Pastikan kamu sudah vote sebelum membaca dan comment sesudah membaca😉
💐💐💐
Chapter 18 - Festival
<>
I tell you that i love you and i'll fix you up.
💐💐💐
HARI ini minggu. Saat yang tepat untuk bersantai. Tentu saja pagi ini Dilla sudah tiduran dikasur dan berdiam diri didalam selimut tebalnya sambil menonton film Avengers.
Drrrttt.. Drrrttt..
Dilla mengerutkan keningnya saat merasakan ponselnya bergetar. Ternyata Raffael yang menelfon.
"Paan?" tanya Dilla jutek.
"Santai. Gue cuma mau tanya."
"Tanya apa?"
"Lagi tiduran ya?"
Dilla berpikir sebentar. Bagaimana Raffael bisa tahu kalau ia sedang bermalas-malasan dikasurnya?
"Iya."
"Enak?"
"Iya."
"Besok sekolah?"
"Iya."
"Jangan bolos ya."
"Iya."
"Jalan sama gue, ya."
"Iya."
"Oke. Jam 3 gue jemput ya!"
Dilla terperangah mendengar perintah Raffael. Sontak, ia langsung tersadar kalau ia salah menjawab.
"Gak mau!"
"Tadi siapa yang bilang 'iya'? Kembaran lo?"
"Lo ngejebak gue!"
"Sori. Tapi, tadi lo sendiri yang bilang iya."
"Ya itu karena— ish!"
"Karena apa?"
"Pokoknya gue gak mau."
Raffael terdiam sebentar. "Lo jalan sama gue hari ini dan minggu ini gak usah ngajarin gue. Gimana?"
Of course. Tawaran itu benar-benar menguntungkan untuk Dilla. Apalagi tiba-tiba ia mengingat ucapan Renata. Renata benar, Raffael bisa menjadi ancaman untuknya. Bagaimanapun, ia harus memegang teguh prinsipnya untuk tidak merasakan cinta.
"Oke."
Terdengar kekehan diseberang sana. "Lo seneng banget jauh-jauh dari gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Amare [ALS #1] ✔️
Teen Fiction[COMPLETED] Jangan pernah jatuh cinta. Itulah prinsip yang ditanamkan baik-baik di pikiran Aradilla Zavani Wijaya. Cewek yang masih berusia 16 tahun itu membentengi dirinya sendiri dari rasa cinta. Dilla bukan anak broken home, atau anak yang melamp...