25; temen lama.

1.8K 303 25
                                    

Yeri pulang sama Renjun hari ini. Iya. Jelas. Karena Yeri udah jadi pacar pura-pura Renjun sekarang, selama 3 bulan kedepan, sampai Ningning balik.

Sebenernya Yeri sempat menolak ajakan Renjun. Karena Renjun ada ekskul basket sepulang sekolah. Kasihan dong dia bolak-balik cuma buat nganter Yeri?

Tapi, si Renjun malah tetap bersikukuh buat mau nganter Yeri pulang sampai rumah. Alasannya cukup logis, biar kamu pulang dengan selamat.

Iya sih.

Sekarang posisi Yeri ada dirumah. Sendirian. Soalnya orang tuanya lagi datang lagi ke kondangan kerabatnya. Alasan Yeri nggak ikut cuma satu: sekolah.

Lagian Yeri nggak begitu kenal-kenal amat sama kerabat orang tuanya, jadi Ia tak perlu bolos dan mengikuti orang tuanya ke kondangan.

Dia bingung mau ngapain. Yang Ia hanya lakukan hanya bermain dengan ponselnya, lalu tidur-tiduran, repeat.

Ia mengotak-atik ponselnya sambil memakai headset ditelinganya, dan menge-play sebuah lagu.

Saat dia mengotak-atik kontaknya, jempol Yeri berhenti karena melihat salah satu kontak yang terlihat asing baginya.

Ia langsung meng-click kontak itu, lalu tersenyum ketika melihat profil tersebut.

Dengan cepat Ia langsung memencet tombol telepon. Ia langsung mendekatkan ponselnya ke telinga kanannya, menunggu jawaban.

"Halo?"

Jawaban dari sebrang sana membuat Yeri tersentak, lalu tersenyum lebar.
















"Lucas!"



+++

"Sumpah udah lama gak ketemuan, Cas. Huhuhu aku kangen!" rengek Yeri kepada Lucas—yang barusan Ia telepon— itu.

Jadi, barusan Yeri menyuruh Lucas teman masa kecilnya itu untuk datang kerumahnya. Ia sudah beberapa bulan tidak bertemu dengannya. Ya karena, Ibu Lucas dan Ibu Yeri sempat ada ehem— pertengkaran dulu. Tapi sekarang udah enggak.

Lucas tersenyum, "Iya, udah berapa sih gak ketemuan? 7 bulan ada kayanya?"

"Iyep! Seinget aku 7 bulan. Dua bulan lagi brojol!" celetuk Yeri semangat.

Lucas tertawa kecil melihat perlakuan Yeri yang tak berubah-berubah sejak dulu.

"Iya. Gimana sekolahnya?" tanya Lucas sambil menyender disofa, menatap Yeri.

"Biasa aja. Sekolah mana ada yang enak sih. Kecuali ketemu doi, Hehehehehe," ujar Yeri sambil nyengir. "Gue pengen cepet-cepet lulus kaya lo, Cas!" rengek Yeri lagi.

Fyi, Lucas udah lulus. Lah kok bisa? Padahal seumuran sama Yeri? Ya karena Lucas itu sekolahnya lebih cepat daripada Yeri.

"Oh iya gimana Mark?"

Jeder.

Yeri yang tadinya tersenyum langsung berubah, menjadi datar. Ia menghela nafasnya lalu menatap Lucas.

Lucas mengernyit sambil menatap Yeri, "Ada masalah ya sama Mark?"

Yeri menangguk. "Kita udah jarang kontakan, gak kaya dulu lagi," jelasnya.

Lucas menatap Yeri sendu, "Maaf ya?"

Yeri menangguk sambil tersenyum kecil, "Santai aja."

"Kalo sama Koeun?" tanya Lucas lagi membuat Yeri terjedor dua kali.

Mágoa [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang