Bagian 4

29.4K 2.2K 66
                                    

David menghembuskan napasnya panjang saat melihat kepergian anaknya dan wanita yang tidak dikenalnya itu .tingkah kedua anaknya membuat dia menderita, bagi seorang David lebih baik dia mengurus sebuah perusahan dibandingkan mengurus kedua anaknya yang sangat  aneh . Tidak tapi kedua anaknya tidaklah aneh hanya saja hari ini sikap kedua anaknya terlihat aneh, belum lagi Victor yang sepertinya tidak ingin terlepas dari wanita itu .

David yang tadinya berkonsentrasi penuh dengan berkas-berkasnya kini tidak dapat berkonsentrasi karna ucapan anak perempuannya

'Daddy juga belum membelikan hadiah natal kamikan ?'

David mencampakan Berkasnya pelan di meja , dia memijat pangkal hidungnya lalu bangkit berdiri mengambil ponselnya lalu keluar tanpa kata .

" Jack atarkan saya ke mall terdekat disini" perintah David sembari berjalan

Jack adalah salah satu kepercayaannya.

Jack mengangguk, diapun mengantarakan tuannya itu kesebuah mall . Setelah menunggu beberapa lama akhirnya tuannya itupun keluar dengan membawa beberapa kantong tas

"Saya bingung harus membeli apa " ucap David saat dia masuk kedalam mobil

"Tapi tuan hanya membeli sedikit " ucap Jack menatap barang bawaan tuannya dari kaca spion

"Sedikit? Saya membeli banyak sekali kau lihat " ucap David membuka kaca mobilnya

Jack melihat itu terkejut ternyata beberapa anak buah David telah membawa sebagian besar tas tas belanjaan itu . Jika dikatakan David telah membeli hampir satu mobil penuh hanya untuk hadiah natal kedua anaknya

"Astaga" ucap Jack tak menyangka

"Jalankan mobilnya " perintah David menghiraukan Jack yang masih terbengong melihat hasil yang telah dia lakukan

Mobil silver itupun masuk kesebuah Rumah besar dengan cat putih disusul dua mobil hitam dibelakangnya

David keluar dari mobil sembari membawa tas-tas belanjaannya , ternyata hari sudah malam, jika diperhitungkan beberapa jam lagi natal akan segera dimulai

Langkah David terhenti saat melihat anak-anaknya yang tertawa bersama wanita itu, mereka sibuk menghiasi pohon natal itu dengan canda dan tawa , seulas senyum merekah di wajah David tapi hanya seperkian detik hingga David berlari dan menjatuhkan tas belanjaannya saat melihat wanita itu akan segera jatuh

Wanita itu terpekik kaget , David melihat wanita itu menutup matanya namun sedetik kemudian wanita itu membuka lagi matanya . Entah mengapa David penasaran dengan sosok didepannya ini, bukan dalam arti kata dia menyukaiinya tapi sepertinya wanita ini tak asing olehnya

"Ma-af" ucap Wanita itu

David melepaskan pelukannya dipinggang wanita itu ,dia membenarkan jasnya yang terlihat berantakan karna hal itu lalu menatap kedua anaknya yang masih terdiam menatapnya

"Daddy sudah membelikan hadiah natal " ucap David , kedua anak itu tampak sorak sorai saat melihat para maid mengeluarkan kado-kado yang terbungkus sangat rapi itu, lalu meletakannya di bawah pohon natal

"Kenapa banyak sekali daddy? " tanya Victoria yang langsung bermanja dengan David

"Entahlah daddy tidak tau membelikan kalian apa. Tapi daddy membelikan dengan jumlah yang sama dan tertera nama kalian di masing-masing kado jadi jangan ada yang ribut karna masalah ini " ucap David tegas

Kedua anaknya itu mengangguk setuju  lalu pergi begitu saja sembari bernyanyi lagu natal dengan semangatnya ,bahkan mereka sampai lupa kalau Lena masih berada di tempat itu

HOT GUYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang