berhenti lalu menggeram kesal, ia kehilangan pelaku peneroran kediamannya.

Pengawal Choi datang dari arah lain dengan hasil yang sama dengannya membuat pangeran Jungkook semakin kesal.

"Kenapa si pendek itu gesit sekali?" geramnya.

Pengawal Choi juga mendesah berat, "Aku kehilangannya begitu cepat. Sepertinya kita tidak bisa menganggap remeh peneror-peneror itu pangeran."

Jungkook mengangguk, "Sepertinya memang begitu. Tapi apa yang ia lakukan di depan rumah kita tadi? Apa dia juga mengincarku?"

"Saya juga tak tahu pangeran."

Pangeran menghela pelan, ingatannya kembali pada saat ia menemukan orang itu, "Aku jelas-jelas melihatnya menutup mata sebelum ia menoleh melihatku. Apa yang sebenarnya dia lakukan di sana? Kenapa dia menutup matanya?"

.

.

.

Desahan napas keras terdengar di balik bambu penyekat sebuah rumah tak berpenghuni. Yein membuka pelan kain hitam yang menutupi wajahnya lalu menghirup udara dengan rakusnya. Ia bukannya sesak karena kelelahan, tidak. Ia sudah terlatih berlari kencang bahkan walau itu jauh sekali pun. Namun sesak di dadanya ini tak kunjung berhenti.

The White Lotus ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang