Epilog

4.6K 555 272
                                    

Kami bertemu bersama angin dan sang purnama

Kami berpisah dengan udara tercekat di bawah rinai hujan

Kalian berfikir ini akhir menyakitkan?

Nyatanya tidak

Ini adalah hal yang paling bahagia

Saat kami berpelukan hingga akhir hidup kami

Menyatakan perasaan kami masing-masing

Terima kasih

Dan maaf yang terlontar

Setidaknya semua beban kami menghilang

Walau bersama darah yang bercampur tangis kami dan tangis dari langit

Semuanya baik-baik saja

__EPILOG__

"Kapan kau akan berhenti melukai diri sendiri? Sejak bergabung di kepolisian, kau tak pernah tak meninggalkan luka setidaknya seminggu sekali," omelan Jiae membuat Yoongi terkekeh pelan.

"Kau puas menertawaiku, hyung?" Namjoon mendelik ke arah Yoongi dan lelaki itu semakin terkekeh, "Kau benar-benar kejam menertawakan orang yang terluka!" protes Namjoon.

"Lihatlah betapa lucunya wajahmu itu saat Jiae mengomelimu," Yoongi berucap lalu segera membawa beberapa daun-daun kering yang merupakan tanaman herbal dari kebun mereka sendiri.

"Dasar tidak punya ha-AKH NOONA!" Namjoon menoleh menatap Jiae yang tengah menatapnya horor.

"Berhenti berbicara atau aku akan menjahit lukamu tanpa obat bius."

Namjoon menghela pelan dan hanya bisa berdecak kesal membiarkan Jiae mengobati lukanya. Tak lama setelahnya Yoongi kembali dari gudang dan segera terduduk di samping kedua orang itu.

"Biar aku yang melanjutkan!" ujar Yoongi.

Jiae hanya mengangguk dan segera memberikan pekerjaan mengobati luka sabetan pedang di lengan Namjoon itu kepada Yoongi.

"Apa yang kau lakukan lagi sampai-sampai terluka?" tanyanya.

"Kami menangkap oknum penyelundup senjata di perbatasan. Benar-benar pertarungan yang hebat."

Yoongi mengangguk mengerti, "Aku dengar kepala kepolisian Kim akan segera diganti!"

Namjoon mengangguk membenarkan, "Kepala Kim Ryuwon tak ingin melanjutkan jabatannya, ia mengatakan ingin menghabiskan masa tuanya bersama keluarganya dengan tenang. Kandidat terkuat saat ini adalah Choi Seungchul bahkan aku dengar raja memberikan dukungan padanya."

"Tentu saja, dia adalah pengawal pribadi mendiang pangeran. Seseorang yang sudah mengabdikan dirinya hingga akhir hayat pangeran, raja pasti mempercayai lelaki yang sudah menjaga adiknya dengan sangat baik."

Helaan napas gusar terdengar dari Namjoon, "Saat seperti ini aku terkadang merasa bersalah."

"Kenapa?"

"Karena sampai sekarang kita masih diam. Semuanya hanya mengetahui bahwa kejadian itu seratus persen perbuatan Yein. Walaupun rakyat tak mencaci Yein dan menganggapnya sebagai pahlawan yang telah menyingkirkan orang-orang biadab. Tapi tetap saja, kita ini terlibat dan seharusnya mendapatkan hukuman yang sama."

The White Lotus ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang