Malam ini Aku sudah siap dengan sebuah dress yang tadi di beri oleh Mama. Dress berwana Peach selutut tanpa lengan pas sekali dengan tubuhku ini. Dengan rambutku di tarik ke atas di buat sanggul sederhana dan menyisakan anak sedikit rambut dan poniku yang panjangnya sebibirku.
Aku menolak kata Mama yang mengharuskan ku memakai make up yang berlebihan. Jadi aku hanya memakai bedak tipis, lipgloss dan segaris eye liner di mataku.
Kurasa ini natural. Karna makan malam di dalam rumah jadi aku hanya menggunakan flatshoes saja. Lagian kan hanya makan malam, tak ada acara lain. Setelah bercermin sekali lagi aku keluar dari kamar.
Mama sedang memasak, Papa sedang duduk di ruang tamu menunggu tamu yang katanya teman kuliah mereka. Aku bingung biasanya mereka tanpa aku juga bisa tapi kenapa sekarang aku harus ikut andil dalam acara makan malam ini.
"Ma, biar aku bantuin."
Aku mengambil piring-piring yang sudah ada makanannya ke meja makan dan menata semua yang ada di meja makan. Kali ini ayam goreng banyak banget, apalagi paha sama sayapnya. Emang tamu nya bakal banyak ya?
"Ma! Mama masak sebanyak ini? Emang tamunya banyak mah, atau ada anak kecilnya juga?"
"Biarin lah, lagian temen Mama juga punya anak kembar kira-kira 5 tahun tahunan sama-"
Ting nong Ting nong
"Kamu bukain dulu gih tamunya."
Dengan malas aku membuka pintu, dan terlihat satu keluarga dengan dua anak laki-laki dan perempuan berumur kurang lebih 5 tahunan. Mungkin ini yang di bilang Mama anak kembar. Aku menyambut mereka dengan senyum. "Eh, Om, Tante."
"Kamu pasti Venus ya?"
"Iya, Om."
"Oh, cantik ya, Yah." kata Tante sambil menyiku suaminya. Aku tersenyum malu-malu kucing. Pret.
"Rino, apa kabar? Masuk masuk." suruh Papaku dari belakang. Kami langsung duduk di meja makan. Aku sebaik mungkin menjaga sikapku di depan mereka.
"Ya, jadi ini anak lo Venus, cantik." ucap Om, aku tersenyum lagi, entahlah aku harus gimana.
"Iya, ini Venus. Anak lo mana?"
"Ini dua tuyul sama ada satu lagi masih di jalan mungkin bentar lagi nyampe."
"Gila lo, anak sendiri di bilang tuyul."
Ting nong Ting nong
"Kayaknya dia tuh, aku kedepan dulu yah." kata Mama sembari beranjak ke ruang tamu.
Perasaan gue gak enak, pasti ada apa-apa ini.
"Em, Pa, Om, Tan aku permisi dulu mau keatas ngambil hp." setelah semua menggaguk aku beranjak ke kamarku, hanya mengambil ponselku yang ketinggalan. Saat menutup pintu ponselku bergetar dan tertera nama disana
Indah Sari.
Segera aku mengangkat telfonya. "Hallo."
"Hallo Ven, besok jadi gak?"
"Em, gue kabarin lagi, okey?"
"Kok, lo kayak buru-buru gitu?"
"Em, iya nih, lagi ada tamu."
"Maaf kalau gitu ganggu."
"Ga-"
Tut. Tut. Tut.
Kampret!
Belum juga selesai ngomong udah di matiin. Indah memang selalu begitu, tukang pemotong ucapan orang. Dasar Indah.
Aku melanjut kan jalanku ke arah meja makan sambil memainkan ponselku, melihat media sosialku. "Venus, kamu lama banget."
"Eh, iya Ma. Aku cum-" kataku terpotong karna seseorang yang tak terduga sedang menatapku sekarang.
KAK BRIANNNN.
Mataku melotot melihatnya. "Ka-Kak Brian." ucap ku tanpa suara.
Mata Kak Brian seperti sedang berpikir keras, apa dia lupa dengan ku?
Kini matanya menutup. Dan terbukan dengan binar.
"ELO?! Elo yang di cafe itu 'kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Husband! [Revisi]
RomantizmFollow terlebih dahulu👆👆 Coba baca Sinopsisnya dulu👇👇👇 [WARNING TYPO] MY ICE HUSBAND Aku, Venus Arein. Kisah hidupku yang rumit. Setelah atau sebelum aku menikah dengan seorang pria yang tak pernah aku bayangkan. Dia adalah Brian Pratama, salah...