"HUHUHUHUHUHU JENO GUE HAMPIR NANGIS TADI AH UNTUNG ADA LOOOOOOO" Yeri memukul-mukul Jeno yang duduk disampingnya.
Sedangkan Jeno hanya diam, tak berniat menghentikan Yeri.
Yeri ada di rumah Jeno sekarang.
HEHEHEHHEHEHEHEH SOALNYA ORTUNYA PERGI KE KONDANGAN JADI GAPAPA WEEEEEE
Ortunya Jeno? JUGA PERGI KE KONDANGAN LAH SOALNYA SAMA
Jeno hanya diam. Sampai Yeri berhenti sambil ngos-ngosan.
"Udahkan? Yaudah pinjem Geo. Kan gue udah bantuin elo," celetuk Jeno membuat Yeri menatap tajam kearahnya.
"Gak bawa gue," jawab Yeri sambil memegang dadanya, kembali mengatur nafas.
"Line,"
"Kalo inget."
"Harus inget,"
"Ih iya iya."
Akhirnya Yeri yang mengalah karena nggak kuat buat berantem.
"Jen, minta minum," pinta Yeri kepada Jeno yang duduk disebelahnya, sambil bermain ponsel.
"Ambil sendiri," jawab Jeno. Sama sekali tak menoleh kearah Yeri.
Yeri hanya mencibir, lalu beranjak menuju dapur milih kediaman keluarga Jeno. Sebelum benar-benar pergi, Yeri sempat menoyor kepala Jeno membuat Jeno berdecak.
Yeri berjalan sambil menyeret-nyeret kakinya loyo. Saat Ia sudah sampai didapur, Ia langsung menuju kulkas dan mengambil botor air minum yang dingin.
Dia butuh refreshing.
Yeri dengan cepat langsung membuka tutup botol tersebut, dan meneguknya.
Saat sibuk meneguk, mata Yeri tak sengaja menatap kearah foto yang menarik perhatiannya.
Karena Yeri penasaran, Ia langsung berjalan kearah bingkai foto tersebut, masih dengan botol air minum yang tinggal setengah ditangannya.
Yeri memicingkan matanya, sedikit mencondongkan dirinya untuk melihat foto itu dengan jelas.
"Heh, ngapain?" Tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya membuat Yeri secepat kilat membalikkan tubuhnya.
Yeri tambah dibuat kaget karena kehadiran Jeno.
Nggak. Kehadiran Jeno sih gak apa-apa.
Tapi...........
Posisinya sama Jeno bisa dibilang sangat dekat......
Jarak tubuh mereka hanya sekitar 8cm.
Jantung Yeri langsung deg-degan. Ah. Temen sendiri padahal-
Jeno terlihat biasa aja menatap Yeri tanpa ekspresi, sambil memasukkan tangannya disaku celananya.
"APA NO???????????" Yeri dengan sangat tiba-tiba memekik keras membuat Jeno mundur.
Jeno mengelus telinga kirinya sambil menoyor kepala Yeri, "Telat reaksinya."
"Kenapa sih lo suka noyor kepala gue?? Ntar gue tambah bodoh gue salahin elo ya," celoteh Yeri sambil mengelus kepalanya.
"Soalnya lo gemesin. Pengen gue godain terus rasanya."
Seketika lengan Jeno langsung dipukul brutal oleh Yeri.
Satu tangan doang. Soalnya kan satu tangannya lagi megang botol. :D
"IYA YER ASTAGA SAKIT BODOOOOOH!!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mágoa [✔]
Короткий рассказMark Lee, Kim Yerim. ⋆ She was head-over-heels, but he fell for someone else. © woobaragi, 2017.