Seperti sore pada biasanya, Alwan pulang agak telat. Tidak, Alwan tidak melakukan yang aneh-aneh sehingga dia harus pulang terlambat. Alwan hanya mengajar adik-adik kelasnya yang sudah diperintahkan oleh guru mereka masing-masing untuk belajar dengan Alwan. Menurut Alwan, mereka belajar dengannya bukan karena mereka tidak pintar, tapi karena mereka hanya kurang pintar. Jika kalian bertanya apa perbedaan antara 'tidak pintar' dan 'kurang pintar', Alwan juga tidak tahu, tapi yang jelas, mereka berbeda.
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, sore ini Alwan menjalankan rutinitasnya sebagai tutor. Kali ini Rana yang meminta Alwan untuk menjadi tutornya. Sejauh yang Alwan lihat, Rana itu bukan 'kurang pintar', tapi dia hanya 'kurang teliti'. Seperti sekarang, sebenarnya dia bisa saja mengerjakan soal matematika yang baru saja Alwan berikan, tapi karena kurang teliti, jawabannya jadi salah, padahal hanya beda 0,1 dari jawaban yang sebenarnya.
Saat Alwan sedang mencari soal selanjutnya yang akan dia berikan pada Rana, tiba-tiba dia mendengar suara cewek yang jika diperkirakan posisinya, tidak terlalu jauh dari meja Alwan dan Rana. Dan betul, ternyata cewek itu sedang berdiri di sebelah meja Rana dan yang membuat Alwan sedikit kesal, cewek itu sedang mengajarkan Rana. Alwan berdehem pelan untuk menarik perhatian cewek itu. Tunggu, 'menarik perhatian' yang dimaksud bukanlah 'menarik perhatian' yang kalian pikirkan loh, ya.
Cewek itu menegakkan tubuhnya dan menatap Alwan dengan tatapan bertanya, diikuti dengan Rana yang berhenti menggoreskan tinta pulpennya di atas kertas.
"Maaf, bukan gue bermaksud nggak sopan. Tapi, Rana lagi belajar sama gue."
Kedua alis cewek itu tertaut, mungkin bingung dengan apa yang baru saja Alwan ucapkan, atau dia tersinggung? Alwan tidak perduli. Bukan salahnya kalau dia ketus pada cewek itu. Dia yang mulai, kan?
Awalnya Alwan berpikir cewek itu akan membalas ucapannya dengan sama pedasnya–atau bahkan lebih, tapi ternyata dugaannya salah. Tanpa berkata apa-apa, cewek itu hendak pergi menjauh dari meja Rana. Dalam hati Alwan bersyukur, karena dengan begitu, dia bisa kembali mengajar Rana dengan lancar.
Gerakan tangan Alwan yang sedang membalik lembaran buku terhenti begitu mendengar suara Rana. Bukan, dia bukan ingin bertanya sesuatu pada Alwan, melainkan dia memanggil cewek tadi.
Tunggu, buat apa Rana memanggil cewek itu?
"Kak, jangan pergi, aku mau belajar juga sama kakak."
Alwan pikir cewek itu akan menolak permintaan Rana. Tapi sekali lagi, Alwan salah menduga. Cewek itu malah berhenti berjalan dan memutar tubuhnya, dan seperti yang bisa kalian tebak, dia kembali berjalan ke arah meja Rana.
Alwan menatap cewek itu dengan sinis, dan yang membuatnya semakin kesal, cewek itu balik menatap Alwan dengan tatapan seakan-akan dia tidak bersalah.
Belum duapuluh menit cewek itu mengajarkan Rana, hati Alwan rasanya sudah seperti kebakaran. Panas. Bukannya apa-apa, Alwan hanya tidak suka kalau ada orang yang mengambil alih posisinya. Walaupun Alwan hanya tutornya Rana, dan Rana berhak untuk belajar dengan siapa saja, tapi tetap saja Alwan kesal.
Alwan memutuskan untuk pergi dari tempat itu ketika dirinya menyadari bahwa Rana sepertinya sudah tidak lagi ingin belajar dengannya. Lagipula kelihatannya Rana lebih suka belajar dengan cewek itu.
Bahkan Rana tidak menahan kepergiannya seperti dia menahan kepergian cewek itu. Yasudahlah, Alwan tidak perduli.
Di saat tinggal satu langkah lagi dan akhirnya Alwan akan keluar dari kelas, tiba-tiba ada sebuah suara yang menghentikan langkah kakinya, "hey!" Tidak seharusnya Alwan menoleh, tapi dia tetap melakukan itu, "nama gue Agatha, Agatha Fernanda." Bahkan Alwan tidak bertanya. Tapi bodohnya, Alwan tetap mendengarkan dan mengingat nama itu dengan baik di otaknya.
——— Too Late ———
[A/N]
Halo guys!
Aku datang membawa cerita baru!Jadi, ini adalah cerita kedua aku setelah Different. Mungkin bakalan ada sedikit hubungannya sm cerita Different, tapi nggak banyak, mungkin cuma tokoh2 di cerita ini adalah tokoh2 dari cerita Different.
Buat kalian yang mau baca cerita pertama aku yang judulnya Different itu bisa cek di profile aku! Aku nggak maksa kok nggak, tapi kalo mau baca sok atuh, kalo nggak juga rapopo. Hehe.
Dah segitu aja lah.
Happy reading, and don't forget to vote and comment!
Minggu, 28 Mei 2017
11.03 WIB
KAMU SEDANG MEMBACA
STS[1] - Too Late
Teen FictionSeperti pelajar pada umumnya, hari-hari gue diisi dengan belajar, belajar, dan belajar. Bukannya apa-apa, saat ini gue sudah kelas duabelas yang artinya tinggal menghitung bulan hingga akhirnya gue akan menghadapi Ujian Nasional. Mungkin karena terl...