Tolong dibudayakan untuk vote dan comment oke?
❇❇❇
"Melamun aja lo," Seseorang menepuk pundak Yeri yang sedang menopang dagunya, menatap lurus dengan tatapan kosong.
Yeri berdecak, "Apaan sih, No."
"He." Jeno mengusap wajah Yeri dengan telapak tangan besarnya membuat Yeri membelalak matanya kaget.
"Ngapain sih, No!"
"Kenapa lo lesu banget?"
Yeri menggeleng, "Gak papa,"
"Halah, boong lo."
"Ya menurut lo gue lesu kaya gini gara-gara siapa lagi sih, No," ujar Yeri sambil menatap Jeno, lalu melengos.
Jeno mengernyit, "Renjun?"
Yeri menggeleng.
"Mark?"
Yeri diem aja. Tetap menopang dagunya sambil menatap lurus kearah papan tulis.
"I see, dia apain elo?"
Yeri menggeleng lagi, lalu menjedotkan kepalanya ke meja membuat Jeno tersentak.
"Gue bingung sama pikiran Mark yang kelewatan labil itu, sebenernya dia selama ini nganggap gue apa sih?"
"Maksud lo?"
"Pokoknya gue kesel sama dia! Sumpah ya. Udah punya Koeun juga masih aja ngasih harapan palsu ke gue," Yeri kemudian beberapa kali menjedot-jedotkan kepalanya ke meja.
"Yaudah balik sana ke Mark," balas Jeno enteng.
Yeri menangkat kepalanya dan menatap Jeno, "Maksud lo?"
"Ya lo masih sayang kan sama dia? Udah. Gausah sok tsundere gitu nutup-nutupin kebenaran kalau lo masih suka sama dia. Kelihatan banget menurut gue. Jangan bertindak begitu sebelum lo bener-bener nyesel sama keputusan lo yang bener-bener childish." Jeno mulai menatap lurus kearah depan, mengalihkan pandangannya dari Yeri.
"Gue heran aja sama lo, kenapa lo harus bersikap sok jual mahal ke dia kalau lo aslinya begini? Galauin dia gak jelas, sok-sokan nolak dia tapi tetep suka. Sama aja lo lukain dia yang sama sekali gak peka terhadap cewek," lanjut Jeno, kemudian mulai beranjak dari duduknya.
Ia memasukkan kedua tangannya disaku celananya, "Once again, I told you. Don't ever regret your own decision. Balikan sana sama Mark, masalah Koeun, bisa dia selesaiin sendiri."
Yeri mengebrak mejanya dan beranjak, menatap Jeno tajam, "KALO LO GATAU MASALAH ASLI GUE GAUSAH IKUT CAMPUR, LEE JENO!!!"
Yeri menggebu-ngebu, matanya mulai berair, dan nafasnya mulai naik turun. Pertama kalinya Yeri semarah ini.
Mendengar pekikan Yeri yang menggebrak meja, semua mata langsung tertuju kepadanya.
Bahkan Haechan dan Jaemin yang awalnya konser didepan kelas langsung terdiam.
Jeno ngaku kaget. Tapi dia tetap berusaha sok cool, menunggu Yeri melanjutkan perkataannya.
Yeri menunjuk Jeno, "LO GAK TAU GIMANA RASA GUE, DAN PERASAAN YANG GUE ALAMIN SEKARANG! LO GAUSAH IKUT CAMPUR ANJIR!!!"
Herin dan Yoojung dengan cepat langsung menenangkan Yeri.
"Udah, Yer, udaaaah."
Jeno tersenyum kecut, "Mungkin karena diri lo yang kelewatan childish."
Yeri gak tahan lagi, Ia maju, menangkat tangannya dan menampar Jeno saat itu juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mágoa [✔]
Короткий рассказMark Lee, Kim Yerim. ⋆ She was head-over-heels, but he fell for someone else. © woobaragi, 2017.