Amare #39

782 163 66
                                    

Pastikan kamu sudah vote sebelum membaca dan comment sesudah membaca😉

💫💫💫

Chapter 39 - Second Chance?

-

And as you close your eyes tonight, I pray that you will see the light, that's shining from the stars above.

💫💫💫

"KENAPA nangis?" tanya Raffael saat ia duduk disebelah Dilla, tanpa memperdulikan kalau cewek itu sedang menahan tangisnya. "Ngerasa bersalah? Nyesel udah sia-siain cowok seganteng gue?"

"Kok lo tau kalau gue ada disini?" tanya Dilla tanpa memperdulikan sindiran cowok disebelahnya ini.

"Gak sengaja liat lo pake itu," jawab Raffael sambil menunjuk mantel yang dipakai cewek itu dengan dagunya. Sedetik kemudian, tatapannya kembali jatuh pada surat yang ada ditangan Dilla. "Apa yang gue tulis di surat itu.." Raffael menggantung ucapannya, yang membuat Dilla mendongkak, menatapnya.

Mereka berdua masih bertatapan selama beberapa detik, saling meneliti perubahan mimik wajah mereka, dan saling menetralkan detak jantung mereka yang menggila.

  "Lupain aja, lagian udah gak ngaruh. Gue terlalu percaya diri aja kalau lo bakal nerima gue," lanjut Raffael. Kemudian ia tertawa pelan, menyadari kebodohannya selama ini.

  Dilla tidak ikut tertawa, atau tersenyum. Cewek itu justru menyandarkan punggungnya di kursi taman itu, lalu memandang ke depan.

  "Gue minta maaf," ucapnya setelah mereka berdua terdiam beberapa detik.

  Raffael membuka mulutnya, lalu menutupnya lagi saat melihat cewek yang ada disebelahnya menunduk. Cowok itu menahan napasnya. Saat melihat Dilla lagi, yang ingin ia lakukan adalah mengumpat didepan cewek itu, memarahinya, atau mempermalukan cewek itu didepan umum. Tapi sekarang, ia terpaku hanya karena melihat cewek yang dicintainya sekarang menatapnya dengan penuh penyesalan.

  Kata-kata kotor yang sudah ingin ia ucapkan mendadak hilang dari otaknya. Raffael menggeram pelan, merutuki salah satu kelemahannya saat ini. Cowok itu kini menatap Dilla yang sedang menatap ke depan. Pandangan matanya terlihat mererawang.

  "Waktu itu, Papa nawarin gue untuk pindah ke Paris, yang bikin gue pikir kalau peluang gue buat jadi designer semakin besar," celoteh Dilla, yang membuat Raffael memusatkan perhatiannya pada cewek itu. "Gue bingung Raff. Jujur, gue bodoh banget saat itu. Gue mau bikin lo benci gue, supaya gue gampang lupain lo."

  "Gue nolak lo bukan karena gue gak suka sama lo, tapi gue takut gak bisa ketemu lo lagi."

"Maksud lo?" tanya Raffael. Cowok itu benar-benar speechless. Jadi tanpa ia sadari, selama ini cewek yang ada disebelahnya ini mempunyai perasaan yang sama sepertinya?

"Maaf udah buat lo sakit hati. Lo cuma harus tahu kalau gue sama Evan itu gak pacaran, dan gue gak pernah suka sama dia," ujar Dilla.

Raffael mendecak, lalu menatap mata Dilla tajam. "Lo udah jatuh cinta sama gue?" tanyanya frontal.

  Dilla menahan napasnya. Tatapan matanya menatap cowok yang sekarang berhadapan dengannya lurus-lurus.

Amare [ALS #1] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang