Dan sesudah merandek sejenak, kemudian ia sambung pula dengan suara lantang, "Namun demikian, segala sesuatu yang pernah dilakukan olehnya, tak peduli apakah dia masih ingat atau sudah lupa, pendek kata tidak nanti kami mengelakkan tanggung jawab. Sebaliknya jika perbuatan orang lain yang dilakukan dengan memperalat nama putraku, untuk ini kami menyatakan dengan tegas di sini bahwa semuanya tidak ada sangkut pautnya dengan kami."
Seketika heran dan bingunglah semua orang yang hadir di situ, sungguh tiada seorang pun akan menduga bahwa mendadak bisa terjadi hal-hal yang luar biasa ini.
"Hehe, hehe, mengapa bicara demikian?" jawab Pek Hay-ciok dengan terkekeh kaku. "Ciok-pangcu kami...."
Tiba-tiba Ciok Boh-thian menimbrung, "Ya, Pwe-siansing, apa yang dikatakan ayah memang tidak salah. Aku bukan pangcu kalian, hal ini berulang-ulang sudah kukatakan, tapi kalian tetap tidak percaya."
"Sebenarnya rahasia apa yang terkandung di dalam urusan ini, sungguh kami ingin ikut mengetahuinya dengan jelas," demikian Hoan It-hui membuka suara. "Kami hanya kenal Pangcu Tiang-lok-pang adalah Tonghong Heng, Tonghong-toako, mengapa beliau bisa diganti oleh Ciok-inkong?"
Sejak tadi Nyo Kong hanya diam saja, sekarang ia pun ikut bicara sambil mengelus jenggotnya, "Pek-suhu, janganlah engkau keburu nafsu, siapa yang salah dan siapa yang benar di dalam urusan ini tentu dunia persilatan akan memberi pertimbangan yang adil."
Meski usianya sudah tua, tapi suaranya ternyata keras lantang dan berwibawa. Terdengar ia melanjutkan lagi, "Maka segala persoalan biarlah kita bicara secara tenang saja. Paling betul sekarang belenggu atas diri beberapa saudara itu hendaklah dibuka lebih dulu."
Melihat Pwe Hay-ciok sudah mengangguk setuju, segera beberapa anggota Tiang-lok-pang tadi melepaskan orang-orang Swat-san-pay yang tertawan itu.
Sesudah mendengar nada Ciok Jing dan Nyo Kong tadi yang lebih condong menegur kepada Pwe Hay-ciok dan tiada tanda bermusuhan dengan dirinya, hal ini membuat Pek Ban-kiam menjadi heran Sebenarnya sikapnya yang keras dan menantang kepada Pwe Hay-ciok tadi hanyalah karena terpaksa mengingat para sutenya sudah tertawan, sekarang dia hanya bersendirian, demi mempertahankan martabat Swat-san-pay terpaksa ia bersuara galak dan siap menghadapi segala risiko. Tapi dengan datangnya Ciok Jing suami-istri dan Nyo Kong secara mendadak, tampaknya situasi menjadi berubah, maka ia pun tidak banyak bicara lagi, hanya tunggu dan lihat dulu apa yang akan diperbuat oleh Pwe Hay-ciok.
Menunggu sesudah anak murid Swat-san-pay telah dibebaskan semua dan telah ambil tempat duduk masing-masing, kemudian Ciok Jing berkata pula, "Pwe-siansing, usia putraku masih demikian muda, pengalamannya terlalu cetek, kalau dia dapat menduduki pemimpin suatu organisasi besar sebagai Tiang-lok-pang kalian, apakah hal ini takkan ditertawai setiap kesatria Kangouw? Hari ini mumpung Nyo-loenghiong, Pek-suheng, dan para saudara-saudara Swat-san-pay yang lain serta Su-tay-mui-pay dari Kwantang juga hadir di sini, maka persoalan ini harus dibikin jelas. Ingin kukatakan bahwa sejak kini putraku, Ciok Tiong-giok ini tiada sesuatu hubungan dan sangkut paut apa-apa lagi dengan Tiang-lok-pang. Tentang perbuatan-perbuatannya selama beberapa tahun ini, apa yang dia lakukan sendiri sudah tentu akan dibereskan, sebaliknya perbuatan yang dilakukan orang lain dengan memperalat namanya, apakah perbuatan itu baik atau jelek, bukanlah menjadi tanggung-jawab anak Giok."
"Apa yang dibicarakan Ciok-cengcu ini benar-benar membikin orang merasa bingung dan tidak habis mengerti," demikian Pwe Hay-ciok menjawab dengan tertawa. "Bahwasanya Ciok-pangcu menjabat pangcu kami, hal ini sudah berlangsung selama tiga tahun dan bukan kejadian sehari semalam saja, selama ini kami pun tidak pernah mendengar cerita dari Pangcu bahwa Hian-soh-siang-kiam yang termasyhur di dunia Kangouw ternyata adalah ayah-ibu beliau. Pangcu, mengapa tidak kau katakan sejak dulu? Kalau tidak, jarak Hian-soh-ceng dari ini toh tidak terlalu jauh, pada waktu engkau diangkat menjadi pangcu tentu kita sudah mengundang ayah-bundamu untuk menyaksikan upacara resmi itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Medali Wasiat (Xia Ke Xing/Ode To Gallantry) - Jin Yong
Fiksi UmumSepasang utusan "Pengganjar & Penghukum" menggetarkan kang ouw! Mereka mengundang setiap ketua perguruan untuk datang ke pulau Hiap Kek. Tidak ada satupun yang dapat melawan. Dunia Persilatan terjerumus dalam kekacauan karena setiap orang yang pergi...