1. Grade 3 JHS

6.9K 262 10
                                    

Grade 3 JHS

"Hary!" teriak Felicia, sambil menghapiri laki–laki itu.

"Apa Felicia?!" tanya Harry kepada Felicia.

"Apa-apaan kau ini? Mengapa kau selalu menyebarkan aibku kepada teman-teman sekelas? Kau tidak sopan, membuka diary orang lalu menyebarkannya!" jawab Felicia.

"Lagi pula mengapa kau bawa diary mu, ke sekolah? Jadi jangan salahkan aku kalau aku membacanya dan kalau aku menyebarkannya, itu resikomu," kata Harry sambil menunjukkan senyumannya.

"Tapi kau tidak sopan! Membuka tas orang tanpa izin!" kata felicia.

"Sudah kubilang, itu resikonya Felicia!" kata Harry, dan langsung meninggalkan gadis itu.

*

Apa–apaan dia? Dasar tidak sopan!

Namaku, Felicia Nasha Steward. Dan yang tadi adalah teman sekelas sekaligus teman semeja ku.

Dia membuka diaryku, yang isinya tentang James, teman sekelasku, dan aku jatuh cinta kepadanya. Dan dia memperlihatkan isi diaryku itu ke James dan semua teman sekelasku. Sungguh memalukan. Mungkin karena aku agak tomboy jadi terkesan aneh bila memiliki diary. Tapi, ayolah! Aku juga masih punya sisi perempuan!

Aku masuk ke kelasku, lalu menuju ke mejaku. James, duduk dibelakangku. Sialan, aku tidak sanggup melihatnya.

Setelah itu, ada soal sejarah dan soalnya dikte, kita langsung menulis jawabannya dikertas. Untung aku cuku mahir dalam sejarah dan sudah belajar kemarin.

"Hei, Felicia. Nanti kita kerjasama ya!" kata Harry, dengan wajah yang gembira.

"Enak saja, kerja sendiri!" kataku kesal.

"Yasudah, tapi nanti jangan marah ya kalau misalnya aku memberi tahu kelas lain tentang isi diary mu itu!" katanya sambil tersenyum kepadaku.

"Astaga, Harry! Bisakah kau berhenti mengancamku? Baiklah kita akan kerja sama, tapi kita kerja sama saat sedang diperiksa, Mr.Smith pasti akan menyuruh kita mengoreksi dengan teman sebangkunya," kataku kesal.

"Yes! Baiklah!" kata Harry dengan senang.

Semua sudah selesai mengerjakan tugas, saatnya mengoreksi. Dan benar, Mr.Smith menyuruh muridnya untuk menukar jawaban mereka dan memeriksanya.

Aku dan Harry pun bekerjasama, kalau ada yang salah pasti diperbaiki. Aneh memang tapi itu memang kebiasaan kita saat duduk semeja.

"Harry, Felicia. Kalian, mengoreksi jawabannya gak sih? Atau malah mengoreksi jawaban sendiri?" kata James dengan heran.

Aku kaget, aku dan Harry langsung menghadap ke belakang. Aku hanya diam, untungnya Harry berbicara, "Tidak kok! Ini punya ku ada di Felicia, dan punyanya ada di aku!" kata Harry.

"Oohh, yasudah periksa lagi sana!" kata James.

Aku lega, aku segera melirik Harry dan dia menunjukkan senyumannya ke arahku.

Aku dan dia memang dekat, tapi aku yakin tidak akan ada cinta diantara kita. Karena kami hanyalah sekedar teman yang akrab. Lagi pula aku mencintai James dan Harry tau itu. Sedangkan Harry, selalu putus nyambung dengan Lisa, teman sekelas kita.

Tapi, aku tidak menyangka satu tahun kemudian. Semuanya, telah berubah.

**

Fall // h.s {ON EDITING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang