20; kecantol.

1.8K 353 138
                                    

"Woy, woy, gue denger ada murid pindahan baru,"

"Serius bor? Cewek apa cowok?"

"Kayanya murid barunya cewek deh,"

"Yah, padahal gue ngeharepin cogan,"

"Cantik gak muridnya?"

Ya seperti itulah mulut-mulut anak gosip pada umumnya. Sekarang, murid pindahan yang jadi bahan gosip mereka.

Yeri mah masa bodo, dia memasang headset dikedua telinganya sambil melihat kearah jendela.

Tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya membuat Yeri melepas headset dikuping sebelah kanannya dan menoleh.

Orang itu tersenyum, lalu duduk disamping Yeri dengan santai.

"Apa, No?" tanya Yeri sambil melepas headsetnya dan memasukkannya kembali kedalam tas.

"Lo denger ada murid baru pindahan kesini?" tanya orang yang bisa kalian prediksikan sendiri, Jeno.

"Ya dengerlah, gue malah tau orangnya." jawab Yeri santai.

"Ya gue juga tau siapa kok," ujar Jeno sambil berbalik, lalu meletakkan tangan kirinya disenderan kursi.

"Denger-denger, lo pacaran sama Renjun?"

"UHUK UHUK."

Yeri tersedak seketika mendengar pertanyaan dari Jeno.

Jeno kaget langsung memegang lengan Yeri cepat, "Hey, lo gapapa?"

Yeri menggeleng sambil melambai-lambai tangannya, "Nggak papa."

Jeno menaikkan sebelah alisnya sambil melepas pegangannya, "Napa lo?"

"Ih udah dibilangin gapapa juga."

"Gue salah nanya ya?"

"Ya, salah banget." jawab Yeri cepat sambil mengambil botol air minumnya, dan meneguknya.

"Lah, napa? Gue kan cuma nanya. Lagian kalo lo pacaran sama Renjun gapapalah, dia kan cowok baik-baik. Tapi ya mungkin hati Mark bakal retak denger lo pacaran sama Renjun," jelas Jeno, melihat Yeri yang sibuk meneguk minumannya.

Yeri mengernyit, menyudahi minumnya dan memasukkan botol air minumnya kedalam tas lagi, "Kenapa juga hati Mark bisa retak? Bukan urusan dia kok," jawabnya acuh tak acuh.

Jeno meringis, "Ya gatau deh. Udah punya gandengan ya tetep aja dia bilang nggak suka liat lo sama Renjun,"

Yeri berdecak, "Cih, omong kosong."

"Oh ya, ngomong-ngomong darimana lo tau gue deket sama Renjun?"

"Denger dari Herin, Sohye, sama Saeron."

Yeri berbalik, posisinya berhadapan dengan Jeno sekarang, "Denger ya, No. Gue mau bilang ke elo tapi lo jangan bilang siapa-siapa,"

Jeno mengernyit, lalu menangguk.

HUHUHUHUHU GANTENG BANGET JANGAN DIBAYANGIN

"Gue sama Renjun tuh, buat kesepakatan," ujar Yeri. Tiba-tiba Jeno menoyor kepala Yeri membuat Yeri mengumpat kesakitan.

"Gayaan banget lo berdua pake buat kesepakatan segala?" cibir Jeno sambil menopang dagunya, masih menatap lurus kearah Yeri.

Yeri mengelus kepalanya yang habis ditoyor Jeno lalu mendecih, "Bentar bego gue belom selesai ngomong juga. Dengerin dulu!"

"Renjun tuh ngajak gue pacaraan boongan, soalny—"

"HAH??????????" pekik Jeno tak percaya membuat seisi ruangan menoleh kearahnya.

"APA SI NO?! HISTERIS BANGET KAYA CEWE!!!" pekik Yeri tak kalah keras.

Jeno stay cool kembali, "Lanjut,"

"Soalnya mantannya mau pindah kesini, ya gitu. Jadi gue terima lah ya, kan gue mau bales budi juga soalnya dia yang bayar uang kas gue," jelas Yeri sambil menatap Jeno.

"Lah kenapa gak balikkin aja uangnya?"

"Dianya ngeyel! Gak mau dianya!"

"Iya anjir gausah ngegas ngomongnya," ucap Jeno sambil mencubit pipi kanan Yeri, membuat Yeri lagi-lagi meringis.

"Jadi kapan lo jadi pacar pura-puranya dia?"

"Hari ini. Pokoknya sampe Ningning pindah lah, udahan." Yeri kemudian menjatuhkan kepalanya dimeja.

"Awas ke cantol," kata Jeno tanpa dosa.

Yeri langsung menolehkan kepalanya kearah Jeno, sambil menatapnya sinis, sedangkan Jeno hanya menyeringai.

Yeri jadi berdecak kecil, berniat untuk menjahili Jeno.

"Yang ada gue kecantol sama lo, No," ujar Yeri sambil mengangkat kepalanya, lalu merapikan poninya yang acak-acakkan.

"Hah?"

"Hah?"

"Apa lo bilang?"

"Nggak ada."

"Yee dasar kutil badak,"

"Lo tuh upil,"

"Boncel,"

"ENAK AJA YA MENTANG MENTANG LO TINGGI JADI LO BISA SEENAKNYA EJEK GUE BONCEL???? TINGGI GUE TUH WAJAR BUAT ANAK PEREMPUAN SEUMURAN SEGINI, YA ELO??? BARU UMUR SEGINI AJA TINGGINYA UDAH MAU NYENTUH PINTU KELAS YA GUE DOAIN LO TINGGI SAMPE MAU KEMANA MANA HARUS NUNDUK. GUE DOAIN LO TINGGI KAYA JERAPAH. GUE MAMPUSIN ELO YA POKOKNYA GUE KESEL BODO AMAT!!!!!!!!"

Jeno kaget setengah mati karena Yeri tiba-tiba ngegas sambil menarik rambutnya dengan bringas.

Yeri emang suka sensitif kalo lagi bahas tinggi.

Sekarang Yeri lagi sibuk mengatur nafasnya karena ngomongnya tadi gapake rem. Jeno aja udah kesakitan sambil memperbaiki rambutnya.

"Yer," panggil Jeno.

Tapi respon Yeri hanya memalingkan wajahnya, tak ingin melihat Jeno pokoknya.

Jeno tersenyum sambil menampakkan eye-smilenya, "Yeeee, si cantik ngambek," celetuk Jeno sambil mengelus pelan rambut Yeri.

((SICANTIK))

((CANTIK))



Ini gue ambyar sama temen sendiri no what-what, kan?


+++

INI YANG MINTA MOMENT NOYER MANA NIH KALIAN HARUS BERTERIMA KASIH PADAKU HAHAHAHAHAHAHAHAHA

nggak deng. SELAMAT MEMBACA!!!

Mágoa [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang