30. Sorry Niall

1.4K 82 21
                                    

"He's such a jerk," komentar Niall, setelah selesai mendengar ceritaku.

Aku menangis terus, tidak peduli dengan keadaan mukaku sekarang yang pasti sangat mengerikan. Oh, aku hanya ingin menangis saat ini.

"Lebih baik kau melupakannya, dan mencari yang lain. Kau pantas mendapatkan yang lebih baik dari dia." ujar Niall.

"B-but i still love him, Niall." jawabku pelan.

Niall menghela nafas, "Kapan kau berhenti melihat Harry dan mulai memperhatikan sekitarmu?" tanya Niall.

Aku mendongak, menatapnya, "Maksudmu?" tanyaku.

Niall menatapku lembut, "Aku cinta kamu, Fel." jawabnya lembut.

Aku terdiam.

"M-maaf, Ni. Tapi aku ..." aku tidak dapat melanjutkan kata-kataku. Mataku mulai berkaca-kaca lagi. Aku tidak mau menyakiti Niall, dia orang yang berharga bagiku.

Niall menepuk kepalaku pelan, "Tidak usah dipaksakan, aku sudah tau jawabannya." kata Niall sambil tersenyum.

Aku menunduk, "Maaf, Niall." ujarku.

"Tidak usah minta maaf, kau tidak salah apa-apa." balas Niall.

*

Kemarin saat Niall mengantarku pulang sampai rumah, aku langsung masuk ke kamar, dan mengunci pintu. Lalu menangis sejadi-jadinya semalaman.

Sialan, karena itu sekarang suaraku serak dan mataku bengkak. Aku terlihat kacau sekarang, tapi aku tidak peduli. Toh, Harry tidak mempedulikan diriku.

Sekarang aku sedang berada di kantin saat ini bersama Sheena, makanan yang tadi kupesan blom ku makan sampai sekarang. Entahlah, mungkin aku tidak nafsu makan saat ini.

"Fel, sebenarnya kau niat makan tidak sih? Sedari tadi, kau hanya melihat makananmu seolah kau membencinya," kata Sheena kepadaku.

"Maaf, Sheen. Aku tidak nafsu makan," jawabku lesu.

"Kau harus makan. Kau harus tau, sedari tadi Harry melihatmu terus." ujar Sheena.

Aku segera melihat ke sekitarku, dan melihat Harry yang sedang melihat ke arahku. Mata kami bertemu selama beberapa detik, sampai aku mengalihkan pandanganku.

"Oh, aku tidak peduli." ujarku ke Sheena.

"Oh, jangan berbohong. Sudah jelas kau peduli," goda Sheena.

"Sialan kau," kataku sambil tertawa kecil.

Aku melihat Harry berjalan ke arah mejaku dan Sheena. Sialan, apa mau dia.

"Sheena, ayo kita pergi. Aku sudah kenyang." kataku kepada Sheena lalu segera pergi dari kantin.

Tapi, Harry menahan tanganku, "Fel, aku ingin berbicara denganmu," katanya lembut.

"Maaf, tapi aku sudah tidak ada urusan denganmu lagi." balasku ketus, dan melepaskan tanganku darinya.

Aku segera berjalan cepat, "Felicia!" teriak Sheena.

Aku segera menoleh kearahnya, dan melihat Sheena sedang berlari kecil ke arahku.

"Kau meninggalkanku," ujarnya sambil menyikut lenganku.

"Maaf aku lupa," jawabku sambil tersenyum kecil.

*

Saat pulang sekolah, aku dan Niall sedang berjalan sambil bercanda di koridor. Hari ini dia ingin mengantarku pulang ke rumah.

"Sialan kau, Niall." ujarku yang sedang tertawa sambil memukul lengan Niall.

Tawa Niall semakin keras, sialan banyak orang-orang yang melihat ke arah kami.

"Niall, pelankanlah suara tawamu itu sedikit. Kau membuatku malu tau!" ujarku kesal sambil berusaha menahan tawaku.

"Tapi, Fel. Kau bo-" ucapan Niall dipotong oleh Harry yang datang ke arah kami dengan raut wajah yang datar.

"Fel, aku ingin berbicara denganmu." ujar Harry datar.

Sialan, apalagi maunya kali ini?

**

AYE HAI

oMG IM SO SORRY karena chapter waktu itu di hapus krn gaada isinya yayaya wattpad lagi error like a shit ok

ok so dua chapter lagi (idkidk) mungkin cerita ini bakal selesai aYE abis itu sequel yASS

btw ada yang mau baca cerita tambahan dari fall? kalo ada gue bakal post ceritanya tentang Niall wih

ok so see u in next chapter

vOMMENTS VOMMENTS OK

bYE ILYSM

Fall // h.s {ON EDITING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang