Bab 5. Pengemis yang Tidak Pernah Mengemis

2.7K 51 6
                                    

"Sret", seketika Ban-jim melolos pedang dan balas membentak: "Pembesar anjing yang kurang ajar, biar kupotong dulu lidahmu dan urusan belakang!"

"Nanti dulu, Ong-sute," buru2 Ban-ciong mencegahnya. "Masakah kaum pembesar negeri disini mengenal nama dan julukan Suhu kita? Kukira dibelakangnya tentu ada byang keladinya."

Habis berkata, segera ia memapak maju, ia memberi salam hormat dan menegur: "Paduka Tuan siapakah yang tiba ini?"

Tapi sebagai jawaban, se-konyong2 dari dalam joli telah menyambar keluar sebutir Am-gi atau senjata gelap, dan tepat mengenai "Hok-tho-hiat" dipahanya. Am-gi itu sangat kecil, tapi daja sambarnya sangat kuat. Kontan kaki Ban-ciong terasa lemas dan terjungkal. Namun demikian ia adalah murid terkemuka Swat-san-pay, betapapun tidak boleh terjadi hanya dalam sejurus saja sudah dirobohkan lawan tanpa balas menyerang. Karena itu pedang yang dia pegang itu terus ditimpukkan ke arah joli.

Walaupun orangnya terjungkal, tapi timpukan pedang dalam jurus "Ho-hui-kiu-thian" atau burung bangau terbang kelangit itupun cukup jitu dan lihay, pedang itu dengan tepat telah menembus kedalam joli dan tampaknya dengan telak mengenai orang yang menyambitkan Am-gi tadi.

Sudah tentu Ban-ciong sangat girang. Tapi dilihatnya keempat tukang panggul masuk terus melarikan joli itu kedepan, sesudah dekat, se-konyong2 seutas cambuk panjang menyulur keluar dari dalam joli dan melilit kekaki Ong Ban-jim yang saat itu memegang bak-kiam atau pedang hitam milik Ciok Jing itu, ketika cambuk itu ditarik dan diajunkan, kontak tubuh Ban-jim terlempar pergi, tahu2 pedang hitam yang dipegangnya itu sudah terampas oleh cambuk panjang.

"Apakah disitu Ciok-cengcu?" teriak Hoa Ban-ci terkejut, berbareng pedang putih yang dibawanya segera dilolos terus menabas kecambuk panjang itu.

Tapi mendadak terdengar "cret" sekali, kembali dari dalam joli menyambar keluar pula sebutir Am-gi dan tepat menyambit dipergelangan tangan Ban-ci sehingga pedang putih itu terlepas dari cekalannya.

Cepat salah seorang Suhengnya melompat maju terus menginjak pedang putih itu dengan sebelah kakinya agar senjata itu tidak dirampas oleh cambuk.

Diluar dugaan tiba2 dari dalam joli lantas menyambar keluar pula sesuatu benda dan tepat menutup diatas kepalanya. Keruan murid Swat-san-pay itu kaget setengah mati karena pandangannya menjadi gelap gulita, cepat ia melompat mundur, lalu membuang sekuatnya benda yang mengerudungi kepalanya itu. Waktu dilihat, kiranya adalah sebuah kopiah pembesar yang besar. Dalam pada itu tertampak cambuk panjang tadi sudah berhasil melilit pedang putih yang jatuh ketanah itu dan sedang ditarik kedalam joli.

Sudah tentu orang2 Swat-san-pay tidak rela pedang2 itu direbut, be-ramai2 mereka lantas memburu maju sambil membentak. Tapi dari dalam joli lantas menghambur keluar macam2 senjata gelap, ada yang terkena mukanya, ada yang tersambit pinggangnya, tiada seorang pun murid Swat-san-pay itu terluput dari serangan itu.

Cuma tempat yang diarah Am-gi itu bukan tempat yang berbahaja hanya sakitnya tidak kepalang. Waktu orang2 Swat-san-pay memeriksa Am-gi yang mengenai itu, seketika mereka tercengang, kiranya Am-gi itu hanya sebutir kancing tembaga saja yang baru ditanggalkan dari baju. Maka insaflah murid2 Swat-san-pay itu bahwa kepandaian orang didalam joli itu selisih terlalu jauh dengan mereka, kalau mereka mengejar lagi dan sampai bergebrak, tentu mereka sendiri yang akan celaka.

"Orang she Ciok itu tiada seorang pun yang baik, yang muda durhaka dan bejat moralnya, yang tua juga tak bisa dipercaja, sudah bilang senjatanya ditinggalkan kepada kita, sekarang direbutnya kembali lagi!" demikian Kwa Ban-kin ber-teriak2.

Begitu pula Ong Ban-jim juga marah2 dan mencaci-maki habis2an.

Tapi Ban-ciong lantas berkata: "Bila kejadian ini sampai tersiar tentu tidak menguntungkan nama baik golongan kita. Sebaiknya kita tutup mulut saja dan pulang untuk melaporkan kepada Suhu."

Medali Wasiat (Xia Ke Xing/Ode To Gallantry) - Jin YongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang