Amare #45

656 150 0
                                    

Pastikan kamu sudah vote sebelum membaca dan comment sesudah membaca😉

💫💫💫

Chapter 45 - Another Chance

-

Nothing late for a saying sorry.

💫💫💫

  "GENITA? Lo belum pulang?" tanya Raffael yang masih duduk di jok motornya.

"Iya, Raff. HP gue mati," jawab Genita sambil menunjukkan ponselnya.

"Innalillahii.. Ya udah lah, bareng gue aja," ujar Raffael.

Genita terkekeh geli, "Gak apa-apa? Kan kemarin lo udah anterin gue, masa hari ini lo nganterin gue juga?"

"Emang ada yang larang?" tanya Raffael.

"Gak ada sih," jawab Genita. Cewek itu memegang kedua bahu Raffael, lalu menaiki motor temannya itu yang lumayan tinggi. "Kenapa belum jalan?" tanyanya.

Raffael mendengus pelan, "Kalau lo jatuh, gue gak mau tanggung jawab," ucapnya sambil menuntun kedua tangan Genita untuk memeluk pinggangnya.

Pipi Genita sontak merona karena perlakuan Raffael. Kemarin juga seperti ini saat briefing untuk bazar yang dilaksanakan hari Sabtu besok, saat ia diantar pulang oleh Raffael karena ayahnya tidak bisa menjemput.

  "Udah siap kan?" tanya Raffael sambil melirik kaca spion. Pandangan matanya menajam saat melihat Dilla memperhatikannya dari gerbang sekolah mereka. Tapi tentu saja ia berusaha untuk tidak memperdulikan hal itu.

  "Udah, ayo jalan."

Tanpa memperdulikan Dilla yang masih memperhatikannya, Raffael segera menjalankan motornya dengan kecepatan sedang.

"Raff, lo tahu gak, kenapa Dilla balik lagi ke Indo?" tanya Genita sesampainya mereka di rumah cewek itu.

"Kenapa lo nanya ke gue?" tanya Raffael.

"Karena lo pernah deket sama dia," jawab Genita.

Raffael mendengus geli, "Tau dari mana? Jangan banyak kemakan gosip deh," ujarnya.

"Jadi lo gak pernah deket sm dia?"

"Enggak," jawab Raffael cuek. "Kalau gitu, gue balik ya. Besok gak ada yang anterin pulang, gausah malu-malu, bilang aja sama gue," lanjutnya.

"Hm, okay. Thanks udah nganterin gue pulang, hati-hati ya!"

  Genita menatap Raffael yang meninggalkan rumahnya dengan senyum yang dikulum. Apa Raffael menyukainya? Semoga iya.

🍂🍂🍂

  "DILL, jangan bilang kalau lo masih suka sama tuh orang," celetuk Renata saat mereka berdua sedang memperhatikan Raffael yang kembali membonceng perempuan yang sama seperti kemarin.

  Dilla melirik Renata sekilas, lalu kembali memusatkan pandangannya pada Raffael. "Gue cuma penasaran," gumamnya.

  "Gue kasih tau ya, Raffael tuh masih bocah. Tuh orang pemikirannya masih sempit," cibir Renata.

  Setelah Raffael pergi dengan motornya, Dilla menatap sahabatnya itu heran, "Maksud lo?" tanyanya.

  "Gua tau, kemaren Raffael ninggalin lo di Menara Eiffel sampai lo pingsan dan mimisan karena kedinginan, kan?"

  "Lo tahu dari mana?" tanya Dilla bingung.

  "Dari Bang Raka," jawabnya enteng.

  Dilla mendengus pelan, merutuki dirinya sendiri dalam hati karena lupa kalau Renata mempunyai hubungan khusus dengan Raka, entah sejak kapan.

  "Denger ya Dill," Renata menangkup kedua pipi Dilla dengan tangannya. "Gue gak mau lo tersakiti lagi, jadi berhenti buat suka sama Raffael. Oke?"

  "Gue cuma pengen tahu kenapa dia ninggalin gue," sahut Dilla.

  "Dia gak cinta sama lo."

  "Lo bukan cenayang yang tahu isi pikiran orang."

Renata menghela napasnya, "Kalau sekali lagi dia nyakitin lo, gue harap lo udah bener-bener sadar," ujarnya.

Dilla tersenyum, "Gue bakal berusaha sabar," ucapnya.

  "Kalau lo butuh bantuan buat ngehajar tuh cewek, gue siap!" seru Renata semangat.

  "Gue gak akan pake cara kotor buat ngedapetin apa yang gue mau."

💐💐💐

Amare [ALS #1] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang