Bagian 19

19K 1.4K 32
                                    

ada apa?

ada apa?

ada apa?

ada apa?

ada apa?

Pertanyaan itu seakan tidak pernah ada habisnya di dalam pikiranku, aku masih memikirkan kemungkinan-kemungkinan kenapa David mencariku, dan yang membuat aku takut dia mencariku dengan berteriak setidaknya itu yang di katakan Victor padaku.

Lamunanku buyar saat seseorang melabrak masuk ke kamarku , aku menolehkan pandanganku mencari siapa gerangan yang membuka pintu kamarku dengan kasar. langkahku terhenti saat mendengar teriakan yang penuh emosi itu kembali masuk ke kamarku. jantungku tidak berhenti berdetak saat langkah kaki itu semakin mendekat ke arahku

astaga apa yang terjadi ?

apa?

Apa?

apa?

"LENAAAA" aku menutup mataku saat terdengar suara itu lagi lalu membukanya kembali

"a-pa" kataku takut-takut saat melihat wajah sang pemanggil namaku dengan suara yang sangat lantang itu

"kau-" dia menggeram kemudian, lalu meraih lenganku dengan kasar

"apa yang kau katakan kepada mereka ?" tanyanya yang tidak aku mengerti

"tanya ap-a, aku tidak mengerti " kataku jujur

dia menatapku tajam lalu mempererat cengkraman di lenganku, aku mengeluh kesakitan tapi sepertinya dia tidak peduli

"jangan bohong, bukankah kau yang mengatakan kepada istri sahabatku kalau aku akan menikahimu? dan akan menjadi ibu untuk anak-anakku. kau yang mengatakan hal itu bukan ?"

Aku menyernyitkan dahiku , istri sahabatnya ? yang benar saja. aku mengenalnya saja tidak
"sungguh David aku tidak tau , lagipula bisa saja dia tau dari undangan pernikahan kita " kataku sungguh-sungguh

"jangan bodoh Lana, undangan pernikahan belum kita sebarkan " aku mengatupkan mulutku. aku lupa tentang hal itu .

Dia masih menatapku tajam, sungguh bukan aku yang memberitaukan hal itu lagi pula aku bukanlah tipe orang yang suka menyebarkan gosip murahan . murahan? tapi berita itu bukankah akan benar terjadi ? lalu kenapa dia harus semarah ini ,

"pertama , bukan aku yang membeberkan hal itu , kedua , aku tidak mengenal istri sahabatmu dan yang ke tiga kenapa kau semarah ini karna masalah itu " ucapku yang langsung menghentakkan tangannya agar terlepas dari cengkramannya yang membuat lenganku memerah

"lalu bila bukan kau siapa lagi dan kenapa aku semarah ini karna aku tidak pernah menganggapmu sebagai istri ataupun anak dari kedua anakku " ucapnya dingin

Aku terdiam, ucapannya benar tapi sangat di sayangkan entah mengapa saat dia mengatakan hal itu membuat dadaku terasa nyeri, tanpa sadar air mata sudah merembes di pipiku , David melihat itu mengubah mimik wajahnya menjadi khawatir saat melihat itu

Astaga kenapa aku bisa secengeng ini " maaf , tapi sungguh bukan aku yang mengatakan itu " aku mengusap air mataku kasar namun tetap saja air mata itu terus mengalir di pipiku

"tanteeee... kenapa nangis ?"seseorang dari luar membuat kami berdua terhenyak kaget

Aku-pun langsung membalikkan tubuhku berusaha menutupi air mataku yang masih saja mengalir

"Daddy ,apa yang kau lakukan pada tante Lena ? kenapa dia menangis ?"

"daddy tidak melakukan apa-apa"

HOT GUYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang