01; friendzone.

4K 610 32
                                    

Mark.

Gara-gara berita Mark dan Koeun pacaran, Yeri mikirin cowok itu mulu.

Ya, wajarlah ya, dia mikirin cowok itu mulu.

Dari jaman SMP, dia digodain mulu sama Mark yang notabene-nya seumuran dengannya.

Ya, gimana nggak baper coba?

Yeri udah diceramahin banyak orang kalo mendingan kasih tau aja kalau suka.

Tapi, ya, inilah Yeri. Yeri si batu. Si keras kepala, dia nggak mau bilang ke Mark tentang perasaannya.

Walaupun Yeri pernah nanya terang-terangan ke Mark tentang perasaannya ke dia.

"Mark,"

"Iya?"

"Bagi lo, gue itu siapanya lo, sih?"

"Sahabat gue, lah, Yer! Emang mau apa lagi? Haha."

"Ya- maksudnya, nggak ada yang lebih dari sahabat apa ya, yang extra-extra gitu."

"Ada kok,"

"Apaan?"





"My extra extra c-c-c-combo bestfriend!!!"

Nggak dikit orang yang bilang, kalau Yeri nggak capek apa di friendzone-in?? Jawabannya, biasa aja.

Yeri si kompor, mulutnya paling pedes diantara temen-temennya, paling nggak bisa diem, paling berisik sekaligus paling bacot diantara temen-temennya, tiba-tiba berbeda 180 derajat didepan Mark Lee, gebetannya.

Bukan berarti Yeri si kompor mau jaim, dia tetep berisik didepan Mark, cuma dikurang-kurangin lah kasarnya, jadi gemes.

Yeri ngaku, sebenernya dia udah patah hati jauh-jauh hari sebelum hari ini. Hari dimana Mark dan Koeun resmi jadi sepasang kekasih.

Minggu lalu sebelum mereka berpacaran,

"Yer,"

"Iya, Mark?"

"Gue lagi naksir seseorang nih," Ungkap Mark senyum-senyum sendiri sambil menggoyang-goyangkan kakinya.

Gemes.

"Wah, siapa, Mark?" Didalam hati, Yeri udah teriak-teriak nggak jelas. Kok dia kepedean kalo Mark bakal suka sama dia? "Ciri-cirinya, dong,"

"Dia cantik, berponi, senyumnya cantik banget, pendek, baik, gemesin, dan heboh." Jelas Mark sambil senyum-senyum lagi memandang Yeri.

Yeri didalam hati udah mencak-mencak. Didalam hatinya tuh, udah kaya ada kembang api. Soalnya, ciri-cirinya mirip dia banget.

"Namanya, Ko EunBiasa dipanggil Koeun." Jeder. Tiba-tiba Yeri melemas begitu aja. Gini nih, yang awalnya diterbangin, langsung dijatohin tanpa ampun. Sakit.

Pernyataan Mark selanjutnya membuat mata Yeri tiba-tiba memanas dan kakinya ikut melemas,

"Gue mau nembak dia nih, doain, ya?"

Seharusnya, Yeri emang nggak usah kepedean terhadap Mark.

Jatuhnya pasti sakit, karena dia udah tau Mark bukan ngomongin dia.

Mágoa [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang