0.2

17.8K 689 1
                                    

Sampai rumah aku langsung disambut oleh wangi semerbak dari dapur. Tanpa ba-bi-bu aku langsung mengambil piring dan meminta ayam goreng dari Mamaku.

Lezat. Itulah rasa dari ayam goreng ini.

"Hei, hati-hati makanya. Kayak bukan anak cewek aja." aku hanya cengengesan menampilkan wajah imutku ini kepada Mama. "Besok kamu pulang cepet yah."

"Emangnya kenapa?"

"Ada temen kuliah dulu Mama sama Papa, kita mau ngadain makan malam disini."

"Oh."

Aku kembali makan ayam goreng tanpa nasi. Ini sudah kebiasaanku. Ayam goreng itu seperti cemilan bagiku.

"Besok kamu dia anter Pak Imam yah."

"Kenapa dianter? Aku kan bisa sendiri."

"Venus, pokoknya kamu di antar Pak Imam, Mama mohon sekali ini aja besok kamu boleh bawa mobil kamu lagi."

Ishh, dasar Mama. Pakek acara puppy eyes segala.

"Iya."

"Nah gitu dong, mau tambah lagi ayamnya?"

"Hmm."

Selesai makan tadi aku langsung kekamar. Ponsel di sakuku bergetar. Aku merebahkan tubuhku dengan tengkulup, ditambah bantal sebagai penyangga daguku.

Line.
Indahsari.

P

P

Kenapa Dah?

Kak Billy sama gue balikan 🙌🙌🙌🙌😘😘😘

Yay, selamat yah, gue yakin kalian itu gak bisa dipisahin selamanya 🙋🙋🙋

Iya mksh yah. Lebay😋😋

Biarin, 😝😝😝

Tuh kan aku bilang juga apa! Mereka memang jodoh. Tapi kira-kira siapa ya jodoh aku. Jadi inget kejadian tadi deh di cafe. Aku seneng banget. Kira-kira kalau gue tidur mimpiin Kak Brian gak yah? Aku menutup mataku perlahan dan masuk ke alam mimpi.

***

Keesokkan harinya aku hanya menemukan tas pinknya Indah. Entahlah kemana orang itu gak biasanya ngilang pagi-pagi. Aku berjalan ke sebelah bangku Indah. Indah teman sebangkuku. Tak lama dari arah pintu aku melihat Indah sedang bercanda gurau dengan Kak Billy. Mereka berpamitan dan Kak Billy mengacak rambut Indah. Apa segitu indahnya ya pacaran?

Indah menghampiriku duduk di sebelahku. Tanpa permisi dia mengorek tasku. Aku acuh saja karena itu sudah kebiasaannya mencari buku pr. Dia langsung menyali semua jawaban dari bukuku.

Aku mengambil ponsel di saku seragamku. Membuka semua akun medsos. Tak ada yang menarik sama sekali hanya foto-foto di intagram. Selintas pikiran konyol yang ada di otakku. Aku mulai mencari nama

Brian Pratama.

Setelah mencari tak segan-segan aku follow instagramnya, terus mencari temannya.

Daffa Fadillah.

Dan.

Dion Saputra.

Aku menstalk mereka satu persatu. Kak Daffa isi instagramnya banyak yang bersama cewek, mungkin itu jajaran para mantan Kak Daffa. Kalau instagram Kak Dion lebih ke fotonya sendiri, dimulai foto di shirtless sampai foto Ia sedang di atas panggung, Kak Dion memang seorang DJ, bahkan jika ada acara di sekolah dia selalu tampil.

Instagram Kak Brian hanya foto-fotonya yang selalu bertraveling tanpa caption. Lumayan banyak postnya, 103 foto. Kebanyakan foto saat Ia berada di hutan, di atas tebing, di caffe sederhana, dirinya sambil memengang gitar, foto saat berenang dan lain-lain.
Aku tertegun melihat foto paling bawah Kak Brian, kebanyakam fotonya bersama teman cowoknya tapi foto bawah ini bersama cewek. Apa ini pacarnya? Tapi kenapa Kak Brian tak pernah menggunggah lagi foto dengan cewek ini.

Cewek ini berpakaian serba tertutup sama seperti Kak Briannya. Aku yakin mereka sedang di luar negri karna keadaannya di foto banyak salju. Mereka tersenyum bahagia, kupluk yang mereka pakai pun sama. Siapa cewek ini.

Pacar?

Atau,,, Mantan Pacarnya?

My Ice Husband! [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang