Bagian 22

17K 1.3K 61
                                    

Masuk di Universitas terbaik,Lulus dengan nilai tertinggi, mendapatkan pekerjaan yang bagus, memiliki sahabat yang selalu mendukung dan yang terakhir mendapatkan Cinta dari orang yang engkau cintai . mungkin bila di katakan, masa itu adalah masa di mana aku sangat bahagia, seakan dunia berhenti berputar untuk waktu yang cukup lama hingga suatu hari, dunia bergerak kembali tapi pergerakkan ini terlalu cepat hingga aku tidak bisa mengatasinya, aku terkejut tentu saja. terguncang akan sesuatu yang tidak pernah aku pikirkan bahkan aku bayangkan saja tidak pernah namun ini adalah kenyataannya . kenyataan yang membuat separuh jiwaku menghilang

"aku mencintai dia Lena"

aku terdiam untuk waktu yang cukup lama, kata CINTA itu membuat hatiku remuk seketika.

"dia? kau mencintai DIA ?" ucapku tercekat

aku tidak tau bagaimana wajahku kali ini tapi sungguh saat dia menganggukkan kepalanya dengan mantap hatiku kali ini benar-benar hancur

"kami akan menikah"

seketika kakiku lemas saat lagi-lagi dia mengucapkan ucapan yang tidak pernah aku bayangkan sekalipun

"a-ku... aku ... ti-"

"kau harus melepaskan dia Lena, kumohon aku sungguh mencintainya. kami bahkan sudah pernah bermalam untuk waktu yang cukup lama bahkan kami sudah tinggal selama 2 minggu terakhir in-"

"CUKUP..." teriakku lantang

air mata sudah merembes dengan derasnya, hatiku kali ini sungguh hancur tidak tapi sangat-sangat hancur . bagaimana bisa dia mengatakan hal sekejam itu pada diriku .

"aku mau pulang Lidia... a-ku tid-ak ing..in bertemu denganmu lagi . ak-u... ki..ta... akhiri saja sampai disini "

"Lena dengarkan aku du-" ku angkat tanganku seakan memintanya untuk berhenti berbicara.

"ini sungguh sakit Lidia,hatiku sungguh sakit saat ini bah-kan aku merasa aku akan mati saat mendengar pengakuanmu itu. sungguh ku mohon jangan pernah datang lagi kekehidupanku atau bahkan bila di perlukan berpura-puralah tidak mengenalku. ini sungguh sakit " ku pegang dadaku, lagi-lagi air mataku sudah membanjiri pipiku

badanku gemetar saat ku lihat sosok laki-laki berkacamata ternyata berada tepat di belakang Lidia. matanya menyorotkan penyesalan padaku . tatapan itu lagi-lagi membuatku yakin aku sudah hancur tidak hidup dan perasaanku sudah hancur

teringat saat dimana aku menangis, marah, kecewa, bermanja-manjaan pada laki-laki itu. saat aku dapat merasakan pelukkan hangat laki-laki itu atau saat aku dapat mencium aroma khas laki-laki itu atau saat aku mendapatkan ciuman di dahiku dengan mesra atau saat dia-

"menggenggam tanganku " aku mundur beberapa langkah saat ku lihat jari-jari lentik dan kasar itu sudah berpadu menjadi satu

aku menatap kedua insan itu dengan hati yang sungguh sakit

Beginilah akhirnya...

***

"Lenaa..."

aku memalingkan wajahku dan berjalan menjauh saat melihat kedua insan yang sudah sukses membuat hatiku hancur, masih ku dengar suara yang sungguh aku rindukan itu memanggil namaku tapi aku tetap berjalan seoalah aku tidak mendengar suara itu namun tiba-tiba saja tanganku tertarik membuat aku jatuh kedalam pelukkan laki-laki itu

"Lepaskan aku " kataku

kudorong tubuh kekar itu menjauh dari diriku namun sia-sia laki-laki itu sungguh kuat, ku hirup aroma tubuh laki-laki itu ternyata masih sama. aroma yang sangat aku rindukkan kini masih bisa aku rasakkan untuk terakhir kalinya

HOT GUYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang