7. Lost

2.8K 441 64
                                    

Menanjak waktu yang semakin menyesak

Aku berjalan ke puncak kesakitan

Hingga saat aku berada di atas sana

Jurang menanti di depanku

.

.

Mereka adalah dua insan yang tak direstui oleh dunia. Mereka adalah dua insan terjebak oleh takdir derita. Mereka hanyalah dua insan yang saling mencintai namun tak menjamah.

Kau tahu bahwa bunga lotus itu berada di permukaan di tengah danau yang dalam 'kan? Saat aku mencoba untuk menghampirinya dirikulah yang akan tenggelam. Aku tak memiliki perahu seperti dia yang mampu meraihnya. Aku hanya merangkak dengan kaki tanpa penopang lain.

Takdir terus merambat menjebakku dalam jalan tanpa arah, hingga diriku mencoba melepaskan diri maka takdir itu akan terus menyakitiku.

__The White Lotus Chapter 7 "Lost"__

Gadis itu terus berlari menerobos angin, airmatanya menitik tak ingin berhenti. Hatinya sakit, dirinya merapuh... bayang-bayang akan wajah sendu pangeran semakin membuat dirinya gundah. Saat ia tiba di pintu gerbang kediamannya, ia berhenti... mengatur napas dan menghapuskan airmata yang berlinang. Dengan pelan ia membuka gerbang dan masuk ke sana, melangkah perlahan agar tak seorang pun menyadari dirinya.

Hingga ia tiba di kamar pribadi miliknya, gadis itu terjatuh duduk. Tangannya menutup mulut yang tiba-tiba saja terisak. Kesakitan itu tak mampu ia redam begitu saja, walau mencoba untuk tetap tegar namun hatinya tetap saja lemah.

Tok Tok Tok

Ketukan pelan terdengar membuat Yein berjengit kaget.

"Ini kakak," ujar suara itu dan tiba-tiba saja pintu terbuka. Yein yang masih terduduk di sana belum bergerak sama sekali dan hanya mendongak menatap kakaknya.

Jung Hoseok, lelaki itu berjalan mendekat lalu berjongkok di hadapan adiknya. Ia mengusap kepala gadis itu pelan, "Sudah kakak bilang, kalau kau tak mau... jangan lakukan! Kenapa kau menyiksa dirimu sendiri?"

"Oraeboni?"

Lelaki itu menghela napas, "Kau mencintai pangeran?"

Yein nampak terkejut, "Oraeboni. Bagaimana bisa ka-"

"Aku mengikutimu tadi dan aku benar-benar terkejut bahwa kau mengenal pangeran Jungkook. Sekarang jawab pertanyaanku! Apa kau mencintai pangeran?"

Yein semakin terisak lalu mengangguk, Hoseok mendesah gelisah dan perlahan merengkuh adiknya erat.

"Menangislah! Menangislah sampai semua bebanmu hilang!"

Yein mengeratkan pelukannya, menumpahkan segala emosi dalam pelukan kakaknya.

"Saat kau sakit, katakan bahwa kau sakit! Saat kau tak mau, katakan bahwa kau tak mau! Mengapa kau menyakiti dirimu seperti ini?"

Ucapan Hoseok semakin membuat gadis itu menangis, "Aku tak tahu bahwa akan sesakit ini. Aku tak tahu."

Lelaki itu terdiam, ikut merasakan sakit yang adiknya rasakan.

"Ini sangat sakit, kak. Sangat sakit."

Dan malam itu dihabiskan Yein menangis dalam pelukan kakaknya. Meratapi masa depan yang jelas tak membiarkannya bersama dengan lelaki yang ia cintai.

.

.

.

Lelaki itu perlahan menyelimuti gadis itu, ia mengusap pipinya yang sedari tadi telah basah karena airmata. Ia menarik napas pelan lalu menatap kamar adiknya, "Kamar ini akan segera kosong," gumamnya.

The White Lotus ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang