Mágoa [✔]

06; who are you?

"Herin,"

"Iya, Yer?"

Yeri langsung merogoh sesuatu disaku seragamnya, lalu menyodorkan beberapa lembar uang kearah Herin.

Herin mengernyit, "Buat apa, Yer?"

Yeri berdecak kesal, "Bayar uang kas lah, bego. Pake nanya lagi."

"Oh, iya!" Herin langsung buru-buru mengambil sesuatu ditasnya, Buku Uang Kas.

Herin terlihat sibuk mencari nama Yeri, sedangkan Yeri disana sudah bosen ingin cepat-cepat duduk dari kursinya.

"Eh, Yer?"

Yeri mengangkat dagunya kearah Herin.

"Bukannya lo udah bayar?" Perkataan Herin membuat Yeri mengernyit alisnya seketika.

Lah sejak kapan dia bayar?

"Apaan sih, gue nggak bayar kok, ini gue baru bayar rela nggak makan cuma buat bayar uang kas gue yang udah numpuk," kata Yeri sambil melirik teman-teman kelasnya yang sudah pergi ke kantin.

"Ih, gue baru inget lo udah bayar tadi di Istirahat pertama!" 

"Nih, coba lo liat sendiri deh." ujar Herin sambil menyodorkan buku uang kasnya kepada Yeri.

Yeri langsung mengambil dan mencari namanya.

Dia beneran udah bayar, lunas malah.

Gila, ya.

Uang kasnya yang udah menumpuk sampai 8 minggu udah dibayar entah sama siapa.

"Gue rasa gue nggak bayar tadi pas istirahat pertama, sumpah deh." ujar Yeri sambil mengembalikan buku uang kas tersebut kepada Herin.

"Bukan lo yang bayar, Yer, gue inget dia bilang kalau lo nyuruh lo yang bayar," celetuk Herin sambil menerima buku uang kas tersebut.

"Hah???" Otak Yeri langsung nge-blank. Sejak kapan dia nyuruh orang buat ngebayar uang kasnya? Ah pernah sih, dulu, ke Herin. Tapi sekarang nggak lagi kok??

"Lo kenal gak?"

Herin tiba-tiba tersenyum, "Kenal, kenal banget malah." Herin menepuk bahu Yeri yang masih bengong dengan pelan, "Dia bilang jangan kasih tau ke elo, Yer. Udah ya, gue mau nagih dulu sama mereka, Ciao."

Yeri benar-benar bingung sekarang. Ia berdiri didekat bangku Herin, membeku.

Masa Mark? Nggak mungkin.

Pasti nggak mungkin.

Nggak mungkin bisa Mark........