Bagian 15

21K 1.6K 64
                                    

Merenung dan berdiam diri hanya itu yang bisa Lena lakukan saat ini, dia mengusap lemah perut datarnya berharap perasaan mual berhenti namun lagi-lagi dia akan berakhir memuntahkan segalanya . berulang kali dia mencoba untuk memakan sesuatu, dia merasakan perasaan yang asing ditenggorokannya dan disinilah dia , berdiam diri di halaman rumah merenungkan sesuatu yang tidak dia ketahui. lemah , tubuhnya sangat lemah dia sangat lapar tapi ketika dia makan dia akan memuntahkannya .

Hanya halaman kecil yang dipenuhi bunga-bunga segar dan pohon-pohon yang tidak beraturan yang menjadi objek hiburannya , dia juga sudah mengajukan cuti untuk beberapa hari di tempatnya bekerja karna tidak mungkin dia bekerja disaat kondisi dimana untuk berjalan saja dia tidak sanggup.

"len, aku sudah memotong buah-buahan dan aku letakan di kulkas , aku harap kau memakannya . dan jangan lupa meminum susu yang tadi kita beli , kau tau kan kandungamu itu sangat lemah jadi kau harus menjaganya baik-baik" Lena menganggguk lemah

"dan jika ada apa-apa kau harus hubungi aku , oke ?" lagi-lagi ucapan Jessi hanya sanggup di anggukin Lena

"aku pulang dulu ya , sebaiknya kau cepat masuk kerumah, ini sudah hampir gelap dan mendung !" belum sempat Lena menjawab atau merutuki Jessi karna terlalu sering memerintahnya , Jessi sudah pergi meninggalkan dia

Menjelang kepergian Jessi, rumahnya sekarang kembali sepi,kosong dan tidak ada kehidupan, bahkan suara petir membuat suasana rumah Lena terlihat menyeramkan . hujan langsung turun setelah suara petir menganggetkannya , hujan deras yang mulai menyerbu sedikit demi sedikit tubuh Lena. dengan cepat namun berhati-hati Lena masuk kerumahnya namun baru saja dia ingin menutup pintu rumahnya seseorang langsung mendorong pintu tersebut hingga membuat Lena hampir saja terjatuh. yang dipikiran Lena saat itu , mungkin ini Jessi niatnya ingin mengutuk,memaki Jessi tetapi justru dirinya yang terdiam tanpa kata .

"ba-gaiman k...au tau-"

laki-laki itu tidak menggubris ucapan Lena , dia justru mendorong lebih lebar pintu rumah Lena agar dia dapat masuk . saat laki-laki itu sudah dapat masuk ,dengan seenaknya dia langsung berjalan-jalan menyitari ruangan demi ruangan mencari sesuatu yang tidak diketahui Lena

"sebenarnya apa yang kau lakukan disini !!!" ucap Lena lagi-lagi, dia mengikuti langkah lebar itu yang sepertinya tidak menggubris ucapan yang dilontarkannya

Hingga titik dimana laki-laki itu sudah mulai bosan melihat-lihat , diapun memberhentikan langkahnya dan membalikan tubuhnya , menatap Lena dengan Lekat lalu turun keperutnya . melihat tatapan David yang tertuju ke perut datarnya , Lena dengan cepat menutupnya

"apakah itu benar-benar anakku ?" Lena terdiam, dia tidak tau ingin berkata apa atau lebih tepatnya perasaan aneh muncul di hatinya perasaan sakit saat perkataan tidak mengakui itu keluar dari bibir David

LENA POV

"apakah itu benar-benar anakku ?"

"aku tidak tau "hanya itu yang dapat aku keluarkan dari bibirku

dia mengerutkan dahinya terlihat berpikir , lalu senyum terukir jelas diwajahnya senyuman yang entah mengapa sangat aku sukai saat ini "kenapa aku harus bertanya hahaha... kau hanya tidur bersamaku saja bukan "

sial

"Kau tidak perlu bertanggung jawab , aku bisa melakukannya sendiri " David mengedikkan bahunya lalu menggeleng kemudian

"Aku memang tidak ingin bertanggung jawab , tapi aku ingin memintamu untuk menggugurkan anak itu "ucapan David sontak membuat aku membulatkan mataku

"A-pa?"

"Iya aku ingin 'dia' tidak akan pernah ada didunia ini. Kau harus menggugurkannya !"

"Ke...napa?,aku tidak mau
ini adalah anakku , aku tidak akan menggugurkannya jika kau memang tidak ingin bertanggung jawab aku bisa mengurusnya sendiri " kataku sedikit marah

Dia terdiam,lalu dia mendekat kearahku semakin mendekat hingga membuat jarak yang cukup dekat denganku dia memberhentikan langkahnya lalu dengan cekatan dia meraih pergelangan tanganku menggenggamnya dengan sangat kuat hingga membuat aku sedikit meringis kesakitan . Dengan tatapan tajam dan bibir yang indah itu, dia mengatakan sesuatu yang membuat perut bagian bawahku mendidih karna perkataannya , sesuatu yang mampu membuat tenggorokanku seakan ingin memuntahkan sesuatu

"Jika aku mengatakan gugurkan. LAKUKAN!" seketika aku menutup mulutku dan berlari menuju wastafel memuntahkan segalanya yang hendak keluar ,belum lagi perasaan sakit yang tiba-tiba berasal dari hatiku perasaan yang cukup membuat aku meneteskan air mata

Ada apa dengan diriku ? Aku bertanya-tanya kenapa aku bisa secengeng ini .

Air mata tidak berhenti-henti berjatuhan dipipiku. Berulangkali aku mencoba untuk tidak menangis tapi tetap saja air mata terus mengalir dengan derasnya

Aku membersihkan wajahku berharap semuanya ini tidak terlihat oleh David tapi na'as dia telah melihatnya,dia berdiri dengan gagahnya dipantulan kaca wastafel. Menatapku penuh dengan pertanyaan
"Kenapa menangis?" Aku menghapus wajahku. tidak mempedulikan ucapannya

Berjalan menjauh darinya hanya itu yang aku pikirkan saat ini , entah mengapa ketika berdekatan dengannya membuat tubuhku seolah lemah.

Seseorang menarik tanganku dengan kasar,tidak perlu menoleh aku dapat menebak siapa gerangan orang yang merik tanganku dengan kasar

Dia menarik tanganku hingga tubuhku berputar menghadap ke arahnya , jatuh tepat ke dada bidangnya yang membuat diriku sedikit nyaman .

"Kenapa kau menangis, aku hanya memintamu untuk menggugurkan bayi itu .apa susahnya " ucapan itu lagi dan lagi membuat aku menangis

Ada apa dengan diriku ?

David menatapku bingung ,aku menggeleng kuat kepalaku dengan wajah yang penuh air mata dan suara yang sedikit serak

"Aku tidak tau ,tapi kau hiks...membuat aku menangis "lagi-lagi aku merutuk apa yang telah aku ucapkan .

Dia mengerutkan dahinya bingung "kau mengatakan... ingin meng-gugurkan bayi ini , hiks..dan kau membentakku ...bagaimana aku tidak menangis hiksss.. aku kan sudah bilang kau tidak perlu bertanggung jawab... aku bisa melakukannya sendiri tapi kata-katamu itu benar-benar menyakitiku "

"A-pa?" Dia terlihat kaget saat aku mengatakan itu

Aku mengatup bibirku , tidak disangka tidak hanya bibirku yang aneh tubuhkupun juga aneh dengan tiba-tiba aku memeluk laki-laki itu , pelukan yang cukup intim menurutku
Ada apa denganku ?

Pertanyaan-pertanyaan seperti itu terus mengalun dipikiranku , berharap ada seseorang yang menjawabnya

Dia tidak membalas pelukanku tapi dia juga tidak menolaknya , dipelukan itu aku menangis sejadi-jadinya mengungkapkan sesuatu yang sebenarnya tidak pernah aku pikirkan oleh hati bahkan pikiranku tapi entah mengapa aku mengatakan hal itu dengan lancar dari bibirku

Sebenarnya ada apa dengan diriku?

Tangisku berhenti , teriakan yang sedari tadi aku ucapkanpun berhenti bahkan duniapun terasa berhenti bagiku . Gelap , semuanya terjadi dengan cepat tidak ada cahaya , tidak ada orang tapi aku merasakan seseorang memelukku , mengangkat tubuhku dan meneriaki namaku

Saat itu aku tau aku tidak sadarkan diri ,untuk kedua kalinya aku merasakan perasaan dimana aku sangat dikhawatirkan oleh seseorang dan seseorang itu adalah yang sama yang mengkhawatirkan aku untuk pertama kalinya yaitu

DAVID

HOT GUYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang