"Mantan aku udah pulang, Yer." ujar Renjun to-the-point setelah Yeri menghempaskan bokongnya ke kursi, duduk berhadapan dengan Renjun.
Yeri menangguk, "Ya, terus?"
"Kan kamu udah tau kan perjanjiannya kaya gimana? Tolongin aku, ya?" bujuk Renjun, sambil menatap Yeri memohon.
Yeri menatap Renjun cukup lama, menatap wajah Renjun bagaimana Ia memelas minta tolong.
"Okelah,"
Renjun lalu memekik senang, tak peduli beberapa orang yang menoleh, menatap aneh kearahnya.
"Nama cewek lo siapa?" tanya Yeri penasaran.
"Bukan cewek aku itu. Mantan, Yer, mantan," koreksi Renjun cepat.
"Iya. Namanya siapa? Can you show me a picture of her?"
Renjun langsung merogoh ponselnya yang berada disaku celananya dengan cepat. Ia mengutak-atik ponselnya sampai akhirnya Renjun menyodori sebuah foto seorang perempuan.
Yeri menatap foto itu, perlahan Ia mengambil ponsel yang berada digenggaman Renjun.
"She looks so cute," Yeri mulai memuji, lalu meng-zoom-in-zoom-out foto tersebut.
Renjun tersenyum, "Nah, you're cuter."
Yeri lalu menatap Renjun, mengernyit. Bahkan tanpa sadar, pipinya udah mulai memerah.
Lebih parahnya lagi, dia nggak tau kenapa dengan lebaynya jantungnya bisa berdebar.
"Apa, sih, Jun!" Yeri mengembalikan ponsel Renjun. Renjun tertawa lalu mengambil ponselnya digenggaman Yeri, dan memasukkannya kembali kesaku celananya.
"Tadi pulang sama siapa?" tanya Renjun sambil menatap Yeri lurus.
"Sama Jeno,"
"Yang anterin juga Jeno?"
"Iya,"
"Oh."
Kemudian hening. Hening lagi.
"Besok, mamanya mantan aku suruh jemput dia di Bandara,"
Pernyataan itu membuat Yeri tersedak ludah sendiri.
"Lo nolak?"
"Maunya gitu, tapi dia maksa." Renjun kemudian kembali menatap Yeri dalam, "Ikut aku besok ke Bandara ya?"
"Hah?"
+++
Awalnya, Yeri kira Renjun bakal main-main sama perkataan dia. Ternyata, enggak.
Besoknya setelah dia bangun tidur ingin mengambil minum, Ia melihat sosok Renjun sedang duduk diruang tamu dan terlihat sedang berbincang-bincang dengan Ibunya.
Dan sekarang dimana Yeri berada. Di airport, jam 7 lewat.
Seharusnya jam segitu Yeri masih molor kalau hari libur.
Tapi acara molornya pupus begitu saja karena Renjun.
"Renjun, kok lama sih? Kapan sampainya?" tanya Yeri tak sabaran.
"Lagi ambil bagasi. Bentar lagi juga keluar kok," jawab Renjun santai.
TAPI YERINYA SENDIRI YANG NGGAK SANTAI.
"Nah tuh dia!" celetuk Renjun membuat Yeri terlonjak kaget, sadar dari lamunannya.
"Mana, mana?"
"Itu tuh, yang baru keluar. Ceweknya pakai baju putih, kuncir kuda."
Mendengar itu, Yeri langsung celingak-celinguk sambil memicingkan matanya. Dan iya, dia menemukan orang yang dimaksud Renjun.
Yeri nggak bohong, ternyata mantannya Renjun ini cantik dan lucu banget kalau diliat secara langsung, nggak heran Renjun pernah suka.
Gadis yang dimaksud Renjun itu tiba-tiba menoleh kearah sini, lalu tersenyum sambil melambai-lambai kearah merek- lebih tepatnya kearah Renjun.
Gadis itu berlari kecil, "Renjun gege!" pekik gadis itu sambil memamerkan senyumnya.
Renjun tersenyum sambil ikut melambai-lambai kearah gadis itu.
Sedangkan Yeri yang disampingnya hanya menangga.
"Renjun gege sendirian doang, ya? Kok gak ngajak Mama sama Papa sih? Akukan kangen!" Gadis itu tiba-tiba bergelayut mesra dilengan Renjun.
Yeri langsung mendelik sambil melotot seketika menatap mereka.
'Ya gue kayanya beneran invisible.' ujarnya dalam hati.
Renjun terlihat risih, dia berusaha melepas pelan pegangan gadis itu, tapi gadis itu malah mempererat membuat Renjun menghela nafas pasrah.
"Eh, Renjun!" Tiba-tiba kedua orang paruh baya berjalan pelan menuju dimana tempat mereka berdiri.
Yeri yakin bahwa itu adalah kedua orang tua gadis itu.
"Renjun sendiri aja? Mama sama Papa mana?"
Renjun tersenyum, lalu menarik Yeri yang berdiri disampingnya, "Nggak. Sama dia, Tante."
Mama dan Papa gadis itu, bahkan gadis itu langsung menoleh kearahnya.
"Dia siapa, Renjun?" tanya Papa gadis itu.
"Pacar saya," Renjun kemudian merangkul Yeri membuat Yeri ngeblank seketika.
Tapi kemudian Yeri kembali menguasai dirinya. Dia kan harus nepatin janjinya, pikirnya.
Ia membungkuk hormat, "Nama saya Yeri." ujarnya sambil tersenyum hangat.
Mama dan Papa gadis itu yang awalnya melongo, langsung tersenyum. "Kamu cantik,"
Yeri kemudian tersenyum malu, "Terima kasih."
"Kenalin, anak gadis saya nih," Mama gadis itu langsung menarik gadis itu membuat gadis itu yang tadi bergelayut manja dilengan Renjun, langsung terlepas begitu saja.
Bisa dilihat bahwa gadis itu menatapnya tak suka.
"Nama saya Yeri," ulang Yeri lagi sambil menyodorkan tangannya, mengajak bersalaman.
Gadis itu langsung menghela nafas kesal, dia dengan pelan menerima salaman itu.
"Nama gue Ningning."
+++
Hael guys! Hehehehehehehehe maaf ya aku baru bisa post sekarang. : ( Besok aku bakal update relationsucks kalo gak sibuk, ya? Enjoy reading!
Pada kaget gak mantannya Renjun tuh Ningning?
Kalo pada gatau Ningning, dia itu member baru SR17G.
Sorry kalau banyak typo ya guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
Mágoa [✔]
Короткий рассказMark Lee, Kim Yerim. ⋆ She was head-over-heels, but he fell for someone else. © woobaragi, 2017.