Riak air tenang berubah ketika perahu itu mulai bergerak
Bunga lotus di sana terombang-ambing
Dan dia yang berdiri di tepi hanya bisa melihatnya perlahan tenggelam
.
.
Era Joseon, Juli 1440 M.
"Pangeran itu berjalan menemui sang putri yang telah menunggunya, mereka akhirnya hidup bahagia," anak kecil itu mengakhiri ceritanya dan tepuk tangan gembira pun terdengar.
Anak itu menoleh menatap seseorang yang sedari tadi memandanginya, "Aku sudah pandai membaca 'kan, tuan?"
Lelaki itu tersenyum lalu mengacungkan jempolnya, "Tak diragukan lagi, tapi kau masih payah dalam berhitung," acungan jempol itu berbalik ke bawah.
Senyum anak lelaki itu perlahan menghilang tergantikan oleh raut wajah cemberut, sedang lelaki itu tertawa pelan melihat ekspresi anak itu yang sangat menggemaskan di matanya. Tak lama setelahnya anak lelaki itu kembali duduk di tempatnya semula.
"Pelajaran hari ini berakhir, besok kita akan belajar berhitung. Mengerti?"
"NEEE," ujar anak-anak itu serempak dan mereka akhirnya mulai pergi dari tempat itu satu per satu.
Tak berapa lama seorang lelaki lain kini bergerak mendekati lelaki yang baru saja selesai mengajar itu, "Anda lupa hari ini adalah hari apa?" suara lelaki itu tampak menggerutu.
"Hari kamis, mana mungkin aku lupa," jawabnya santai.
"Ya Tuhan, pange-hhmmmpptt"
"Choi Seungchul, sudah kubilang berapa kali berhenti memanggilku dengan sebutan itu di sini?" ucapnya sembari melihat sekitar. Memastikan tak ada yang melihat mereka.
"Hhhmmmppttt..."
Pangeran Jungkook melepas bekapannya lalu menatap pengawal Choi sinis. Ia menghela napas kesal, "Memangnya hari ini hari apa?"
"Hari ini ulangtahun pernikahan raja dan ratu, semua anggota keluarga harus datang. Tapi kenapa Anda malah di sini?"
Pangeran Jungkook berdecak pelan, "Memangnya selama sembilan tahun ini kapan aku mendatangi istana hanya untuk perayaan ulang tahun pernikahan yang sangat membuang uang itu?"
"Tuan?"
"Kemarin hari peringatan kematian keluarga Jung dan aku belum melakukan persembahan. Kau tahu kemarin aku sangat kelelahan karena perjalanan panjang setelah mengunjungi Ibu dan kakakku. Hari ini aku memiliki kesempatan untuk melakukannya jadi untuk apa aku ke istana untuk merayakan hal tidak penting itu?" ujarnya.
Pengawal Choi memasang wajah pasrahnya, ia beranjak dari sana lalu berjalan menjauh, "Sembilan tahun ini memang benar-benar harus kuhabiskan dengan lelaki yang gila karena seorang perempuan."
"AKU MENDENGARNYA CHOI SEUNGCHUL"
.
.
.
Helaan napas kembali terdengar, lelaki berpakaian kebesaran berwarna merah berpadu dengan sulaman emas tampak menatap tempat yang kembali kosong di sana. Tempat pangeran Jungkook beserta putri Minju dan ibu mereka –mantan selir Heebin-. Setelah raja terdahulu meninggal, para selir raja keluar dari istana dan tinggal di luar istana. Begitu pula dengan selir Heebin.
KAMU SEDANG MEMBACA
The White Lotus ✅
Random[HISTORICAL FANFICTION] Saat kami berpikir bahwa cinta itu luar biasa indah, ternyata cinta itulah yang membuat kami terperosok begitu dalam ke lubang derita. "Aku adalah musuh Anda, seseorang yang menghunuskan pedang pada Anda." "Saat pedang itu b...