29. Honest

1.2K 78 9
                                    

udah lama gak pake Felicia POV so;

FELICIA POV

Harry masih memegang tanganku, ia membawaku ke depan aula yang kebetulan sepi dan tidak ada orang. Akhirnya, ia melepaska tanganku. Lucu sekali, disaat seperti ini aku masih merasa kehilangan saat dia tidak memegang tanganku lagi. Aku menghela nafas, lalu menatapnya, "Jadi?" tanyaku.

Harry menaikan satu alisnya, "Jadi apa?" ia balik bertanya.

Aku memutar kedua bola mataku, "Aku pergi," kataku sambil berjalan, namun Harry menahanku, ia memegang tanganku. Sialan, aku bisa mendengar suara jantungku yang berdegup kencang saat ia memegang tanganku.

"Aku hanya bercanda, Felicia. Aku ingin berbicara." katanya sambil tersenyum.

"Cepat katakan, aku ingin pulang." kataku kesal, sambil melepaskan tangan Harry yang memegan tanganku.

"Kenapa kau tidak pakai gelangnya?" tanya Harry sambil melihat kedua pergelangan tanganku.

"Seriously, Har? Kau memaksaku untuk berbicara denganmu, hanya untuk menanyakan hal itu?" tanyaku, sial dia hanya membuang waktuku.

"Kenapa kau bilang kalau kau capek dengan permainan bodohku? Memangnya, aku buat game apa?" tanya Harry polos.

Aku hampir tertawa saat mendengar pertanyaan Harry, "Sial, kau bodoh sekali sih. Kau tidak punya otak atau apa?" tanyaku kesal sambil menahan tawa, anggap aku jahat tapi dia memang bodoh.

"Seriously, Fel. Aku tidak mengerti." jawab Harry.

"Ternyata populasi cowok tidak peka masih ada ya." kataku kesal.

Harry hanya diam, bilang saja dia mengerti tapi pura-pura tidak mengerti.

Melihat Harry yang masih diam, aku menghela nafas, dan mulai berbicara, "Harry, dengarkan aku, aku ingin jujur. Aku capek begini terus. Aku akui, aku memang suka denganmu, dari dulu malah. Ada suatu pertanyaan yang dari dulu sampai sekarang masih menancap di kepalaku, kita ini apa? Hubungan kita ini apa? Kadang kita terlihat sangat akrab layaknya sepasang kekasih, kadang kita bertengkar dan aku tak tau apa masalahnya. Dan kau, pernah bilang suka kepadaku, memperlakukan aku dengan manis, seakan-akan kau suka denganku. Tapi, esok harinya? Kau mengabaikanku dan malah tambah dekat dengan Jessye. Jadi pertanyaannya, sebenarnya hubungan kita ini apa? Karena hubungan ini lebih dari sekedar sahabat dan teman, namun tidak jelas dan pasti." kataku jujur, ya ini saatnya jujur.

Aku melihat Harry diam dan menjadi tegang saat mendengar perkataanku, karena dia masih diam, aku melanjutkan perkataanku.

"Sudah cukup ya, Har. Cukup aku sabar dan menahan untuk mengeluarkan berbagai pertanyaan dari otakku. Mau mu apa? Sebentar berperilaku baik kepadaku, sebentar lagi mengabaikanku dan mendekati Jessye. Berhenti dengan semua permainanmu! Aku lelah dipermainkan, Jessye juga. Kalau ia tau kau seperti ini, dia juga merasa dipermainkan! Kau pikir aku boneka? Aku manusia, dan aku punya perasaan. Kau maunya dengan siapa? Jessye atau aku? Kau sukanya dengan siapa. Berhenti bersikap layaknya kau suka dengan dua-duanya. Kau tidak boleh egois. Toh kalau kau memilih Jessye, aku siap menerimanya. Karena satu pihak harus ada yang tersakiti, tapi menurutku tidak apa-apa, daripada terus digantung atau menunggu harapan yang tidak jelas. Lebih baik mendapat jawaban yang jelas dan pasti, dan aku dapat menerima kenyataannya walau sakit." kataku panjang lebar.

Melihat Harry yang masih tetap diam, emosiku naik, "HARRY JAWAB, KENAPA TIDAK BERBICARA? KENAPA HANYYA DIAM? KAU PUNYA MULUT KAN?" teriakku kesal, sial aku mejadi emosi.

"Maaf.", kata Harry pelan.

"Maaf? Apa? Maaf? Setelah mulutku berbusa karena telah berbicara panjang lebar dengan jujur, kau hanya bilang maaf? Kau hanya mengeluarkan satu kata saja?" tanyaku tidak percaya.

"Itu sudah berlalu, Fel." katanya pelan.

"Apa kau bilang? Sudah berlalu?" tanyaku kaget.

Harry hanya terdiam, ia menunduk. Aku sudah muak dengan semua drama ini.

"Aku pergi," kataku kesal, aku berlari karena tak mau ditahan Harry lagi.

Buat apa aku berbicara panjang lebar? Toh dia hanya diam. Aku merasa keberanianku untuk mengungkapkan semuanya terbuang percuma, semuanya sia-sia. Aku masih tak percaya, dia mengeluarkan satu kata, yaitu 'maaf'. Dan apa dia bilang, itu sudah berlalu? Aku tak salah dengar kan? Sudah berlalu apanya, apa dia punya otak untuk berpikir? Sial, dia brengsek sekali.

Aku menoleh kebelakang, ternyata dia masih diam tak bergerak sedari tadi. Dia sedang menyesali semuanya? Wah sayang sekali, sudah terlambat.

Tanpa kusadari, air mataku mulai turun. Cengeng sekali kau Felicia. Karena aku berlari sambil menunduk, aku menabrak seseorang.

"Felicia?" tanya orang yang kutabrak.

Aku mendongak, "N-Niall ..." kataku pelan.

Niall tampak kaget, aku tahu wajahku tampak mengerikan sekarang, "Wait, are you crying? What's happening?" tanya Niall bingung.

"Ha-Harry ..." kataku pelan, aku segera memeluk Niall, dan tangisanku pecah, aku tak bisa menahan suara tangisanku lagi, aku sudah lelah.

Niall membalas pelukanku dengan erat, "Tell me ..." bisiknya, sambil mengusap punggungku.

a.n

yang menurut kalian  Harry brengsek siapa? angkat tangan semuanya! sumpah, gue gangerti kenapa gue buat Harry jadi nyebelin bgt di cerita ini.

woi comment dong ya comment:) btw makasih yang udah comment, yang lain mana nih?:)

oh ya btw hai mega yang baca ceritaku! seneng bgt pas dia blg dia baca cerita gue trus minta lanjut wakakak, udah ya mega mwah:)

mau ngasih tau kalo ini chapter udah nyampe masalahnya bgtbgt yea gatau deng, cmn ini bakalan gue cepetin selesainya nih cerita, paling 10 chapter lagi tamat atau kurang. supaya cepetcepet buat sequelnya, kalo gue buat sequelnya masih pada mau nge votes atau baca? tellmetellme

btw jangan minta next chapternya cepet-cepet di post, soalnya bakalan sibuk bgt gue. senin udah TarsatCup sampe sabtu depan, trus gue koordinator sama panitia juga jadi gempor. dateng ya, asikkk. trus gak lama abis TarsatCup, study tour ke jogja empat hari AHAHAHAHA capek bgt ya.

TARAKANITA 1 JHS PROUDLY PRESENT!

TARSATCUP XII 'WONDERLAND', 27th NOVEMBER-1st. btw pas closing sabtu, kita ada guest star yaitu KEMAL PALEVI! seru kan ya? dateng ya makanya! terus ada katya shamira loh, kenal dia kan? dia sekolah di tarsat, seangkatan sama gue! sumpah, ini bakalan seru, gue janji! so i will see you there guys!:))))

promosi sekali sekali AHAHAHA byebye

Fall // h.s {ON EDITING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang