Bagian 16

21.8K 1.8K 50
                                    

LENA POV

Sayup-sayup terdengar suara keributan yang masih cukup ku dengar sampai ke alam mimpi , dengan malas aku mencoba membuka mataku , saat penglihatanku  sudah mulai terlihat jelas , aku kebingungan saat melihat ruangan yang tak kukenal serta selang infus yang menjalar di tanganku

Dengan cepat aku mendudukan diriku dikasur empuk itu , sejanak aku merasakan perasaan pusing dikepalaku lalu mencoba mengingat-ingat kenapa aku berada ditempat ini.

Aku membelakam mataku saat ingatan demi ingatan serasa menamparku ,dengan gerakan cepat aku langsung beranjak dari kasur empuk itu dan mulai berjalan menuju pintu

Namun tiba-tiba pintu itu terbuka, membuat aku memberhentikan langkahku. Disana tampak seorang wanita paru baya yang tidak pernah aku lihat tersenyum lembut padaku

Siapa dia ?

"Akhirnya kau sadar juga ?" Ucap wanita parubaya dengan tubuhnya yang terlihat  kurus  itu sembari terseyum

Aku membalas senyuman wanita bertubuh kurus itu dengan senyuman kikuk karna tidak mengerti .namun senyumanku memudar saat melihat laki-laki brengsek yang berada di belakang wanita itu

David menunjukan muka masamnya saat melihatku , sedangkan wanita itu menunjukan senyuman sumringahnya padaku . Sejenak aku melihat kemiripan di antara mereka.

Mungkinkah?

"Kenapa kau berdiri , ayok sini berbaring lah , kau masih belum pulih"wanita paruh baya itu mengiringku kembali ketempat tidur dengan gerakan lembut keibuannya membuat aku tidak enak bila menolak ajakannya

Saat aku sudah kembali berbaring ketempat tidur , dia menyelimuti tubuhku layaknya seorang anak , diapun membelai lembur rambutku dengan lembut disertai senyuman hangatnya . Tapi tetap saja semua perlakuan baiknya itu membuat aku bingung

Siapa dia ?dan kenapa dia bisa bersama David?

"Aku minta maaf karna anakku banyak membuatmu repot " ucapnya kemudian , aku menyernyitkan dahiku

"Tapi aku hanya meminta padamu jangan membencinya, dia sebenarnya laki-laki yang baik "

"Dan bolehlah aku bertanya padamu " aku mengangguk meskipun aku masih bingung dengan perkataannya

Wanita itu terdiam sebentar,dia membasahi bibirnya sejenak lalu mulai menggenggam tanganku dengan hangat " benarkah kau sedang hamil anak David ? "Tanyanya pelan , tidak ada nada menyindir ataupun tidak mempercayaiiku ,pertanyaannya itu seperti ingin memastikan hal yang sebenarnya

Aku mengangguk ragu, takut-takut Seseorang dibelakang sana memarahi aku karna mengatakan hal ini

"Jangan takut Lena , aku hanya ingin memastikan "ucap Wanita paruh baya itu seraya mengetahui apa yang sedang aku pikirkan

Genggaman wanita itu semakin erat di jemariku , dia memberikan rasa hangat yang nyaman begitu saja padaku
"Bolehkah aku meminta sesuatu ?" Tanya wanita itu lagi , kali ini aku mengangguk mengiyakan

"Menikahlah dengan anakku ?"

Deg

"Benar Lena , Menikahlah dengan David . Aku akan menyiapkan segalanya sesegera mungkin " ucapnya lagi meyakinkan aku

Aku tidak bisa menjawab , mataku melirik David yang juga menatapku serius . Aku bertanya-tanya apa yang David pikirkan tentang ini . Apakah dia setuju ? Atau tidak ?

"Tapi.."

"Tidak Lena , menikahlah dengan David ,cucuku tidak boleh  tidak memiliki seorang Ayah ketika dia lahir " ucap Wanita paru baya itu meyakinkanku

HOT GUYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang