Bonus Chapter

1.7K 69 2
                                    

"Hey, sudah selesai menangisnya?" tanya Harry sambil duduk di depanku, dan memberiku segelas coklat panas.

"Diam kau, bodoh," ujarku kesal.

Harry terkekeh geli, "Dasar cengeng," ejeknya.

"Hey, ini semua karenamu tau!" kataku kesal.

Harry tersenyum, "Aku merindukanmu," ujarnya.

Aku terdiam.

Harry melanjutkan perkataannya lagi, "Aku merindukan wajahmu, senyummu, tawamu, teriakanmu, suaramu. Semuanya. Aku sangat merindukanmu, Fel. Kau hampir membuatku gila," jelas Harry.

"Aku juga merindukanmu, keriting," balasku, dia hanya tertawa.

"Bagaimana kau bisa tau kalau aku kuliah disini?" tanyaku.

"Niall yang memberitahuku. Awalnya ia tidak mau, tapi karena aku terus memaksanya dan sepertinya dia bosan karena aku selalu menganggunya setiap saat, jadi akhirnya ia memberitahuku," jawab Harry.

Sialan Niall, sudah kusuruh dia untuk tutup mulut. Tapi tak apalah, sebenarnya aku juga sangat ingin bertemu dengan Harry.

"Fel," panggil Harry.

Aku mendongak, menatapnya tepat pada mata hijaunya, yang selalu membuatku tidak bisa mengalihkan pandanganku darinya.

"Sebenarnya, aku sudah menyukaimu, maksudku mencintaimu sedari lama. Saat kita masih di sekolah dasar, namun aku tau kau hanya menganggapku sebagai sahabat, jadi aku tak pernah menyatakan perasaanku. Dan Niall," ia menghela nafas, "Ia menyukaimu saat kita kelas 3 SMP, dan dia tidak tau perasaanku terhadapmu selama ini. Masih ingatkah waktu aku mengambil diarymu, dan membacakannya di dalam kelas? Aku mempermalukanmu untuk membuatmu melupakan James, dan berharap kau bisa menyukai Niall. Karena aku sudah berjanji akan membantunya, dan aku berpancaran dengan Lisa supaya aku bisa melupakanmu. Namun saat kita masuk ke High School, aku tidak dapat menahan perasaanku lagi. Aku terus menunjukkan rasa sukaku padamu, tapi aku terus mengingat janjiku pada Niall. Akhirnya aku menjadikan Jessye pelampiasan, dan terus menyakitimu agar kau membenciku dan melupakanku. Anggap aku brengsek, tapi percayalah aku benar-benar mencintaimu sejak lama," jelas Harry.

Aku bisa melihat dari matanya yang menunjukkan kejujuran dan rasa penyelasan ya mendalam, "Har-"

"Maafkan aku Fel, aku memang brengsek, aku memang bodoh, dan aku memang jahat. Tapi bisakah kita ulang semuanga dari awal? Aku berjanji tidak akan menyakitimu lagi, karena aku benar-benar sangat menyesal. Jadi," ia menarik nafas, "Maukah kau menjadi kekasihku?" tanyanya.

Sialan, inilah saat yang sudah kutunggu-tunggu sejak lama.

Tanpa berfikir panjang, aku langsung berdiri dan menghampirinya lalu memeluknya dengan sangat erat. Ia langsung membalas pelukanku, aku menatapnya sambil tersenyum senang.

"Jadi?" tanyanya sambil menaikan satu alisnya.

Aku mencium bibirnya sekilas, "Tentu saja aku mau bodoh!" jawabku sambil tersenyum.

"Itulah jawaban yang kuinginkan," jawabnya. Aku tertawa, dan ia juga ikut tertawa bersamaku.

Ia memelukku dengan erat, "Aku mencintaimu, Felicia Stewart," bisiknya.

Aku tersenyum, "Dan aku juga mencintaimu, Harry Edward Styles," balasku.

Dan mulai dari sekarang, aku akan menjalani hari-hariku bersamanya, yaitu Harry Styles, orang yang aku cintai.

The End.

**

a.n (( big thanks i think? ))

AW AW

udah bener bener selesai yay! AHAHAHAHAHAH seneng banget gue huhuhu

semoga kalian suka sama bonus chapnya ya! udah happy ending tuh, mereka jadian. puas kan?

p.s tolong baca a.n di chap berikutnya ya, luv u >>>

Fall // h.s {ON EDITING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang