Bagian 7

26K 2K 40
                                    

Lena POV

Bagaimana perasaanmu ketika seseorang yang tidak kau kenal sama sekali melamarmu ditengah-tengah banyak orang . laki-laki itu bersujud dengan coolnya di depanmu lalu memberikan serangkaian bunga mawar merah yang dibungkus dengan seindah mungkin. tidak hanya itu laki-laki itu kemudian mengucapkan kata-kata indah lalu mengeluarkan sebuah kotak merah lalu membukanya di hadapanmu . kau yang tidak mengerti apa-apa hanya bisa diam tanpa kata lalu menerima begitu saja apa yang orang itu tawarkan . apakah itu mungkin? atau aku menganggap orang itu

"tentu saja sintinggggg" jawabku dengan kuat

"hell... itu mungkin saja, apa kau tidak tau didunia ini tidak perlu berpacaran atau mengenal terlalu lama cukup mengatakan Cinta atau suka lalu menikah . " aku meneguk orange juiceku sembari mendengar ocehan Jessi yang tidak masuk akal di pemikiranku

aku mendengus mendengar ucapannya " lalu bagaimana dengan suamimu ? buktinya waktu dia ingin melamarmu pertama kali kau menolaknya " Jessi tersenyum malu

"itu berbeda, waktu itu aku masih sangat muda "

"muda? umurmu saat itu sudah beranjak 24 tahun dan kau mengatakan itu muda " dengusku lagi, dia terkekeh geli mendengar ucapanku

"setidaknya aku sudah menikah, sedangkan kau masih saja menjadi gadis perawan yang sok suci "

"setidaknya aku masih suci dibandingkan dirimu " sautku tak mau kalah

"kau memang tidak bisa dikalahkan , pantas saja kau selalu menjadi wanita singgel " ucapnya mengejekku

aku memutar mataku jengah, jika Jessi sudah mengeluarkan kata-kata seperti itu maka tidak ada cela buatku untuk berkata-kata atau setidaknya menghinanya

Hari senin seperti ini kebetulan sekali kami berdua sama-sama memiliki jadwal free . aneh bukan ketika semua orang-orang mengeluhkan hari senin , kami justru malah bersorak-sorai kesenangan saat mengetahui hari ini hari Senin.ya meskipun tidak libur total karna aku juga harus mengurus Apotekku sendiri sedangkan Jessi dia juga sudah sibuk dengan kehidupan rumah tangganya

Jessi adalah satu-satunya Sahabatku diwaktu masa kuliah tapi bukan berarti hanya dia temanku. Tidak. tapi bisa dikatakan dia yang terdekat di antara yang lain . sahabat yang tidak hanya di saat senang tapi susahpun juga . Jessi sekarang sudah memiliki kehidupan baru, baru dalam arti kata dia sudah tidak sebebas dulu lagi bahkan ketika kami jalan seperti ini saja dia harus meminta izin dulu , aku tidaklah kecewa mengenai itu karna iya aku sudah tau sifat dari suaminya Jessi . terlalu overprotektif    , cemburuan dan yang lebih parah setiap jam tidak tapi setiap menit ponsel milik Jessi akan berbunyi dan aku sudah bisa menebak siapa orang dibalik sambungan itu

"wahhh ini sungguh kemajuan yang luar biasa , kau lihat tidak ada telpon dari suamiku tercinta " tunjuk Jessi pada ponselnya . aku terkekeh geli saat melihat itu

"dia sedang sibuk mungkin" jawabku

"dia tidak pernah sibuk untuk menelponku , tapi kali ini kurasa dia sedang sangat sibuk " kata Jessi melihat ponselnya dengan serius lalu meletakannya kembali

Sudah lama rasanya kami tidak berbincang terlalu lama seperti ini tanpa ada gangguan yang mengelilingi kami, kamipun masih sibuk mengobrol dengan riangnya hingga waktu sudah menunjukan tengah hari kamipun memutuskan untuk pulang ,tentu saja semuanya itu terjadi karna Jessi, tidak tepatnya Suaminya yang sedari tadi tidak menelponnya tapi langsung menemui Jessi sendiri. Membawanya pergi dan meninggalkan aku yang masih duduk dan termenung entah memikirkan apa

Jam sudah menujukan pukul 1 siang tapi aku masih bergumul dikursi favoritku yang sejak kapan aku duduki , tempat ini merupakan sebuah tempat nongkrong yang paling keren , selain murah tempat ini juga memiliki banyak sekali daya tarik yang membuat para pengunjung rela berjam-jam ditempat ini . Bukan hanya untuk makan ataupun nongkrong tapi juga digunakan para remaja ataupun mahasiswa untuk  mengabadikan momen di tempat ini .

HOT GUYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang