Dua minggu terakhir ini aku menghabiskan waktu dengan Kak Brian. Kak Brian masih tak pernah bersikap romantis sama sekali. Kadang aku suka menjahilinya, atau membuatnya kesal seperti membantah kata-katanya, pergi meninggalkannya, atau cerewet didepannya. Kak Brian selalu menampilkan raut wajah kesal kadang sesekali ia terlihat marah. Mungkin dia sudah benar-benar benci padaku.
Dan hari ini. Hari paling bersejarah bagiku. Hari pernikahan tanpa lamaran yang romantis. Dengan kebaya putih aku menuruni anak tangga. Semua mata tertuju padaku, begitupun Kak Brian. Dia masih menyembunyikan kekagumannya dengan wajah datarnya, namun matanya tak bisa berbohong. Biar ku jelaskan, matanya sedikit melebar melihatku. Apalagi saat aku berdiri tepat didepannya.
Penguhulu mulai melakukan ritualnya dan mulai berjabat tangan dengan Kak Brian. "Saya Terima Nikah dan Kawinnya Venus Arien....."
Kak Brian mengucapkan Izab Qobul dengan lantang.
"Sah?"
"Sah."
Mulai detik ini aku sudah resmi menjadi 'Istri' sahnya Kak Brian. Kita saling menukarkan cincin pernihakan lalu aku menyalami Kak Brian dan Kak Brian mencium dahiku. Rasanya ada gejolak aneh saat benda kenyal itu menempel di dahiku.
***
Acara resepsi yang diadakan sangat membuatku capek. Seharian aku hanya terus berdiri menyalaki semua kolega-kolega kerja Papa dan Ayah Kak Brian. Indah dan Kak Billy pun datang ke hari pernikahanku, begitu juga kedua teman Kak Brian.
Dan sekarang aku dan Kak Brian berada di kamarku. Jelas saja suasana canggung menyelimuti kamar ini. Perlahan aku beranjak dari sofa panjangku yang sengaja kutaruh di kamarku. Aku mengambil baju tidur dan masuk ke kamar mandi.
Aku keluar dari kamar mandi mendapati Kak Brian yang sedang sibuk dengan ponselnya di sofa. Aku merangkak naik ke atas kasur, dan melepas ikat rambut yang sedari tadi ku pakai. Aku mendengar kekehan yang bersumber dari Kak Brian.
"Umur tujuh belas tahun tapi tingkah laku kayak umur lima tahun." sindirnya. Aku hanya mendelik tajam padanya, apa salahnya jika memakai baju tidur dengan gambar doraemon. Dia mulai mengambil baju dan ke kamar mandi.
Setelah Kak Brian keluar aku masih setia duduk di atas kasur sambil membaca novel. Aku melirik Kak Brian yang merangkat naik ke ranjang.
"Mau ngapain lo?"
"Tidur."
Gawat!! Aku mengambil guling, boneka-boneka yang kecil kutaruh semua di tengah, antara aku dan Kak Brian. Dia sudah tidur terlentang di sebelahku.
"Em, Kak gue boleh tanya gak?"
"Tanya aja."
"Lo punya mantan berapa?"
"Gue gak punya mantan."
"Wahh!!! Sama dong kayak gue."
"Lo gak pernah pacaran?"
"Ngak."
"Owh."
"Emang kenapa?"
"Gak!"
"Gue pingin nanya satu lagi."
"Bawel, tanya aja kali."
"Oke, cewek yang ada di instagram Kak Brian itu siapa?"
"Lo stalker gue?"
"Bukan, gue cuma liat doang."
"Sama aja."
"Jadi..."
"Apa?"
"Cewek itu siapa?"
Kak Brian mukanya lagi mikir-mikir gitu.
"Dia sahabat gue."
"Owh."
"Gue gak ada apa-apa sama dia."
"Gue gak nanya tentang hubungan lo. Kalau pun ada hubungan, itu bukan urusan gue."
"Lo gak cemburu?"
"Buat apa cemburu, lo bukan..." dia kan suami lo, bego! "Lo bukan urusan gue."
"Owh, jadi kalau gue pacaran sama orang lain juga bukan urusan lo?"
"Bukan."
"Lo gak cemburu?"
"Cemburu? Gak lah!"
"Bukannya dulu lo suka yah, sama gue?"
"Gue gak pernah suka sama es batu kayak lo."
"Es batu?"
"Lo dingin kan kayak es batu."
"Tapi sekarang enggakkan?"
"Ya enggak sih, sekarang lo nyebelin."
"Biarin, daripada dingin."
Tbc.
Maaf geje😂😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Husband! [Revisi]
RomanceFollow terlebih dahulu👆👆 Coba baca Sinopsisnya dulu👇👇👇 [WARNING TYPO] MY ICE HUSBAND Aku, Venus Arein. Kisah hidupku yang rumit. Setelah atau sebelum aku menikah dengan seorang pria yang tak pernah aku bayangkan. Dia adalah Brian Pratama, salah...