Renjun menghentikan mobilnya disalah satu Café.
Yeri heran, kenapa pagi-pagi udah ada Café yang buka jam segini? Atau emang ada ya? Soalnya Yeri emang notabenenya orang yang nggak suka keluar.
Renjun melepas seat-beltnya lalu menoleh kearah Yeri, "Yuk, keluar," ujarnya lalu turun dari mobil.
Yeri dengan buru-buru juga melepas seatbeltnya dan keluar dari mobil, menyusul Renjun yang tak jauh darinya.
"Ngapain kita kesini sih?" tanya Yeri ketika sudah bisa menyamakan jalannya dengan Renjun.
Renjun menoleh kearah Yeri, "Ningning mau ketemu kita."
Yeri mendecih seketika. Hhhh, tapi dia harus ingat kalau Renjun dan Dia lagi berstatus sebagai pacar pura-pura. Jadi, Yeri berusaha menguasai diri.
Yeri dan Renjun langsung masuk di Café tersebut. Renjun terlihat celingak-celinguk mencari seseorang, sampai akhirnya Ia menarik tangan Yeri lalu duduk disuatu tempat.
Iya. Tempat Ningning berada.
Ningning, dia sedang duduk sambil menyedot Strawberry Milkshake pesanannya dengan anggun.
Renjun dan Yeri langsung duduk dihadapan Ningning membuat Ningning tersentak kecil lalu menoleh.
Ningning menatap Yeri dengan tatapan yang membuat Yeri risih. Tajam banget soalnya?
Kalau itu adalah teman seperjuangannya yang menatap tajam seperti itu kearahnya, mungkin udah dia tusuk habis-habisan.
Tapi sebenernya nggak ada.
"Ning?"
Ningning yang masih menatap Yeri dengan tajam tersentak kecil lagi, lalu menatap Renjun yang barusan memanggilnya dengan tatapan yang cute dibuat-buat membuat Yeri mencibirnya dalam hati.
"Iya, ge? Kok si situ ada disini? Kan aku minta gege doang?" tanya Ningning sambil membuat wajah sok melas.
Renjun tersenyum, "Yeri kan pacar aku. Jadi dia berhak aku bawa kemana-mana."
Mata Ningning membulat seketika, "Kan aku mau minta gege buat anterin aku ke sekolah, bukan ngajak dia....."
"Aku udah jadi sopir pribadinya sekarang. Siap nganter Yeri kemanapun dia pergi," ujar Renjun sambil mengelus pelan kepala Yeri membuat Yeri yang tadi melamun melebarkan matanya.
ADUH GABOLEH AMBYAR GABOLEH AMBYAR GABOLEH AMBYAR GABOLEH AMBYAR
Terlihat lagi wajah tak suka Ningning untuk Yeri, "Terus aku sama siapa?"
"Aku ada pesen Uber buat kamu,"
Ningning melebarkan matanya, Ia langsung memegang telapak tangan Renjun. Renjunnya sendiri risih. "Masa kamu tega biarin anak tujuh belas tahun, perempuan sendirian naik Uber? Jahat banget,"
"Tenang aja, sopirnya cewek kok."
Pertanyaan Renjun membuat Yeri mendelik, lah emang ada?
"Mana adaaa?" rengek Ningning sambil mengoncangkan telapak tangan Renjun, "Ada, tenang aja. Aku kenal kok." jawab Renjun sambil tersenyum.
"Yaudah keluar yuk sambil nungguin Ubernya dateng?" Renjun beranjak lalu merangkul Yeri. Mereka berjalan santai menuju pintu keluar, tak menghiraukan Ningning yang daritadi berjalan dibelakang mereka sambil sumpah serapah dalam hati.
"Dasar laknat,"
+++
Baru saja Yeri turun dari mobil yang Ia naiki bersama Renjun, Koeun tiba-tiba muncul dihadapannya membuat Ia memekik kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mágoa [✔]
Short StoryMark Lee, Kim Yerim. ⋆ She was head-over-heels, but he fell for someone else. © woobaragi, 2017.