26. What?

1.3K 84 2
                                    

"Apaan sih aku tidak mengerti." kata Felicia sambil mengembalikan gelang itu ke tangan Grace.

"Listen Felicia, ini gelang dari Harry. Jadi kemarin Jessye memberi gelang ini ke Harry, kau tahu kan mereka sangat dekat. Lalu, Harry bilang bahwa ia akan memberi gelang itu ke kau." jelas Grace.

Felicia memasang wajah bingung, "Saat Jessye hendak pergi, Harry melempar gelang itu lalu berteriak 'Nanti gelangnya akan aku kasih ke Felicia'!, Grace dan aku menyaksikan kejadian itu, lalu Grace mengambil gelang itu. Dan Harry menyuruh kita berdua untuk memberi gelang itu kepadamu." kata Nuella.

"Dan Harry bilang, kalau kau tidak percaya aku dan kau bisa mendatanginya untuk meyakinkan bahwa gelang itu memang untukmu." tambah Grace.

"Oh ya, Felicia. Lebih baik kau simpan gelang ini dan jangan kau perlihatkan di depan Jessye." Nuella memperingatkan.

Felicia diam tak percaya, apa arti dari semua ini?

*

Saat Felicia ke kelas X.2, ingin menemui Angel, Jessye keluar dari kelas dan melihat Felicia. Ia tersenyum lalu berkata, "Hai Harry," sapa Jessye ke Felicia.

"Harry? Aku Felicia, Jessye. Bukan Harry," jawabnya.

"Tak usah pura-pura tidak tau, Felicia. Sudah ya, bye Harry." kata Jessye dan meninggalkan Felicia.

Felicia bingung, apa Jessye tau dengan gelang itu? Bodoh, pasti dia sudah tau!, batin Felicia.

*

Felicia menceritakan kejadian ini ke sahabatnya dan teman terdekatnya, Gracia, Emma, Angel, Olivia, Sheena, Katya, Natia, serta Jezzica.

Setelah Felicia bercerita, ada yang menyalahkan Harry, ada yang bilang Harry masih suka dengan Felicia, ada juga yang bilang hati-hati karena siapa tahu Harry mempermainkannya.

Jadi kata-kata siapa yang harus aku dengarkan?, tanya Felicia dalam hati, karena bingung dengan semuanya.

Felicia menghampiri Natia, Katya, serta Jezzica, "Nat, nanti saat pulang sekolah temani aku ke Harry ya, aku ingin berbicara kepadanya." kata Felicia.

Natia tersenyum dan mengangguk tanda mengerti apa maksud dari ucapan Felicia.

"Aku baru ingat! Saat malam hari, Jessye memberi tahu aku lewat chat, bahwa ia membuat gelang untuk Harry, satu berwarna merah dan hitam yang dipakai Harry sekarang, dan satunya lagi berwarna hitam, merah dan kuning! Seperti yang Harry berikan kepadamu. Lalu, kemarin Jessye dan aku mengobrol saat pulang sekolah. Ia bilang, 'Mau ke sana dulu ya, Jezz. Aku ingin melihat kekasihku.', aku tahu itu menggelikan dan sepertinya dia ingin memberikan dua gelang itu kepada Harry.", Jessye mengambil nafas.

Lalu ia melanjutkannya, "Lalu, dia balik lagi dan bilang, 'Kekasihnya Felicia dimana?'  raut mukanya seperti orang yang sedang kesal, aku bingung dan bertanya, 'Kekasihnya Felicia?', lalu ia menjawab, 'Ia dia si Harry', jawabnya sambil kesal." jelas Jezzica.

"Seriously? Dia bilang ingin melihat kekasihnya? Yang benar saja! Harry belum menjadi kekasihnya. Lagian mau dia apa sih? Ia mendekati adik kelas kita si Steve, lalu mendekati Harry juga. Maunya siapa? Jangan mengambil dua-duanya lah. Lagipula kan Felicia duluan yang suka dengan Harry." kata Katya kesal.

"Jessye memang begitu, kalau tak mendapar Harry, ia masih punya Steve, begitu juga sebaliknya," ujar Jezzica.

"Dasar egois!" kata Natia.

"Felicia, mendingan kau pakai gelangnya, lalu tunjukkan ke Jessye saat ia lewat. Aku sudah muak dengannya." kata Katya.

Felicia hanya mengangguk, ia tak mengerti hubungan antara Jessye dengan Harry.

*

Saat pulang sekolah, Natia dan Felicia menghampiri Harry.

"Harry." panggil Felicia.

Harry memang sudah berada di depan Felicia, tetapi ia tidak melihat ke arah Felicia, matanya sibuk kemana-mana.

"Halo, Harry." kata Felicia sambil melambaikan tangannya di depan wajah Harry.

Akhirnya Harry melihat ke arah Felicia, saat melihat ke arah Felicia, Harry yang memegang parfum segera menyemprotkan parfum itu ke arah Felicia.

Felicia sungguh kesal dengan Harry, "Harry aku serius!" kata Felicia kesal, sedangkan Harry memasang wajah tak bersalah.

Felicia memutar kedua matanya, lalu mengambil gelang itu dan memberinya kepada Harry, "Ini, punyamu." ujar Felicia.

Raut wajah Harry segera berubah dan segera meninggalkan Felicia, "Itu untukmu." kata Harry.

"Tapi Harry, ini dari Jessye kan?" tanya Felicia.

Harry menoleh ke arah Felicia, "Jessye?" Harry balik bertanya.

"Jangan pura-pura bodoh, aku tahu ini darinya, dan ini buat mu aku tak mau." jelas Felicia.

"Pakai saja Felicia, itu dari ku." kata Harry.

"Tapi kalau Jessye marah?"

Harry segera menghadap Felicia, "Aku jamin dia tak akan marah, lagi pula bila dia marah, kau bisa bilang padaku."

"Tap-"

"Aku serius Felicia, itu buatmu, aku mau main futsal dulu, bye!" kata Harry lalu meninggalkan Felicia.

Sialan, aku makin tidak mengerti dengan semua ini, kata Felicia dalam hati, sambil menatap Harry yang sedang bermain futsal dan benar, ia memakai gelang berwarna hitam dan merah.

**

a.n

WELL HALU GUYS, lama gak ketemu. Btw, chapter ini cukup panjang kan?

Gue update nih bc kemarin hari terakhir uts trus sekarang bebas deh. Walau tetep aja masih ada banyak tugas seperti ppkn, ips, dll gue jadi pusing.

OKAY BTW GUE MAU BILANG MAKASIH BUAT VOMMENTSNYA, hayoo votes gue baru 960-an belum nyampe 1K. Janji gue masih berlaku loh!

Gue rencananya mau buat dua cerita baru, yang pertama; 'Nephilangel', tentang malaikat dan nephilim. Yang kedua; gue blom buat judulnya amfun, tapi tentang chat gitu deh. Dan dua-duanya tentang luke hemmings. So, mau yang mana dulu yang gue post?hmm.

Okay, so bye guys mwah xx

Fall // h.s {ON EDITING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang