Epilog

20.7K 545 11
                                    

Venus sedang berada di beranda rumah minimalis yang ramai. Ya, Venus dan Brian pindah dari apartement dan membeli sebuah rumah minimalis.

Sesudah Venus melahirkan anak kembarnya, mereka pindah ke komplek perumahan agar mempunyai akses yang mudah.

Kini kedua anak mereka telah bertumbuh menjadi balita yang lucu. Alka Arien Pratama dan Alby Ariena Putri. Walau mereka kembar tapi mereka memiliki karakter masing-masing.

Alka yang selalu jahil dengan Alby. Dan tak jarang Alby suka bercerita didepan orang tuanya.

Alka yang berbicara lancar sedangkan Alby yang masih cadel huruf 'R'.

Alka yang gemar menggambar sedangkan Alby suka menari.

Alka yang suka alat musik sedangkan Alby suka menyanyi.

Keduanya punya sifat dan kesukaan yang berbeda namun saling melengkapi.

"Ayah pulang!" seru seorang Pria sambil membukakan pintu coklat tua.

Brian mengerenyit, mengapa tak ada kedua anak dan istri yang menyambut kedatangannya. Ia pun menyimpan tasnya di sofa lalu melangkah ke kamarnya, kamarnya bersama Venus. Tapi nihil.

Anak dan istri sama sekali tidak ada diruangan itu. Ia kembali melangkah ke arah kamar sikembar.

Saat membuka pintu, Brian terkejut lalu tak lama senyum di bibirnya mulai berkembang.
Iya, kedua anaknya memengang sebuah kue ukuran sedang dan istrinya tampak merekam kejadian itu.

"Selamat Aniperseriii Ayah!!" seru kedua anaknya.

"Wah, wah. Makasih yah. Anak Ayah memang pintar. Ayo tiup lilinnya." ajak brian.

"Bental, Bunda buluan ikutan tiup lilin." ucap Alby dengan semangat.

Venus tersenyum lalu Ia menyimpan kamera di kasur si kembar yang mengarah ke mereka berempat.

"Yuk. Satu. Dua. Ti... Ga"

Huuhh.

Terambilah foto saat mereka berempat dengan kompak meniup lilin yang berangka 12.

***

Di sebuah kasur ada empat tubuh yang berguling disana. Venus mengambil sisi kiri, dan sebelahnya Alka lalu Brian di sisi kanan dan sebelahnya Alby.

Sikembar telah pulas di tengah-tengah mereka. Kecuali kedua orang itu yang sedang saling menatap satu sama lain.

Tangan Brian mengelus pipi Venus dengan sangat lembut. Ia tak percaya akan mencintai wanita yang begitu sempurna. Dan ia sangat beruntung dengan kenyataan itu.

"Kamu merasa gak? Kalau kita menikah karna dijodohkan?" tanya Brian.

"Enggak, kak. Aku ngerasanya kita menikah karna kita punya perasaan yang sama. Sama seperti orang lain, yang menikah dengan rasa cinta." tutur Venus.

Brian tersenyum memandang wanita yang selalu disisinya itu, "Kalau aku sih, merasanya kita itu bukan dijodohkan. Tapi kita memang berjodoh."

Venus terkekeh, "Iya, kita memang berjodoh. Aku kira pernikahan ini tak akan selama ini. Ternyata, pernikahan kita langgeng sampai kita dapat anak ganteng dan cantik."

"Ingat, Ven. Aku cinta kamu. Dan kamu cinta aku. Dan kita cinta kedua anak kembar kita." tutur Brian.

"Iya, aku cinta kamu, juga sikembar."

Tanpa mereka sadari wajahnya sudah saling mendekat, hidungnya pun sudah bersentuhan. Dan,

CUP.

"Happy Aniversarry, My Beautiful Wifey."

"Happy Aniversarry, My Ice Husband."

***

End.

Yeyeyeyeyyyyyy... Akhirnya epilognya selesai.
Tadinya pusing mau kayak gimana dan jadi seperti ini. Dan Maaf kalau update epilognya rada lama.

Btw, aku gak tau kelanjutannya kayak gimana, apa mau bikin Squel anaknya atau udah sampai sini.

Kalau yang ingin squel dari cerita ini, bakal aku usahain bikin ceritanya. Tapi, mungkin keluarnya awal tahun.

Komen aja, yang mau squel cerita ini. Tapi, tunggu awal tahun dan aku gak tau itu kapan.

Maaf kalau ada typo, jangan lupa Vote dan komen yah.

Byeee.....
Salam Venus Brian...

★★★

My Ice Husband! [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang