Please do tandain your jejak because this is the last chapter of Mágoa. ♡
❇❇❇
"Yeri!" Yeri yang hampir tertidur itu langsung dibuat kaget oleh teriakan seseorang.
Ya siapa lagi kalau bukan Mamanya.
Yeri membuka matanya perlahan, lalu meregangkan tangannya, "Apaan sih Ma?"
"Gak mau sekolah?!"
Yeri yang tersadar langsung buru-buru meranjak dari duduknya, lalu dengan cepat berlari kecil keluar, dan menutup pintu rumahnya.
Tak lupa memakai sepatu sekolahnya dulu.
"Mah, Yeri pergi dulu!"
"Maaf, No, maaf! Gue ketiduran tadi," ujar Yeri sambil merapikan rambutnya ketika sampai didepan Jeno.
Jeno hanya menggeleng, lalu mengacak rambut Yeri, membuat Yeri memukul lengannya.
"Jeno! Rambut gue!"
Jeno cuma tertawa kecil.
Kok, kaya dejavu ya?
"Udah cepet naik," Jeno memakai helmnya, kemudian menghidupkan mesinnya.
Yeri cemberut, Ia mengambil helm khusus untuk Yeri yang udah Jeno siapkan, kemudian memakainya, lalu duduk dikursi belakang.
Seketika Jeno sudah menarik gasnya, lalu mulai berjalan, meninggalkan rumah Yeri.
❇❇❇
Yeri dengan malas menatap kearah papan tulis, lalu ada guru juga yang menerangkan, Ms. Emma.
Karena gurunya dan pelajaran Sejarahnya membosankan, membuat Yeri mengantuk.
Sekarang aja Ia sedang meletakkan kedua tangannya dimeja, menjadi tumpuan kepalanya.
Kemudian Yeri merasakan ada orang yang mengelus kepalanya.
Ya tanpa dia ngangkat kepalanya, dia juga tau itu siapa.
Siapa lagi kalau bukan orang yang duduk disampingnya?
"Apaan sih, Jihoon?" Yeri merasa risih karena daritadi Jihoon terus memain-mainkan rambutnya.
Tapi posisinya tetap sama, tak mengangkat kepalanya.
"Gue bosen ih," jawabnya, tanpa berhenti memainkan rambut Yeri.
Yeri hanya menghela nafas.
Kemudian, Yeri mulai mengganti posisinya, menoleh ke arah kanan. Tapi Ia malah membulatkan matanya karena kaget.
Jihoon juga gak kalah kaget, otomatis jarinya yang tadi memainkan rambut Yeri terhenti.
Soalnya jaraknya deket banget?? ?
Yeri aja baru tau kalau Jihoon ikut meletakkan kepalanya dimejanya? ?
Yeri langsung mengangkat kepalanya, menatap lurus kearah Ms. Emma yang sedang menerangkan.
Jihoon juga ikut mengangkat kepalanya, dibalik itu, Yeri ada melihat bahwa Jihoon tersenyum tipis.
Tanpa mereka berdua sadar, Jeno menatap mereka dari jauh dengan tatapan yang sulit diartikan.
❇❇❇
Yeri meregangkan tubuhnya. Akhirnya, setelah penantian yang panjang, pelajaran Sejarah sudah selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mágoa [✔]
Short StoryMark Lee, Kim Yerim. ⋆ She was head-over-heels, but he fell for someone else. © woobaragi, 2017.